38. Tidur Bersama

984 71 0
                                    

"Tidak ada yang kebetulan dengan apa yang pernah kualami, semua berjalan sesuai dengan alurnya. Bertemu dengan kamu adalah takdirku, jatuh cinta padamu adalah pilihanku dengan resiko terberatnya adalah merindukan kamu."

~Arsha~

.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote ya!

🍉🍉🍉

.
.
.
.
.
.
.



Setelah acara saling meluapkan kerinduan tadi, kini Arshan berada di dalam kamar mandi dan Aisha mengerjakan tugas kuliahnya yang belum selesai.

Ceklek

Arshan keluar dari kamar mandi. Dia menghampiri istrinya yang masih berkutat dengan laptop itu. Duduk di sampingnya dan menatap wajah yang tampak kelelahan istrinya.

"Masih banyak ya tugasnya yang belum selesai?" tanya Arshan.

Aisha menoleh lalu menggeleng. "Cuman sedikit aja kok, tapi susah." ujarnya.

"Coba sini Kakak lihat, siapa tahu Kakak bisa bantu." kata Arshan.

Aisha menggeser laptop-nya ke arah Arshan. Dan Arshan pun memperhatikan tugas tersebut dengan teliti.

"Ini materi Fiqih, kan?" tebak Arshan.

"Iya." jawab Aisha.

"Bentar, Kakak keluar dulu," ujar Arshan. Kemudian beranjak pergi keluar kamar. Entah ke mana, Aisha pun hanya diam menunggu suaminya kembali.

Tidak lama kemudian, Arshan kembali masuk ke dalam kamar dengan membawa sebuah buku. Aisha mengernyitkan keningnya.

"Kak Arshan dapat buku itu dari mana?" tanya Aisha.

"Pinjem sama abi. Ada sedikit yang Kakak enggak ngerti." jawab Arshan. Dia kembali duduk di samping Aisha.

Mata Aisha membulat seketika mengetahuinya. Dia baru mengingat sesuatu. "Astagfirullah, Aisha lupa kalau abi juga guru Fiqih di pesantren. Kalau ingat dari semalam pasti ini udah selesai tugasnya." ujarnya lesu. Dia benar-benar lupa dengan hal itu karena mempersiapkan hari pernikahannya dengan Arshan.

Arshan mengelus kepala Aisha sebentar dan melanjutkan mengerjakan tugas istrinya yang belum terselesaikan.

Kurang lebih setengah jam kemudian, tugas Aisha pun selesai dikerjakan oleh Arshan. Laki-laki itu menutup laptop dan menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur.

"Alhamdulillah," ucap Arshan.

"Udah ya, Kak?" tanya Aisha menatap suaminya yang mengucap syukur Alhamdulillah.

"Iya udah, Sayang." jawab Arshan mengangguk.

"Masya Allah, Kakak tau tentang materi perkuliahan." Aisha takjub dengan suaminya itu.

Arshan tersenyum tipis. "Enggak semua materi perkuliahan Kakak tau, cuman ada sebagian mata kuliah yang juga diajarkan guru-guru Kakak di pesantren, ya termasuk Fiqih dari abi Hanan." ujar Arshan.

"Masya Allah. Alhamdulillah, makasih banyak ya, Kak, maaf jadi ngerepotin Kakak," ucap Aisha dengan rasa bersalah di hatinya. Karena itu adalah tugasnya bukanlah tugas Arshan.

Arshan mengusap kepala istrinya dengan sayang. "Sayang, Kakak enggak merasa direpotkan sama sekali kok. Kalau kamu butuh bantuan, Kakak selalu siap bantu. Jangan sungkan ya, sekarang Kakak adalah suami kamu." ujarnya.

Jawaban Do'aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang