اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."
(Q. S. Al-Imran : 37)
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa vote ya🤗
🍉🍉🍉
.
.
.
.
.
."Dek,"
Samar-samar Aisha mendengar suara seseorang yang sangat familiar memanggil namanya. Siapa lagi kalau bukan Kevin.
"Dek, bangun, Sayang," panggilnya lagi seraya menepuk pelan pipi Aisha.
"Engh..." lenguh Aisha mulai menunjukkan pergerakannya.
"Bangun, Dek," panggilnya lagi karena Aisha masih belum membuka matanya.
"Enghh... " lenguh Aisha kembali terusik. Kevin pun tersenyum dan mengelus surai adiknya dengan lembut.
"Bangun, Dek, udah mau adzan nih," beritahu Kevin.
"Abang kok ada di sini?" tanya Aisha dengan suara serak khas bangun tidur.
"Abang pulang setelah kamu tidur. Istri Abang juga ikut." beritahu Kevin.
"Dek, cincin kamu mana? Kamu lepas ya?" tanya Kevin menatap jari jemari yang tampak kosong tanpa cincin.
Aisha membulatkan matanya karena kaget dan langsung duduk. "Cincin Adek mana, Bang? Kok enggak ada?" tanyanya panik.
"Jadi, kamu enggak lepas cincinnya?" tanya Kevin memastikan.
Aisha menggeleng. "Enggak, Bang, Adek pake terus kok. Tidur juga enggak pernah Adek lepas." ujar Aisha. Dia sangat ingat kalau dia tidak pernah melepaskan cincin itu, kecuali ketika mandi. Mengingat mandi, dia juga tidak mengingat apakah dirinya melepaskan cincin itu atau tidak.
"Beneran? Coba diingat lagi siapa tau kamu lupa naruh." kata Kevin mengingatkan.
"Beneran, Bang, Aisha enggak pernah lepasin cincinnya. Mungkin kemarin Adek makenya di jari manis kanan makanya cincinnya pasti hilang..." ujar Aisha sedih. Sebab cincin miliknya itu sedikit longgar kalau dipakai di jari manis sebelah kanan. Biasanya dia akan memakainya di jari manis sebelah kiri karena ukurannya pas di jarinya itu.
"Udah, nanti Abang beliin yang baru aja ya?" tawar Kevin.
Aisha menggeleng pelan. "Enggak mau. Itu cincin beli pake uang Aisha sendiri, Aisha sayang banget sama cincin itu... " Mata Aisha mulai berkaca-kaca.
"Tapi, cincinnya enggak ada, Sayang. Mungkin cincinnya terjatuh kemarin." kata Kevin seraya membetulkan anak rambut Aisha. "Udah ya, nanti Abang gantiin yang baru." Kevin menarik tubuh adiknya ke dalam pelukannya. Mengusap kepala Aisha dengan sayang.
"Enggak mau... " ujar Aisha. Menurutnya cincin sangat berharga, meski tidak mahal.
"Terus gimana, hm?" tanya Kevin.
"Kalaupun beneran hilang, biar aja. Tapi, kalau memang enggak hilang, nanti ketemu kok cincinnya." ujar Aisha seraya mengesat wajahnya yang basah karena air mata.
"Nanti Abang coba cari di gedung, siapa tau ada." ujar Kevin.
"Iya Bang." balas Aisha mengangguk di dalam pelukan Kevin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban Do'aku (END)
Ficción General[TAHAP REVISI] JANGAN LUPA VOTE! Minta rela kalau ada kesamaan nama ataupun hal lainnya.🙏 • Pertemuan pertama... Benar saja, sejak pertemuan pertama itulah awal dari dua hati bertemu hingga saling memendam rasa. Sejak saat itu, percikan rindu pun...