15. Risih

592 61 0
                                    

"Ketika laki-laki jatuh hati, maka dia akan berusaha menjaga pandangannya ke wanita lain.

Ketika seorang wanita jatuh hati, dia akan melupakan semua pria yang pernah ada."

.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote ya🤗

🍉🍉🍉

.
.
.
.
.
.
.





Kini Aisha tengah mengikuti sebuah organisasi yang ada di kampusnya sekarang. Selesai kegiatan, Aisha diajak oleh Ayya ke kantin untuk makan. Perut mereka sudah mulai berbunyi, jadi mereka memutuskan untuk makan di sana.

Sebagian mahasiswa yang ikut lainnya ada yang pulang dan ada juga makan di kantin. Seperti Aisha dan Ayya, mereka memilih pergi ke kantin, sehingga kantin saat ini lumayan ramai.

Di saat Aisha ingin menyuap bakso ke dalam mulutnya, tiba-tiba seorang laki-laki datang dengan membawa makanan miliknya sendiri. Tanpa permisi dan izin, dia duduk berhadapan dengan Aisha dan Ayya dengan santainya.

"Hai, aku numpang duduk di sini enggak papa kan?" tanya laki-laki itu dengan senyuman di wajahnya.

"Enggak boleh." larang Ayya dengan nada tidak suka. Bagaimanapun menurutnya laki-laki tidak boleh berdekatan dengan perempuan yang bukan mahram. Kecuali, dalam keadaan hal tertentu.

"Kamu namanya Aisha kan?" tanya laki-laki itu mengabaikan larangan Ayya. Sekarang wajah Ayya memerah menahan marah.

Aisha melirik sahabatnya itu dan berusaha menenangkannya dengan cara mengusap bahu Ayya.

"Iya. Kenapa? Ada perlu apa?" tanya Aisha datar.

"Enggak kok. Aku mau kenal aja sama kamu." ujar laki-laki itu. Kemudian dia menyodorkan tangannya ke depan. "Kenalin, namaku Kemal." ucapnya memperkenalkan diri.

Aisha hanya menatap tangan itu tanpa berniat menjabatnya sama sekali karena mereka bukanlah mahram. Dia meletakkan telapak tangan kanannya di dada sebagai balasan. "Iya." balasnya singkat.

Kemal tersenyum kaku dan kembali menarik tangannya. "Maaf," ucapnya.

"Di sini hanya ada kami berdua perempuan, sedangkan di dalam ajaran Islam tidak dianjurkan untuk berbaur untuk hal yang tidak penting. Jadi, silahkan pilih, mau kamu memilih tempat duduk yang lain atau kami yang berpindah?" tanya Aisha dengan nada halus.

"Ahh, yaudah aku aja yang pergi." Sebelum beranjak berdiri, Kemal sempat-sempatnya saja tersenyum ke arah Aisha.

Ayya benar-benar merasa kesal dengan laki-laki itu. Bahkan Ayya rasanya ingin muntah melihatnya. Syukurnya Aisha tidak melihatnya karena dia sibuk memakan baksonya.

"Ternyata disenyumin sama cowok itu bikin merinding ya," gumam Ayya yang bisa didengar oleh Aisha.

Aisha sendiri hanya terkekeh kecil mendengarnya.

Tanpa sepengetahuan Aisha maupun Ayya, ternyata seseorang telah melihat di mana Kemal tadi berusaha mendekati Aisha. Dia menghela napas kasar dan menatap tidak suka ke arah Kemal yang sekarang duduk di pojok. Kemal masih menatap ke arah Aisha. Seseorang tadi memilih beranjak dengan membawa bakso miliknya kemudian mendekati Aisha dan Ayya. Meninggalkan dua sahabatnya yang sedari tadi juga memperhatikan kedua perempuan itu. Seseorang tadi duduk di depan Aisha, dan hampir saja membuat gadis itu tersedak.

"Pelan-pelan, Dek," tegurnya halus. Siapa lagi kalau bukan Kevin.

Aisha meminum minumannya kemudian menatap Kevin. "Abang yang tiba-tiba muncul, kan Adek jadi kaget," ujarnya.

Jawaban Do'aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang