48

2K 214 4
                                    

Valencia memilih kembali ke dalam kamarnya setelah acara itu selesai, sedangkan Sorazen tampak di sibukkan oleh urusan istana dan juga harus mengantar Nicholas Vïrgan dan Elvy Grécia. Pejabat istana itu bahkan memilih untuk mengadakan makan bersama di aula istana. Karena keadaan di luar masih bersalju Valencia menolak untuk mengadakan parade mengelilingi ibu kota, ia bahkan takut jika kekuatannya tiba-tiba terlepas ia akan membekukan seluruh ibu kota. Karena alasan itu juga Sorazen menyetujui tidak melakukan parade, pria itu juga tidak suka melakukan hal seperti itu. Sangat merepotkan kata pria itu

Saat cahaya bulan kini menerangi kamar Valencia yang tampak gelap, wanita itu merintih kesakitan menahan rasa panas yang menjalar dari tulang ekornya kini seolah membakar seluruh tubuhnya. Ia berusaha dengan keras meletakkan mahkotanya di atas meja, tubuhnya yang biasanya sedingin es kini berubah menjadi panas.

Valencia menggeliat berusaha membuka bajunya tapi sangat sulit di lakukan, bahkan ia tidak memiliki tenaga untuk merobek gaun sialan ini yang membuatnya sulit berjalan. Valencia memejamkan matanya berusaha memanggil angin dan mengeluarkan es tapi itu sia-sia tidak ada yang bisa ia lakukan. Apa kekuatannya menghilang setelah ia mengikat kehidupannya dengan Sorazen?

Valencia menggigit bibirnya berusaha agar tidak mengeluarkan suara, ia menyandarkan kepalanya pada ranjang, bahkan kakinya tidak sanggup berdiri. Panas itu sangat menyakitkan seperti ia sedang di bakar hidup-hidup dan di cambuk besi panas. Valencia meremas gaunnya dengan kuat menahan rasa sakit itu . " Vion.. " bisiknya ia membutuhkan pria itu sekarang

Suara langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya, Valencia berusaha mendongakkan kepalanya melihat siapa yang datang. Matanya bertatapan dengan mata emas yang memiliki pupil vertikal itu yang saat ini berkilau di ruang gelap.

" Yang.. Mulia " ucap Valencia terbata-bata

Pria itu menatap lekat Valencia yang bersimpuh di bawahnya dengan gaun yang setengah terbuka.

" Apa kau baik-baik saja? " Tanya Sorazen yang kini sudah menunduk

Valencia menggeleng lemah
" Tubuhku... Panas " Valencia menggeliat sambil meremas gaunnya " tolong... Buka gaun ini.."

Sorazen menyentuh tangan Valencia tapi ia tidak merasakan apapun hanya seperti suhu tubuh orang normal. Ia melihat ke arah tubuh Valencia yang kini atas gaunnya sudah terbuka, pria itu menarik sudut bibirnya

" Kau yakin? " Tanya pria itu dengan nada main-main

Valencia tidak bisa memikirkan apapun karena rasa panas itu terus membakarnya, ia hanya bisa mengangguk.

Melihat wanita itu mengangguk, Sorazen tersenyum puas. Ia mengangkat tubuh Valencia membantunya berdiri, karena gaun itu sulit untuk di buka Sorazen langsung merobeknya, ia membantu Valencia membuka seluruh perhiasannya dan melemparkan dengan sembarangan. Valencia berteriak karena menahan rasa sakit dari punggungnya, ia mencengkram kuat bahu pria itu

" Paanas.. " ucap Valencia

" Aku akan membantumu " pria itu menarik turun gaun Valencia yang telah ia robek. Melihat tubuh Valencia yang kini hanya menggunakan pakaian dalam Sorazen kembali tersenyum. Ia menarik dagu Valencia langsung mencium bibir wanita itu yang sejak tadi tampak menggoda

Sorazen mengangkat tubuh Valencia membawanya ke kamar mandi. Terdapat kolam kecil di tengah ruangan itu yang membentuk lingkaran dengan air yang bertabur wewangian, sepertinya pelayan Valencia telah menyiapkan ini sejak tadi.

Sorazen langsung membawa Valencia masuk ke dalam kolam itu. Valencia yang sudah tidak memiliki tenaga hanya bisa pasrah saja, ia memejamkan matanya ketika merasa air itu dapat meredakan rasa panasnya meskipun hanya sedikit

" Merasa lebih baik? " Tanya Sorazen yang juga kini ikut berendam tapi pria itu masih menggunakan pakaian lengkap yang tadi ia gunakan saat upacara dilakukan

Valencia hanya mengangguk ia menjauhkan tubuhnya dari pria itu, ia merasa malu karena tubuhnya kini sudah di lihat oleh dua pria

Sorazen kembali berdiri, Valencia mengira pria itu akan pergi tapi nyatanya pria itu hanya membuka bajunya dan kembali merendamkan tubuhnya di sebelah Valencia
Ketika Valencia akan berbalik  menjauhi pria itu, Sorazen menahan tangannya

" Kau juga memiliki tatto? " Tanya Sorazen yang saat itu tidak sengaja melihat punggung Valencia

Valencia mengangguk " sama sepertimu "

Sorazen menyipitkan matanya ia menyuruh wanita itu berbalik untuk memastikan tatto yang berada di punggung Valencia. Ketika tangan itu menyentuh punggungnya, Valencia anehnya merasa lebih baik seolah ada es yang keluar dari tangan pria itu membuat rasa panas itu perlahan menghilang

" Kau.. " Sorazen ragu mengatakannya ia hanya pernah membaca naskah kuno yang tidak pasti kebenarannya tapi saat melihat tatto di punggung Valencia, Sorazen sepertinya tahu apa makna itu " kau.. permata abadi "

Permata abadi dalam naskah kuno Estróvia adalah jantung dari gunung Estróvia, saat runtuhnya kekuatan gunung Estróvia jantung itu juga hancur, tapi di katakan oleh penyihir terkuat yang masih tersisa, jantung itu akan kembali ketika ia menemukan rumah yang tepat, jantung itu mampu menghidupkan kembali makhluk yang tertidur di bawah gunung Estróvia. Tapi tidak ada yang tahu apa makhluk itu masih berada di bawah gunung Estróvia yang telah runtuh.

Valencia berbalik untuk menatap wajah pria itu yang kini juga menjadi suaminya, rasanya ia menyesali telah mengikat kehidupannya bersama pria ini " aku tidak mengerti " ucap Valencia, yang ia tahu tatto itu sama persis dengan yang terukir di dinding kamar Sorazen. Dan Harizan pernah mengatakan untuk tetap melindungi jantung itu

" Lupakan " ucap Sorazen, pria itu menarik Valencia membuatnya terduduk di atas pangkuannya, air di dalam kolam kecil itu hanya mencapai dadanya ketika mereka duduk. " Kau milikku malam ini " bisik Sorazen tepat di telinga Valencia. Pria itu langsung menarik tengkuk Valencia mencium bibirnya dengan rakus.

Valencia mendesah pelan ketika merasakan tangan pria itu menyusuri tubuhnya, meskipun rasa panas yang menyakitkan itu sudah menghilang tapi Valencia kini merasakan tubuhnya panas kembali dengan sensasi yang berbeda karena respon tubuhnya yang berlebihan saat di sentuh pria itu.

Ciuman Sorazen beralih ke dagu Valencia hingga ke lehernya, tangan pria itu tidak berhenti bermain di punggungnya hingga berhenti pada paha Valencia, ia mengusap lembut pahanya kemudian beralih meremas bokong Valencia. Ciumannya semakin turun hingga berhenti pada kedua payudaranya, pria itu mengulumnya membuat Valencia mendesah karena merasakan sensasi baru yang menjalar di tubuhnya.

Dalam sisa kesadarannya Valencia berusaha mendorong pria itu tapi tangan Sorazen lebih kuat menahan bokongnya hingga menyentuh sesuatu di bawah sana yang kini sudah berdiri tegak

Valencia hampir berteriak ketika merasakan taring pria itu menggores sisi lehernya. " Yang Mu.. ahh.." ucap Valencia tertahan ketika merasakan benda di bawah sana menggesek miliknya dan tangan Sorazen yang meremas payudaranya.

Sorazen mengangkat tubuh basah Valencia, ia menggendong wanita itu menuju tempat tidur, pria itu tidak melepaskan ciumannya hingga membuat Valencia melingkarkan kakinya pada pinggang pria itu

" Kau akan menjadi milikku seutuhnya" bisik Sorazen di depan bibir Valencia sambil merebahkan tubuh wanita itu di atas ranjangnya,

Sorazen menarik sisa kain yang menutupi bagian bawahnya. Sorazen tersenyum di sela-sela ciumannya ketika mengingat malam ini Valencia sudah menjadi miliknya dan Vionel Dhaupin tidak akan bisa memilikinya.

Sorazen membuka celananya, ia kembali mencium wanita itu yang kini telah pasrah di bawahnya. Pria itu memposisikan miliknya di bawah sana untuk memasuki tubuh Valencia

Valencia hampir berteriak jika saja pria itu tidak langsung menciumnya ketika merasakan sesuatu di bawah sana merobek miliknya memaksa untuk masuk. Tiba-tiba Valencia teringat dengan ucapan Marion yang mengatakan dirinya harus melakukan penyatuan dengan Sorazen agar pria itu tidak berpaling pada kegelapan

Apa ini yang di maksud dengan penyatuan? Tanpa ia sadari dirinya telah melakukannya

*****†*****



Tyndomére EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang