26. Melamar?

594 59 0
                                    

"Kasih sayangku tidak akan pernah berubah, karena kamu adalah adik kesayanganku."

.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote ya🤗

🍉🍉🍉

.
.
.
.
.
.
.





Beberapa hari kemudian...

Aisha sedang bersama dengan Ayya yang berkunjung ke rumahnya. Mereka sama-sama belajar membuat kue. Sedangkan kedua orang tua Aisha dan Kevin sedang pergi ke rumah Naya.

Setelah Kevin menyampaikan niat dan isi hatinya kepada Hanan dan Raisa hari itu, mereka pun memberanikan diri untuk bersilaturahmi ke rumah Naya. Aisha ingin ikut, tapi ada Ayya yang ingin berkunjung, jadi dia batalkan niatnya itu dan memilih di rumah saja. Dia berdoa semoga lamaran saudaranya diterima baik oleh Naya dan keluarganya. Dia sangat menginginkan perempuan itulah yang menjadi pendamping Kevin. Sangat jarang ada perempuan seperti itu, pikir Aisha.

"Semoga aja lamaran bang Kevin diterima oleh kak Naya, aku lihat sih mereka juga cocok tuh." kata Ayya. Dia telah mengetahuinya karena diberitahu oleh Aisha.

"Aamiin. Iya aku juga berpikiran gitu. Semoga aja." sahut Aisha.

"Ini adonannya udah belum, Ai?" tanya Ayya yang sedari tadi sedang menunggu adonan di-mixer oleh mixer yang otomotis.

Aisha mendekat, mengambil sedikit adonan tersebut dengan sendok dan mengangkatnya. "Belum, sedikit lagi biar adonannya enggak jatuh kalau diangkat." ujarnya.

Ayya mengangguk mengerti dan kembali menunggu adonannya.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum!" ucap seseorang di depan pintu.

"Ai, ada orang. Biar aku yang bukain," kata Ayya dan diangguki oleh Aisha.

Ayya langsung beranjak pergi membukakan pintu. Saat pintu sudah terbuka, Ayya sedikit terkejut karena yang datang adalah Syarif. Begitu dengan Syarif yang juga terkejut mendapati sahabat dari sepupunya berada di rumah itu.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab Ayya menunduk karena tidak ingin menatap lawan jenisnya itu.

"Ayya? Kamu ada di sini?" tanya Syarif seraya melangkahkan kakinya memasuki rumah. Ayya kembali menutup pintu rumah.

"Iya. Belajar kue sama Aisha." ujar Ayya.

"Ohh, gitu." balas Syarif mengerti. Dia berjalan menghampiri Aisha di dapur dengan diikuti oleh Ayya.

Ayya menghela napas seraya memegangi dadanya yang terasa gugup. Entah apa yang selalu membuat jantungnya berdebar-debar saat Syarif menatapnya.

"Eh? Syarif," ucap Aisha mendapati sepupunya berjalan ke arahnya.

Syarif hanya tersenyum kecil dan celingokan mencari seseorang. "Bang Kevin mana?" tanyanya.

"Ke rumah kak Naya sama abi dan umi." jawab Aisha.

"Ngapain?" tanya Syarif mengernyit bingung. Entah apa yang yang dilakukan sepupunya itu ke rumah Naya, pikirnya.

"Melamar kak Naya." jawab Aisha lagi.

"Apa?" kaget Syarif. "Serius?" lanjutnya bertanya. Merasa tidak percaya dengan yang dia dengar baru saja.

"Iya Syarif, serius." jawab Aisha meyakinkan.

Jawaban Do'aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang