31. Milad Aisha

663 55 0
                                        

"Ya Allah, jika Engkau takdirkan panjang usia hamba, tetapkanlah hamba pada jalan-Mu, teguhkanlah hamba di jalan perintah-Mu dan tunduk patuh pada ketentuan-Mu. Jadikanlah diri ini orang yang selalu menjauhi larangan-Mu. Agar umur hamba tidak menjadi sia-sia."

.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote ya!

🍉🍉🍉

.
.
.
.
.
.
.






Aisha terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia melirik ke arah jam yang sekarang menunjukkan pukul 03:25 Subuh. Dengan mata yang masih mengantuk, dia beranjak pergi ke kamar mandi. Mencuci wajahnya lalu mengambil air wudhu. Dia ingin menunaikan ibadah sholat malam.

Selesai berwudhu, Aisha segera menunaikan ibadah sholat Tahajud dan dilanjutkan dengan sholat Taubat. Rutinitas yang setiap kali dia lakukan apabila terbangun di sepertiga malamnya.

Setelah membaca doa, Aisha melirik kembali ke arah jam dinding kamarnya. Sekarang sudah jam 4:15 Subuh. Aisha baru teringat kalau hari ini adalah hari di mana dia dilahirkan. Tanggal 9, hari Milad-nya.

"Alhamdulillahirabbil 'Alaamiin. Terima kasih Ya Allah, Engkau telah memberikan napas ini hingga hamba bisa merasakan nikmat-Mu.

"Tidak terasa berkurang lagi usia hamba di tahun ini. Semakin dekat hamba dengan kematian, namun rasanya masih kurang hamba beribadah dan bertakwa kepada-Mu. Ya Allah, tuntunlah hamba di jalan-Mu yang benar. Mudahkanlah jalan hamba untuk menjadi hamba yang taat pada-Mu dan tunduk patuh dengan ketentuan-Mu. Serta bantulah hamba menjadi pribadi yang lebih baik lagi agar usia hamba tidaklah menjadi sia-sia. Kabulkanlah doa hamba, Aamiin Ya Rabbal 'Alaamiin." Aisha mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Merasa matanya masih mengantuk, Aisha pun merebahkan tubuhnya di atas sajadah dan menutup matanya tanpa melepaskan mukenanya. Tidak membutuhkan waktu lama, dia pun tertidur. Hingga adzan Subuh berkumandang barulah dia bangun kembali.

...

"Selamat pagi, semuanya," sapa Aisha baru turun. Dia mendapati Hanan, Raisa dan Naya di ruang makan.

"Selamat pagi juga, Sayang." sapa Raisa dan Hanan.

"Selamat pagi juga, Dek." sapa Naya juga.

"Ied Milad, putri Abi yang sholehah," ucap Hanan seraya merentangkan tangannya. Aisha tersenyum dan bergerak memeluk Hanan. "Barakallah fii umrik, Sayang. Semoga panjang umur, dan selalu disehatkan oleh Allah SWT. Kabul segala hajatmu, Nak." ucap Hanan. Kemudian mengecup kening Aisha dengan sayang.

"Aamiin Allahumma Aamiin. Makasih, Abi-ku tercinta." ucap Aisha dan membalas mencium pipi Hanan.

Raisa berjalan ke arah dua orang tercintanya itu, memeluk mereka dan mencium kening serta kedua pipi putrinya. "Putri Umi yang manja dan cantik ini enggak terasa udah 18 tahun aja. Barakallah ya, Sayang, semoga menjadi anak sholehah, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Umi selalu sayang sama kamu, Nak." ucap Raisa tersenyum.

"Aamiin. Makasih juga, Umiku tercinta," balas Aisha juga mencium pipi Raisa. "Maaf ya, Mi, Aisha enggak sempat bantuin, tadi ketiduran." lanjut Aisha meminta maaf.

"Enggak papa, Sayang. Kamu pasti kecapekan kemarin nyari cincin." ujar Raisa memaklumi.

Teringat hal itu, Aisha pun ingin menanyakan bagaimana tanggapan Raisa. "Emm... Umi enggak marah soal cincin itu?" tanyanya pelan.

Raisa tersenyum. "Enggak kok, Sayang. Mungkin cincin itu bukan rezeki kamu buat miliki seutuhnya. Enggak papa kalau cuman cincin yang hilang, daripada kamu yang hilang baru Umi akan marah sama diri Umi sendiri karena lalai menjaga kamu." ujarnya.

Aisha tersenyum lega mendengarnya.

"Ied milad, Adekku yang cantik, imut menggemaskan dan sholehah!" ucap Kevin tiba-tiba muncul.

Aisha menolehkan wajahnya menatap Kevin yang kini berada di belakangnya. Kevin mengecup kening Aisha dan memeluknya. Tidak lupa mengacak rambut Aisha yang tidak terbalut oleh jilbab.

"Barakallah fii umrik wahayatik ya, Sayang. Semoga panjang umur, sehat selalu, menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari sebelumnya, semakin sholehah dan terus menjadi Adek Abang yang selalu manja. Dan semoga selalu diberikan keberkahan dunia-akhirat. Aamiin." lanjut Kevin mendoakan.

"Masya Allah, Abang. Aamiin Ya Mujibas Salain. Terima kasih ya," ucap Aisha dengan senyuman haru di wajah cantiknya.

"Iya Sayang. Jangan sedih-sedih lagi ya," kata Kevin. Dia duduk di samping istrinya.

"Iya Bang." balas Aisha.

Naya tersenyum melihat keluarga barunya yang sangat harmonis dan penuh canda tawa. Dia sangat bersyukur ditakdirkan sebagai menantu dari keluarga itu.

Kini berganti Naya lah yang mendekati Aisha dan memeluk adik iparnya itu. "Ied Milad, Adeknya Kakak yang cantik. Barakallah fii umrik ya, doanya semoga apa yang terbaik buat kamu, Insya Allah akan hadir untukmu." ucap Naya. Kemudian ikut mengecup kening Aisha.

Aisha tersenyum. Dia sangat bahagia karena mempunyai kakak ipar yang sangat baik dengannya. "Aamiin. Makasih, Kakakku yang cantik." balasnya.

Naya mengusap kepala Aisha dan mengangguk. Dia kembali duduk di samping Kevin. Dan Aisha juga duduk di samping Raisa.

"Terima kasih atas doa kalian semuanya. Semoga apa yang telah kalian doakan untuk Aisha Allah kabulkan dan semoga juga doa kalian berbalik kepada kalian. Aisha sangat menyayangi kalian semua. Terima kasih," ucap Aisha terharu.

"Aamiin. Iya Sayang. Kami juga sangat menyayangimu, Nak." balas Raisa mengusap kepala putrinya dengan sayang.

"Yaudah, sekarang kita makan yuk, terus nanti kita makan kue karena Umi ada buat kue loh tadi malam." ujar Raisa.

"Loh, kok Umi enggak bilang?" tanya Aisha.

"Iya, kok Umi juga enggak bilang sama Naya? Kan biar kita bantuin Umi buatnya." sahut Naya juga.

"Enggak, Sayang. Kamu kan harus istirahat karena capek kemarin habis nikah dan resepsi. Terus Aisha juga kecapekan. Yaudah, enggak papa Umi yang buat sendiri. Lagi pula ada Abi kok yang bantuin tadi malam." kata Raisa.

"Mana kuenya, Mi?" tanya Kevin.

"Sabar, Sayang, kita makan dulu baru makan kue." ujar Raisa.

Kevin hanya menunjukkan cengiran khasnya. Mereka pun mulai makan dengan Hanan yang memimpin doa.

Setelah selesai, semuanya berkumpul di ruang tengah dengan kue Milad Aisha yang juga tersedia di atas meja. Kue itu bertuliskan 'Ied Milad Aisha'. Aisha tersenyum menatap kue Milad-nya itu.

"Abang mau foto dulu," ujar Kevin dan langsung mengambil ponselnya lalu memotretnya.

"Masya Allah, cantik banget, Mi, kuenya. Makasih ya, Mi," ucap Aisha berbinar.

"Iya Sayang." balas Raisa mengusap kepala putrinya dengan sayang.

"Yaudah, Abi baca doa dulu." titah Raisa kepada suaminya.

Hanan mengangguk dan mulai membacakan doa selamat. Tidak hanya untuk putrinya tapi juga untuk keluarga kecilnya dan keluarga besarnya.

"Aamiin."

.
.
.
.
.
.
.

Bersambung...

🍉🍉🍉


Kamis, 14 Juli 2022

Jawaban Do'aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang