56

2K 179 2
                                    

" Kau tidak ingat aku? " Tanya pria itu yang melihat tatapan bertanya dari Valencia, " haruskah aku mengingatkan lagi? " ia membuka topengnya yang selama ini selalu ia gunakan untuk menutupi wajahnya

" Kau!.. "

Kenan Zolyd

Valencia tentu saja mengingat pria itu, pria yang memiliki wajah mirip dengan Derian yang ia temui di kerajaan Grécia, pria yang berdansa pertama kali dengannya, pria yang memuji kecantikannya

Kenapa dirinya tidak menyadari aura pria ini dulu? Valencia kau sangat bodoh! Ia merutuki dirinya mengingat pria ini telah melemparnya ke dalam danau

Pria itu menyeringai, sangat di sayangkan sebenarnya wanita itu kini milik kerajaan Tyndomére, kekuatan yang begitu besar hanya bisa terkurung di dalam istana.

Saat ini ada hal lain yang membuat Kenan merasa tidak nyaman ketika melihat wanita itu, seperti sesuatu yang mengintai, sesuatu yang sama persis dengan aura kelam gunung Estróvia.

Mata biru pria itu beralih menatap sekelilingnya ketika merasakan aura Sorazen semakin mendekat, ia mengetatkan rahangnya berusaha menahan kekuatannya agar tidak mengamuk sekarang juga

Kilat cahaya telah berhenti di langit Tyndomére, suasana terbilang cukup tenang saat ini tapi aura berat cukup menguar di atmosfer membuat siapapun takut bergerak lebih dulu

Tidak ada yang tahu salah satu orang yang berada disana telah menghilang

Sorazen yang awalnya masih diam memperhatikan di atas menara kini langsung turun ketika merasakan aura berbahaya mendekat ke istananya dan tepat saat ia berbalik ia mendengar suara ledakan yang menggelegar. Istananya benar-benar di hancurkan

Langkah kakinya terdengar menggema di lorong istana, Sorazen perlahan menuruni anak tangga yang membawanya ke luar istana, sudut matanya menangkap bayangan seseorang yang bergerak cepat dan menghilang di sudut aula, pria itu menarik sudut bibirnya menyeringai

Kening Sorazen mengerut ketika melihat pria yang berada di atas kuda kini terlihat mendominasi, auranya sangat tidak bersahabat. Mata emasnya kini bertatapan dengan mata biru yang terlihat kelam

" Akhirnya kita bertemu " ucap Kenan yang matanya terarah pada Sorazen membuat semua orang yang berada disana kini beralih menatap rajanya yang baru saja tiba

Sorazen menarik sudut bibirnya " Aku pikir kau telah mati "

Ucapan Sorazen membuat semua orang tampak terkejut tidak terkecuali Valencia dan Vionel yang mengira mereka tidak saling mengenal, tapi nyatanya mereka mengenal satu sama lain

" Kau yang akan mati malam ini, sama seperti ibuku yang telah kau bunuh "

Sorazen menaikkan sebelah alisnya, seingatnya ia tidak pernah membunuh ibu pria itu

" Kau membunuh ibuku tepat tengah malam " ucap Kenan ketika melihat raut wajah Sorazen " Kau membunuhnya karena telah meracuni pelayan yang dengan berani mengambil tahta "

Sorazen masih diam membiarkan pria itu berbicara, ia tidak ingat membunuh orang dengan tangannya sendiri, seingatnya pria ini tidak memiliki ibu sejak ia lahir dan pria ini juga di kabarkan telah meninggal saat usianya 10 tahun karena sakit yang di deritanya.

Saat itu Sorazen masih berusia 14 tahun saat Wilton Arnaul berhasil meredakan ketegangan antara kerajaan Tyndomére dan kerajaan Stornè. Hingga ayahnya Senozen Tyndomére II memberikan kehormatan sebagai Perdana Menteri termuda yang telah lama kosong. Awalnya Wilton Arnaul adalah pengawal Ratu Ravena yang kemudian sempat menjadi jenderal. Sorazen pernah melihat anak Wilton Arnaul sewaktu ia masih kecil karena kesibukan ayahnya anak malang itu meninggal karena sakit yang tidak ada yang bisa menyembuhkannya

Tyndomére EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang