Di sisi istana kerajaan Grécia iringan besar baru saja melewati gerbang besar yang di jaga oleh beberapa prajurit, prajurit itu menunduk ketika melihat rombongan yang di pimpin seorang pria berjubah hitam dengan sulaman emas menghiasi setiap sisinya, lencana emas yang melambangkan kerajaannya menghiasi kerah baju pria itu, mata emas itu menyorot tajam kearah depan membuat orang yang melihatnya ketakutan seolah di detik berikutnya ia akan di terkam.Di belakang pria itu ada dua orang yang menggunakan jubah hitam dengan armor di setiap lengannya, dua pria itu adalah Edwin dan Zavier. Di belakang dua pria itu diikuti oleh 50 kesatria yang mengawal mereka dan sebuah kereta kuda berwarna merah berada paling belakang barisan.
Semua prajurit istana Grécia langsung memberi jalan kepada tamu terhormat yang datang dengan iringan besar, seolah akan melakukan deklarasi perang, tapi bagi sebagian orang itu adalah hal yang di tunjukan untuk menegaskan kerajaan terbesar di Alcøtra.
Sorazen turun dari kudanya ketika tiba di depan aula istana Grécia, banyak orang yang berdiri menyambutnya, pria itu berjalan tegas ke dalam aula yang diikuti dua orang di belakangnya. Seorang wanita cantik yang berjalan dengan elegan datang menyambut dari arah samping
"Suatu kehormatan Yang Mulia Raja Tyndomére berkenan hadir, selamat datang di kerajaan Grécia Yang Mulia" ucap wanita itu dengan senyum cantiknya"Salam Hormat Ratu Grécia" jawab Sorazen tersenyum singkat,
Mata pria itu beralih menatap ke arah belakang Ratu Grécia berdiri, pria itu tidak menyangka akan bertemu wanita itu lagi disini dan yang membuatnya menarik adalah Vionel Dhaupin juga disini datang bersama wanita itu
Melihat mata Sorazen mengarah ke belakangnya Ratu Elvy mengikuti arah pandang pria itu dan berkata
"Aku cukup terkejut melihat Vionel Dhaupin bersedia datang tidak bersamamu, tapi yang membuatku lebih tidak percaya adalah wanita yang bersamanya, Vion mengatakan itu adalah calon istrinya"
"Calon istri?" Pria itu menaikkan sebelah alisnya. Jadi wanita itu sebenarnya adalah calon istri Dhaupin?
"Benar" ucap wanita itu ragu dengan wajah suram
Pria itu menarik sudut bibirnya dan tersenyum licik
Sedangkan dua pria di belakang Sorazen mengerutkan kening mendengar itu, mereka tidak pernah melihat wanita seperti itu di negeri ini
Melihat mata emas itu menatapnya tajam Valencia merasa cemas jantungnya berdetak keras. Sekelebat bayangan merasuki penglihatannya dimana banyak prajurit berkumpul yang sedang di pimpin seseorang. Valencia tersentak tanpa sengaja mundur dan menabrak punggung Vionel
"Ada apa?" Tanya Vionel kepada Valencia dengan melingkarkan tangannya di perut wanita itu, tapi pandangannya mengarah pada Sorazen dan tersenyum kearahnya
"Tidak... " Ucap Valencia dengan gugup, entah gugup karena penglihatannya atau karena Vionel yang memeluknya. Tapi saat wanita itu sadar akan situasinya dimana tangan Vionel melingkari perutnya ia mendesah pelan "Apa yang kau lakukan?" bisiknya
"Tetaplah seperti ini" jawab pria itu dan tersenyum kearah Valencia "Aku punya rencana"
Aula itu kini dipenuhi oleh lautan manusia yang entah dari mana, banyak orang yang menggunakan setelan formal dan banyak wanita yang menggunakan gaun cantik sedang berkumpul di salah satu sudut aula itu entah membicarakan apa, tapi orang-orang itu akan sesekali melirik kearah Valencia berdiri.
Tidak ada lagi pria bermata emas itu dan ratu Grécia yang berada di tengah aula. Mereka pergi ke atas altar yang diikuti pengawalnya.
Sebenarnya acara ini hanya acara jamuan biasa yang di hadiri oleh para bangsawan kerajaan Grécia untuk menyambut raja-raja dari kerajaan lain tapi tujuan sebenarnya hanya para penguasa yang tahu. Jamuan hanya pencitraan untuk memeriahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasyKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...