Rasanya sudah lama Vionel tidak bersama seperti ini dengan Valencia. Padahal hanya beberapa hari pria itu tidak sempat menghabiskan waktu bersama. Semenjak Valencia dan dirinya tinggal di istana tidak ada banyak waktu yang bisa ia gunakan untuk bersama seperti dulu membuat Vionel rasanya merindukan wanita ini, ia sudah terbiasa dengan kehadiran Valencia di sisinya.
Vionel meraih pinggang Valencia, membawa wanita itu kepelukannya
"Sepertinya kau merindukanku?" Tebak Valencia, ia membiarkan Vionel memeluknya
"Hmmm... " Jawab Vionel hanya dengan gumaman
"Kenapa kita tidak kembali ke hutan?"
"Kau lebih suka berada di hutan?" Tanya Vionel, pria itu melihat wajah Valencia
"Rasanya lebih tenang tinggal disana"
Vionel mengangguk membenarkan apa yang di katakan Valencia, saat dirinya tinggal di hutan tidak ada masalah yang ia hadapi seperti sekarang. Tapi bagaimana lagi, wanita ini yang lebih dulu sudah memasuki istana"Tapi mulai sekarang kita akan tinggal di istana" ucap Vionel sambil menyelipkan helaian rambut Valencia ke belakang telinganya
"Kenapa begitu?"
Valencia meletakkan tangannya di lengan Vionel membuat pria itu tersenyum menampilkan lesung pipinya
"Aku mendapatkan kembali gelar dan kehormatanku"
"Selamat" ucap Valencia dengan senyumnya yang ia alihkan dari keterkejutannya. Valencia merasa bahagia mendengarnya
"Jadi apa aku juga akan tinggal di istana selamanya?""Tentu, kau akan selalu bersamaku"
"Aku tidak menyangka akan menemukan orang lain disini"
suara dingin yang familiar itu membuat Valencia melepaskan dirinya dari Vionel"Yang Mulia" sapa Vionel kepada Sorazen yang kini berada di depannya, Vionel benar-benar tidak menyadari kedatangan pria ini
"Apa yang kalian lakukan di malam hari seperti ini? apa ini pertemuan diam-diam?" Tanya Sorazen yang melirik ke arah Valencia
"Aku hanya membawa Valencia berjalan-jalan" jawab Vionel membuat Sorazen menaikkan sebelah alisnya, jelas Sorazen melihat apa yang di lakukan dua manusia ini sejak tadi.
Awalnya Sorazen hanya berdiri di koridor menara di belakang istana, tapi matanya tanpa sengaja menangkap bayangan dua orang yang sedang berdiri di taman. Ketika mengetahui siapa orang itu Sorazen buru-buru menuju taman belakang istana, tapi siapa yang menyangka saat dirinya sudah mendekat pemandangan yang ia lihat adalah orang yang berpelukan, adegan itu membuat matanya tiba-tiba merasa iritasi.
"Apa aku harus mengingatkan sekali lagi?, Valencia adalah calon ratuku" ungkap pria itu dengan menekankan kata terakhirnya sambil menatap Valencia lekat
Wanita itu tiba-tiba tersedak oleh air liurnya sendiri ketika mendengar ucapan penekanan pria itu, sejak kapan dirinya di tetapkan menjadi calon ratu? Bahkan pria ini tidak bertanya pendapatnya
"Hanya calon, bukan ratu itu sendiri dan bukan istri mu. Jadi tidak ada masalah" ucap Vionel tak acuh
"Kau bahkan tidak mengerti ini?" Tanya Sorazen sinis
Vionel hanya menaikkan sebelah alisnya. Sebenarnya tidak ada masalah serius di antara mereka, hanya saja Sorazen tidak suka melihat dua manusia ini terus berdekatan.
"Calon ratu adalah wanita milik raja"
Sorazen melihat ke arah Valencia yang hanya diam sedari tadi"Masuk ke kamarmu!"
Valencia ingin membantah tapi pria itu terlebih dahulu menyela
"Atau kau ingin aku menghukummu di kamarku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasíaKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...