"Sebagai saudara, pastilah dia tidak mau kalau saudaranya kenapa-kenapa."
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa vote ya🤗
🍉🍉🍉
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari pertama bagi Aisha masuk kuliah bersama dengan tiga sahabatnya. Dia pun merasa gugup dan tidak percaya diri karena akan bertemu dengan teman baru dan guru baru. Meskipun begitu, dia harus melewatinya, karena dia yakin Allah pasti memudahkan urusannya.
"Dek, kamu udah siap belum?" tanya Kevin melihat adiknya yang baru saja keluar dari dalam kamar.
"Udah." jawab Aisha tersenyum.
Kevin tersenyum melihat penampilan baru adiknya itu. Kini Aisha sudah tidak memakai pakaian seragam lagi, melainkan pakaian bebas. Yang mana adiknya itu sudah berada di pendidikan atas. Dia yakin kalau Aisha pasti bisa melewatinya, meski dia bisa melihat rasa gugup yang dialami adiknya itu.
"Masya Allah, cantiknya Adek-nya Abang," puji Kevin. Meski seperti biasanya saja, tetap saja di matanya Aisha sangatlah cantik.
Mendapat pujian seperti itu, membuat Aisha tersipu malu. Kevin senang sekali memujinya, pikirnya.
"Aamiin. Abang juga ganteng." balas Aisha memuji.
Kevin tersenyum dan mengacak khimar yang dipakai oleh Aisha dengan gemas. Untung saja khimar-nya mudah dirapikan kembali.
"Yaudah, yuk," ajak Aisha seraya menggandeng tangan Kevin dan turun ke lantai bawah. Berpamitan kepada kedua orang tua mereka lalu berangkat.
Kurang dari setengah jam perjalanan menuju kampus, sekarang mereka pun tiba di kampus yang bertingkat dua. Aisha masih gugup karena akan bertemu orang-orang baru.
Kevin yang melihatnya pun meraih tangan adiknya dan tersenyum ketika Aisha menatapnya. "Bismillah ya," ucap Kevin.
Aisha menganggukkan kepalanya dan menghela napas pelan. "Bismillahirrahmanirrahim," ucapnya.
"Yaudah, yuk," ajak Kevin dan diangguki oleh Aisha. Mereka pun keluar dari mobil. Berjalan menuju kelas Aisha yang Aisha sendiri tidak tahu di mana, tapi Kevin-lah yang akan mengantarkannya ke sana.
"Abang, doain Adek ya semoga lancar," ujar Aisha.
"Iya, Sayang, Abang akan doain kamu terus. Semangat ya," ucap Kevin seraya mengusap kepala adiknya dengan sayang. Dia akan selalu mendoakan adiknya itu dan berharap tidak ada sesuatu yang terjadi kepada Aisha. Karena di lingkungan baru yang sekarang bukanlah lingkungan sekolah. Yang mana aturan di dunia perkuliahan tidak seketat di sekolah. Kevin takut ada yang mem-bully Aisha, meski di kampusnya itu sangatlah jarang ada kata bully. Semoga saja tidak ada.
"Abang juga," balas Aisha tersenyum.
Kevin mengangguk. "Iya. Nanti kalau udah keluar, chat atau telpon Abang ya, nanti Abang jemput kamu." ujarnya.
"Iya, Abang." jawab Aisha mengangguk patuh.
"Yaudah, masuk gih," titah Kevin dengan senyuman tipis di wajahnya.
Aisha kembali mengangguk dan mencium punggung tangan Kevin. Lalu mulai melangkahkan kakinya memasuki kelas. Tidak lupa mengucapkan salam.
Kevin tersenyum tipis melihatnya. Lalu dia pun juga melangkahkan kakinya menjauh dari kelas Aisha menuju kelasnya yang berada tidak jauh dari kelas adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban Do'aku (END)
General Fiction[TAHAP REVISI] JANGAN LUPA VOTE! Minta rela kalau ada kesamaan nama ataupun hal lainnya.🙏 • Pertemuan pertama... Benar saja, sejak pertemuan pertama itulah awal dari dua hati bertemu hingga saling memendam rasa. Sejak saat itu, percikan rindu pun...