Valencia berdiri di atas menara, langit saat ini tampak kelabu dengan salju yang kembali turun, angin berhembus membawa hawa dingin menerbangkan rambut platinumnya.
Valencia memejamkan matanya merasakan hawa dingin yang kembali terserap ke dalam tubuhnya. Setelah melakukan penyatuan kemarin dengan Sorazen, Valencia merasa ada sesuatu yang mengalir dalam darahnya dan menggenggam jantungnya, seolah ada sesuatu yang buas berada di sekitarnya, ia menjadi lebih peka.
Valencia kembali membuka matanya, ia menjentikkan jarinya, dan api langsung muncul dari tangannya meskipun salju itu turun mengenainya api itu tidak padam. kini dirinya tahu karena rasa panas yang kemarin seperti membakar tubuhnya, Valencia telah membangkitkan elemen api dalam dirinya
Sudut mata Valencia menangkap bayangan hitam yang melintas dengan cepat, ia langsung menarik tangannya.
" Kau menungguku? " Tanya Marion yang baru saja menginjakkan kakinya
Valencia tidak menjawab ia melihat ke arah hutan yang jauh disana dengan puncak gunung yang menjulang tinggi." Itu gunung Estróvia, lokasinya di kerajaan Storné " ucap Marion yang melihat Valencia memandang ke arah sana " jika kau ingin tahu, Vionel Dhaupin sedang menuju kesana sekarang "
" Apa yang dia lakukan? " tanya Valencia
" Mencari seseorang yang telah lama hilang "
Valencia menoleh, menatap mata coklat Marion, ia tidak tahu apa yang pria itu maksud " aku melihatnya "
Marion mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti
" Perang akan segera pecah di utara " ucap Valencia
" Kau tahu siapa lawanmu saat ini "
Suara gemuruh dari derap langkah kuda mengalihkan perhatian mereka, dari atas menara Valencia dapat melihat jika gerbang besar istana kini terbuka, menampilkan banyak pasukan berkuda yang memasuki istana. Valencia merasakan aura berbahaya kini berada di bawah menara
" Aku harus pergi " Valencia langsung berbalik ia tidak memillih melompat melalui atap istana, wanita itu memilih berjalan melalui tangga.
Valencia tidak tahu apa yang sedang ia rasakan sekarang, seperti rasa gelisah dan takut karena sesuatu itu kini mendekat dengan aura berbahaya. Saat mencapai pintu dasar menara Valencia terdiam ia menunggu seseorang yang kemungkinan berada di depan sana ingin masuk. Benar saja, pintu itu terbuka dengan seseorang yang berdiri diam tampak terkejut melihat Valencia
" Yang Mulia Ratu " sapa orang itu yang langsung dengan cepat menormalkan ekspresinya, ia tidak tahu Ratu barunya akan berada di dalam sana.
Valencia tahu dia bukan orang yang berbahaya itu ada seseorang lagi di belakang pria ini yang kini telah menghilang. Semenjak dirinya telah melakukan penyatuan dengan Sorazen, Valencia mendapatkan beberapa penglihatan pria itu, bahkan kini ia tahu apa sebenarnya menara ini. Karena hal itulah dirinya datang kemari.
" Apa yang ingin anda lakukan Duke Geoffrey?" Tanya Valencia
" Aku hanya memeriksa tempat ini Yang Mulia "
" Tinggalkan tempat ini " ucap Valencia, tapi pria itu tidak bergerak sedikitpun membuat Valencia tersenyum, Valencia merasa saat ini dirinya tidak perlu menahan apapun jadi ia langsung mendekati Duke Geoffrey " apa yang anda inginkan? " Bisik Valencia, ia menyentuh bahu pria itu dengan esnya
Duke Geoffrey yang merasa bahunya mati rasa karena membeku langsung mundur, ia tidak menyangka bahwa Ratunya benar-benar seperti apa yang di katakan orang-orang, jika saja yang di depannya bukan penyihir Duke Geoffrey akan dengan mudah menyingkirkan wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasyKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...