"Yakinlah suatu saat kesabaranmu akan membuahkan hasil. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Yang Maha Kuasa, pemilik segala takdir."
"Kehilangan seseorang yang paling kita sayangi apalagi keluarga sangatlah berat."
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa vote ya!
🍉🍉🍉
.
.
.
.
.
.
.
Seorang gadis cantik sedang berayun di sebuah ayunan yang terletak di halaman rumahnya. Dengan ditemani sebuah foto kecil yang menunjukkan seorang anak kecil yang berumuran 4 tahun dengan senyuman yang menampilkan gigi-gigi kecil yang sudah tumbuh.
Aisha Ashalina Humaira. Gadis itu memandangnya dengan penuh kerinduan hingga tidak sadar kalau air matanya mengalirkan buliran bening dengan lembutnya. Sosok anak kecil itu adalah saudara kandungnya. Abangnya yang selama ini hilang entah ke mana.
Muhammad Ayden Azzahier, ketika berusia 4 tahun dia tiba-tiba hilang di rumah sakit. Waktu itu dia sedang dirawat karena sakit. Kemudian entah kenapa dia menghilang ketika sang ibu yang menemaninya tertidur dan ada yang masuk ke dalam ruangan. Sedangkan Hanan mengajar di pesantren dan Aisha di rumah bersama dengan kakek-neneknya. Aidan dibawa entah ke mana. Bukti CCTV sangat jelas kalau ada yang membawa putra sulung itu keluar dari rumah sakit.
Kedua orang tua Ayden dan Aisha, yaitu Hanan dan Raisa tentu syok dengan kejadian itu. Mereka melaporkannya kepada polisi namun tidak berhasil menemukan keberadaan Ayden maupun orang yang telah membawanya kabur itu. Bukti CCTV sangatlah kurang, karena pelakunya sama sekali tidak terlihat wajahnya. Pakaiannya semua berwarna coklat.
Orang tua Aisha sangatlah sedih kehilangan anak pertama mereka. Bagaimanapun anak adalah titipan yang seharusnya dijaga dengan baik. Namun, semuanya sudah diatur oleh Sang Maha Kuasa. Mereka tidak pernah menyerah mencari dan terus berdoa agar menemukan anak mereka. Mereka yakin, suatu saat Allah pasti akan mengembalikan putra mereka. Namun, entah kapan itu.
Aisha yang saat itu baru berumur 5 bulan pun tidak mengetahui apa-apa. Setelah berumur 5 tahun, barulah kedua orang tuanya memberitahukan yang sebenarnya kalau Aisha memiliki abang kandung. Dan mengetahui hal itu, Aisha pun juga sedih karena tidak bisa bertemu dengan saudaranya itu.
Semakin dewasa, Aisha juga berinisiatif mencari abangnya itu dengan cara mencarinya lewat sosmed. Namun, selama ini dia juga belum berhasil menemukan Ayden. Dengan dibantu para keluarganya juga, tetap saja tidak mereka temukan. Entah berada di mana sekarang Ayden tinggal.
Mereka semua berharap kepada Yang Maha Kuasa, agar doa dan harapan mereka terkabul suatu saat nanti. Agar keluarga mereka kembali utuh seperti sedia kala.
Tersadar akan sesuatu, Aisha segera menghapus air matanya dan kembali memandang foto Ayden waktu kecil itu. Aisha tersenyum getir.
"Semoga kita bisa bertemu ya, Abang ... Dan kumpul lagi sama-sama." gumamnya dengan tersendat.
"Ya Allah, maafkan hamba-Mu ini telah menangis ketika puasa." ucap Aisha seraya memandang langit yang terlindung plafon rumahnya.
Sekarang adalah bulan puasa Ramadhan dan Aisha malah menangis karena rindu kepada saudaranya itu. Untung saja tidak tertelan, pikirnya. Dan dengan ketidaksengajaannya dia harap Allah mengampuninya.
Kemudian, dia beranjak masuk ke dalam rumahnya dengan membawa foto tadi. Ketika di ruang tengah, dia menemukan sosok wanita yang sangat berjasa dalam hidupnya. Dia adalah Raisa, ibu dari Aisha atau yang dipanggil Aisha adalah umi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban Do'aku (END)
General Fiction[TAHAP REVISI] JANGAN LUPA VOTE! Minta rela kalau ada kesamaan nama ataupun hal lainnya.🙏 • Pertemuan pertama... Benar saja, sejak pertemuan pertama itulah awal dari dua hati bertemu hingga saling memendam rasa. Sejak saat itu, percikan rindu pun...