55

2K 188 0
                                    

Ledakan di wilayah Dorven membuat tempat itu porak poranda dengan kepulan asap yang memicu kabut, saat Vionel Dhaupin tiba disana ia melihat benteng di pesisir telah hancur dengan banyak prajurit yang telah mati. Beberapa yang sempat melarikan diri untuk berlindung langsung menghampiri Vionel.

Dermaga disana dan juga kapal milik kerajaan telah hancur. Vionel mengepalkan tangannya. Jadi orang-orang itu memang bertujuan memulainya dari wilayah selatan melalui perairan, dan saat itu juga Vionel merasakan sinyal bahaya yang semakin mendekat, suara gemuruh terdengar memekakan telinga di ikuti oleh sambaran petir yang tiba-tiba menymbar daerah pesisir, anehnya hanya sedikit gumpalan awan hitam yang hanya berada di tempatnya saja.

" Mundur! " teriak Vionel " Kembali ke markas! "

Vionel tidak bisa menerka dengan kejadian barusan, ia yakin jika ada bantuan penyihir di balik semua ini
Saat kabut itu hilang dan kini cahaya bulan kembali terlihat dengan cahayanya yang memantul di permukaan air laut, Vionel melihat ada banyak kapal yang saat ini menuju tempatnya

Itu adalah kapal dengan bendera kerajaan Storné yang kini menuju kesana. Vionel ingin tertawa melihat itu tapi situasinya tidak tepat. Jika saja bukan kerajaannya yang di serang mungkin Vionel akan tertawa meremehkan.  Kerajaan kecil itu benar-benar menyatakan perang secara terang-terangan

Bersama pasukan elite kerajaan Vionel Dhaupin berdiri di pesisir pantai, pria itu menunggu kapal- kapal yang berlayar semakin mendekat. Tidak ada keraguan atau ketakutan dalam dirinya untuk mundur, bahkan Vionel bersama pasukannya tidak membawa pelontar ataupun senjata api lainnya, pasukan elite kerajaan hanya membawa pedang yang kini tersemat di pinggangnya. Melihat tuannya berdiri memandang ke arah laut tanpa berniat kembali, semua pasukan yang tadinya di perintahkan untuk kembali ke markas kini ikut berdiri di belakang Vionel, bahkan tuannya-Vionel Dhaupin tidak membawa senjata apapun

" Yang Mulia... " panggil salah satu Jendral yang kini berdiri di sebelah Vionel menatap cemas ke arah laut
" Kita harus kembali dan menutup gerbang di benteng " pria itu beralih menatap Vionel yang tidak bergeming " Biarkan kesatria kerajaan berada disini untuk menghadang "

" Siapkan pelontar, tenggelamkan semuanya " ucap Vionel langsung berbalik.

Pangeran kecil itu benar-benar tidak main-main ingin menjajah kerajaan besar. Vionel akan dengan senang hati menemaninya bermain.

Saat dirinya mendapat informasi jika gunung Estróvia saat ini kembali aktif dan di gunakan tempat bersembunyi oleh pria bertopeng yang pernah ia temui, Vionel langsung menuju kerajaan Storné, tapi saat ia berniat datang kesana di temani oleh Nicholas Vïrgan ia mendengar jika raja Storné dalam keadaan tidak sadarkan diri, dan kerajaan itu tidak baik-baik saja karena pangeran yang belum sah menjadi putra mahkota itu mengambil alih, akhirnya mereka merubah haluan langsung menuju gunung Estróvia  tapi saat mereka berada di tengah jalan,  mereka di serbu oleh pasukan yang berpakaian serba hitam.

Serangan mereka tidak main-main membuat Vionel dan Nicholas Vïrgan mundur karena sedikit pasukan yang mereka bawa. Siapa yang menyangka ternyata pangeran kecil itu mengetahui jika Vionel datang dan menerobos wilayahnya tanpa ijin. Vionel dan raja Vïrgan mengira perang akan benar-benar  pecah saat itu juga ketika pasukan dari kerajaan Storné datang, untungnya Vionel cukup peka hingga memilih langsung kembali ke kerajaan Tyndomére dengan cepat

Valencia berdiri di depan jendela kamar Sorazen, ia menunggu burung elangnya kembali. Setelah kejadian tadi dimana kilat itu menyambar dirinya, Valencia memilih menuruti perkataan Sorazen untuk tetap tinggal di dalam kamarnya. Marion saat itu langsung menghilang entah kemana

Suara pekikan burung elang mengalihkan perhatiannya, Valencia langsung membuka jendelanya dengan lebar membiarkan burung elangnya masuk. Saat burung elang itu kini bertengger di daun jendela Valencia melihat mata elang itu yang kini menampilkan kilasan bayangan dimana Vionel berada, tapi yang membuat Valencia mengerutkan keningnya adalah penglihatan burung elang itu lebih jauh melihat jika ada banyak kapal yang menuju wilayah selatan bukan hanya itu tapi pasukan yang berjaga di perbatasan juga telah menghilang

Tyndomére EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang