Valencia berdiri menghadap jendela kamarnya, ia menatap langit malam yang hanya di terangi cahaya dari bintang tanpa bulan yang bersinar terang disana. Kamar itu gelap, Valencia tidak ingin menyalakan kristal malam yang menggantung indah di kamarnya, wanita itu ingin menikmati gelapnya malam, ia tidak tahu pasti apa yang di rasakan oleh dirinya sendiri, ia merasa sepi rindu akan dunianya yang sebelumnya hanya ingin melihat bagaimana Derian dan paman Durin sekarang, tapi mengingat kenangan pahit di dunianya dulu membuat dirinya takut jika harus kembali.
Valencia merasa berada disini dirinya lebih hidup,banyak hal menarik yang bisa ia lihat tapi banyak hal yang tak terduga juga berada di depannya seperti yang ia lakukan tadi. Ia senang bisa bertemu Vionel yang menemani hidupnya disini, tak terbayang olehnya ia hidup dan berada di sebuah istana megah mengenal seorang raja yang misterius dengan penampilan unik yang menarik.
Valencia tidak mengerti kenapa visinya hanya bekerja pada pria itu, sebenarnya ia ingin tahu kenapa dirinya bisa berada di dunia ini tapi siapa yang harus ia tanyai dan dimana dirinya harus mencari tahu
Suara pintu yang terbuka membuat Valencia berbalik melihat sosok yang berjalan ke arahnya di tengah gelapnya kamar
Sosok itu berhenti di depan Valencia mata emasnya berkilau terang menatap tepat ke arah Valencia"Apa yang kau lakukan?"
Suara serak dan dingin pria itu membuat ruangan yang gelap semakin terasa mencekam"Menikmati malam?" Valencia juga sebenarnya tidak tahu apa yang dirinya lakukan, ia hanya berdiri menatap langit karena tidak bisa tidur
Sorazen menarik sudut bibirnya
"Kau ingin menikmati malam?"Sorazen melangkah mempersempit jaraknya dengan Valencia "Akan aku tunjukan bagaimana cara menikmati malam yang sebenarnya"
Valencia merasa ada makna lain dari ucapan pria itu, ia melangkah mundur ketika pria itu semakin mendekatinya, tapi tangan pria itu lebih dulu menangkapnya
"Yang Mulia" ucap Valencia merasa khawatir ketika pria itu melingkarkan tangannya di pinggang Valencia
Sorazen menunduk menatap lekat mata indah Valencia, ia tidak tahu sejak kapan dirinya menyukai mata wanita ini, tidak ada jarak di antara mereka sehingga Valencia dapat merasakan hembusan nafas pria itu di wajahnya, ia ingin mendorong pria ini tapi berpikir tidak sopan jika mendorong seorang raja dan kemungkinan dirinya tidak akan selamat jika melakukan hal itu atau bahkan dirinya mungkin akan di pindahkan kembali ke dalam penjara bawah tanah. Memikirkan kemungkinan itu lebih baik dirinya pasrah saja sekarang
"Aku lupa menanyakannya" Sorazen berbicara di depan bibir Valencia
"Apa kau baik-baik saja?"Baik-baik saja apanya? Saat ini? Aku tidak baik-baik saja dengan posisi seperti ini!
Melihat Valencia yang masih diam hanya membuka mulutnya tapi ia tutup kembali, Sorazen langsung berbicara lagi "Maksudku apa kau baik-baik saja saat menahan panah itu?"
Sorazen tidak yakin bagaimana bisa wanita itu menahan panah yang melesat dengan kecepatan tinggi dengan mudah menggunakan tangannya, banyak hal yang ingin ia ketahui tapi memikirkan lagi ia mengurungkan niatnya, belum saatnya
"Aku baik-baik saja Yang Mulia"
Pria itu menarik tangan Valencia yang berada di dadanya kemudian melihatnya sekilas hanya untuk menemukan luka gores tapi nihil.
"Bolehkah aku bertanya Yang Mulia?"
"Tanyakan" pria itu tidak melepaskan tangannya sama sekali dari pinggang Valencia
Valencia terbatuk canggung karena di tatap dengan intens oleh pria di depannya yang sama sekali tidak berniat melepaskannya
"Bolehkah aku tahu namamu Yang Mulia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasiaKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...