"Takdir Allah tidak ada yang mengecewakan, namun kepercayaan kita dengan ketentuan-Nya yang kurang."
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa vote ya🤗
🍉🍉🍉
.
.
.
.
.
.
.
"Abang pamit dulu ya, kamu jangan lupa kunci pintunya." pesan Kevin seraya mengacak kerudung yang dipakai adiknya.
Kevin ingin pulang ke rumah istrinya. Naya tidak ikut ke rumah Hanan karena Kevin hanya sebentar saja ke rumah. Sedangkan Hanan dan Raisa sedang tidur siang di kamar.
Semenjak Kevin sering bermalam di rumah Naya, Aisha merasa kesepian, tapi sekarang juga mulai terbiasa.
"Iya Abang. Salam buat kak Naya ya, dan Abang hati-hati di jalannya," pesan Aisha juga. Dia mencium punggung tangan Kevin lalu tersenyum.
Kevin menganggukkan kepalanya. "Iya Sayang. Yaudah, Abang berangkat dulu, Assalamu'alaikum," pamitnya.
"Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh." jawab Aisha.
Setelah Kevin menjauh dari penglihatannya, Aisha pun menutup pintu dan menguncinya. Kembali ke ruang tengah untuk membaca buku. Dia melepaskan kerudungnya karena gerah.
Beberapa saat kemudian, pintu rumah terdengar diketuk.
"Assalamu'alaikum!" ucap seseorang.
Aisha segera mengambil kerudungnya yang ada di sofa lalu memakainya. Beranjak membukakan pintu rumahnya. Dan setelah terbuka sempurna, dia dikejutkan dengan kedatangan keluarga yang telah melamarnya. Siapa lagi kalau bukan, Arshan dan kedua orang tuanya. Mereka tersenyum ramah menatap Aisha, kecuali Arshan yang hanya menjaga pandangannya. Namun, siapa yang tahu kalau dirinya sangatlah gugup.
"Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh." jawab Aisha.
"Selamat pagi, Nak," sapa Faisal ramah.
"Selamat pagi juga, Pak Faisal, Ibu dan Kak Arshan." sapa Aisha balik dengan senyuman ramahnya juga. "Silahkan masuk," ucap Aisha mempersilahkan.
"Terima kasih, Nak," ucap Farhana ramah.
"Kamu perempuan yang waktu itu di toko baju kan ya?" tanya Farhana mengenali wajah Aisha.
Aisha diam sejenak kemudian mengangguk dengan senyuman. Dia baru mengenalinya. "Benar, Bu, itu saya." jawabnya.
"Masya Allah, saya enggak menyangka kita ketemu lagi." ucap Farhana dengan senyuman.
"Alhamdulillah, Bu. Saya juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Ibu lagi. Ternyata Ibu adalah orang tua Kak Arshan. Masya Allah, saya baru tau." balas Aisha tersenyum ramah.
"Iya Nak, Ibu pun tidak menyangka kalau dilamar putra Ibu ini adalah kamu." balas Farhana senang.
Aisha hanya tersenyum menanggapinya. "Silahkan duduk, Pak, Bu, Kak. Saya mau panggilkan abi sama umi dulu," izin Aisha.
"Oh iya, silahkan, Nak." ucap Faisal mempersilahkan.
Aisha pun pergi ke kamar orang tuanya untuk memanggil Hanan dan Raisa. Setelah itu dia langsung pergi ke dapur untuk membuatkan minuman.
"Apa kabar, Ustadz?" tanya Faisal beranjak berdiri ketika Hanan datang bersama dengan Raisa. Faisal langsung menyalami tangan Hanan. Begitu pula dengan dengan Arshan yang mencium punggung tangan dan telapak tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban Do'aku (END)
General Fiction[TAHAP REVISI] JANGAN LUPA VOTE! Minta rela kalau ada kesamaan nama ataupun hal lainnya.🙏 • Pertemuan pertama... Benar saja, sejak pertemuan pertama itulah awal dari dua hati bertemu hingga saling memendam rasa. Sejak saat itu, percikan rindu pun...