Wilayah selatan, tepatnya di wilayah Dorven, banyak hal yang kini telah terjadi. Bangunan serta benteng pesisir yang berdiri kokoh saat ini telah hancur hanya tersisa reruntuhan. Peledak terus saja di luncurkan membombardir tempat itu.
Banyak mayat dari kesatria dan prajurit biasa yang tergeletak dimana-mana. Di gerbang perbatasan antara hutan Ryön dan juga wilayah selatan kini juga terjadi pertempuran. Pasukan dari wilayah Storné bergerak dari utara kerajaan Grécia. Tidak ada yang tahu berapa lama mereka bersembunyi di tengah hutan hingga saat ini bisa mencapai perbatasan dengan mulus.
Tidak hanya pasukan dari kerajaan Storné bahkan ada beberapa dari mereka yang terlihat menggunakan emblem kerajaan Chlódyas. Pasukan yang berjumlah besar itu dengan di tambah pasukan yang menggunakan pakaian serba hitam yang menggunakan penutup wajah juga berhasil melumpuhkan pertahanan wilayah perbatasan selatan.
Sebanyak puluhan ribu kesatria kerajaan Tyndomére di babat habis menggunakan peledak yang mengandung asap beracun. Kerajaan Storné memang tidak main-main dengan hasil wilayahnya hingga mampu menghasilkan segala jenis racun.
Di perbatasan ibu kota juga terjadi ayan masal yang di sebabkan dengan kabut beracun yang tiba-tiba menguap di udara membuat beberapa orang yang menghirup langsung tidak sadarkan diri.
Kastil Varóus masih berdiri kokoh, tidak ada yang berhasil menyentuhnya. Dengan penjaga yang sepuluh kali lipat yang di kerahkan oleh Vionel Dhaupin tempat itu masih tetap aman, ia tidak ingin melihat tempat peninggalan ayahnya juga di hancurkan.
Markas pelatihan militer yang berada di ujung timur pun seperti tidak terlihat. Tempat itu masih tetap aman dan berdiri kokoh. Meskipun penyerang juga ingin memporak porandakan tempat itu tidak akan mudah. Bangunan itu tidak bisa di hancurkan dengan mudah, masih ada lima ratus ribu kesatria yang berjaga disana dan juga dua ribu pasukan elite kerajaan.
Suara suar kembali di tembakan di wilayah Dorven, tapi kali ini suar itu membentuk lambang kerajaan Chlódyas. Semua orang langsung melihat ke arah langit tidak terkecuali Mordril Réven Chlódyas adik raja Chlódyas yang kini berada di perbatasan ibu kota, pria itu sangat terkejut ketika melihat suar dari kerajaannya di tembakan.
Sebuah kapal besar baru saja tiba di wilayah Dorven, melihat wilayah itu tidak bisa di katakan dermaga dan tempat yang tidak enak di pandang, raja Morhén Chlódyas menggelengkan kepalanya. Kerajaannya yang terkenal tidak suka mencampuri urusan kerajaan orang lain dan juga kerajaan yang berdiri sendiri kini harus turun tangan dalam perang yang terjadi di Tyndomére, itu karena adiknya yang tidak tahu diri berada di balik semua ini. Morhén Chlódyas tidak ingin kerajaannya di cap memulai perang oleh kerajaan lain dan membuat pihak lain salah paham mengira dirinya juga turut andil dalam penyerangan ini.
"Kau sangat pengecut, lihatlah wilayahmu. Apakah seperti ini menjadi pemimpin?" Ucap Morhén Chlódyas kepada pria yang berdiri di sampingnya, Duke Geoffrey Tórez
"Sepertinya aku memang tidak pantas menjadi pemimpin" jawab Duke Geoffrey sambil tersenyum miris melihat tempat itu kini hancur
"Memang sepantasnya kau tidak menjadi pemimpin dan merebut kursi penerus sah Varóus" ucap Derick Amaéris yang baru saja turun dari kapal
"Kembalikan semua senjata yang kau ambil, aku tidak membutuhkannya" ucap Morhén Chlódyas kepada Duke Geoffrey
Dua hari yang lalu Duke Geoffrey membawa banyak senjata ke kerajaan Chlódyas sebagai imbalan untuk kerajaan tersebut karena telah bersedia membantunya mempertahankan posisinya. Duke Geoffrey mengatakan kepada raja Chlódyas jika adiknya turut andil dalam perang yang akan terjadi di kerajaan Tyndomére, dengan cara itu dimana ia terlihat sebagai pembawa perdamaian nantinya membuat posisinya akan tetap aman sebagai pemimpin wilayah selatan. Tapi melihat jika wilayahnya kini porak poranda dirinya tentu akan di jatuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasyKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...