وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَزَلْ فِيْ خُرْفَةِ الْجَنَّةِ}
Nabi saw. bersabda, "Siapa yang menjenguk orang sakit maka ia selalu berada di taman surga." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Tsauban r.a.
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa vote ya🤗
🍉🍉🍉
.
.
.
.
.
.
.
Kini tinggal Aisha dan Kevin yang berada di ruangan. Sedangkan Naya sudah pamit pulang. Perempuan itu pulang tentu tidak sendirian, melainkan dijemput oleh orang tuanya. Tapi, hanya di depan rumah sakit.
Kevin menatap adiknya yang sedang menyuapinya makanan. Dikarenakan tangan kanannya sakit, makanya Aisha-lah yang menyuapinya.
"Dek, jangan bilang sama abi dan umi ya kalau Abang kecelakaan karena mau nolongin Naya. Abang enggak mau nanti mereka malah marah sama Naya, meski belum tentu juga sih mereka bakalan marah, tetap aja lebih baik jangan dikasih tau." ujar Kevin setelah dirinya mengunyah makanan yang disuapi oleh Aisha tadi.
"Yaudah, Aisha enggak akan kasih tau yang sebenarnya kok. Abang tenang aja." ujar Aisha dengan senyuman.
"Abang tau enggak, kak Naya tadi khawatir banget sama Abang. Dia juga sampe nangis karena rasa bersalahnya itu." beritahu Aisha.
'Dia menangis?' gumam Kevin di dalam hati.
"Terus Adek tenangin aja dia, enggak mungkin Abang akan marah sama kak Naya." lanjut Aisha kembali menyuapi Kevin.
"Emangnya tadi Abang mau ke mana?" tanya Aisha penasaran dengan kejadian yang menimpa abangnya itu.
"Abang mau bayar buat Wisuda nanti, terus waktu keluar lihat dia nyeberang tergesa-gesa sampe enggak sadar kalau ada motor yang mau lewat." beritahu Kevin. "Untung aja dia enggak papa. Abang justru khawatir sama dia." lanjutnya.
"Kayaknya Abang benar-benar menyukai Kak Naya," gumam Aisha yang masih bisa didengar oleh Kevin.
Sedangkan laki-laki itu hanya diam tanpa menanggapinya. Dia tidak bisa mengatakannya, karena dirinya pun tidak bisa men-definisi-kannya sendiri. Yang jelas, dia selalu ingin melindungi Naya.
"Lain kali Abang juga harus hati-hati, nyelamatin orang harus ingat diri sendiri. Jangan sampe ngorbanin diri. Aisha sampe kalut banget tadi kalau sampe abang kenapa-kenapa, sedangkan abi sama umi enggak ada, lagi di luar kota." kata Aisha mengeluarkan uneg-unegnya yang sedari tadi ingin dia keluarkan. Namun, dia tidak marah sama sekali dengan Kevin karena menurutnya Kevin rela berkorban demi seseorang.
Kevin mengusap kepala Aisha dengan sayang. Dia mengerti kalau adiknya itu sangat mengkhawatirkannya.
"Udah udah, Abang enggak papa kok. Iya Abang akan hati-hati lagi kalau ngelakuin sesuatu. Tapi, Nauzubillah jangan sampe ada yang kayak tadi lagi." ujarnya.
"Aamiin." sahut Aisha meng-aamiin-kan. Dia pun tidak mau lagi hal-hal seperti itu menimpa saudaranya maupun dirinya dan orang-orang tersayangnya.
"Abang," panggil Aisha setelah mereka diam beberapa saat.
"Hm?" sahut Kevin hanya berdehem menatap adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban Do'aku (END)
General Fiction[TAHAP REVISI] JANGAN LUPA VOTE! Minta rela kalau ada kesamaan nama ataupun hal lainnya.🙏 • Pertemuan pertama... Benar saja, sejak pertemuan pertama itulah awal dari dua hati bertemu hingga saling memendam rasa. Sejak saat itu, percikan rindu pun...