8. Pingsan

1K 82 1
                                    

"Apakah permata itu? Yakni cinta yang kuat di antara saudara, rasa kasih sayang di antara kaum sedarah."

.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote ya🤗

🍉🍉🍉

.
.
.
.
.
.
.





Hanan dan Raisa turun dengan pakaian yang rapi. Kevin yang berada di ruang tengah pun menoleh. Dia mengernyit bingung.

"Abi sama Umi mau ke mana?" tanya Kevin.

"Ke rumah om Haikal sebentar, ada hal yang ingin Abi bicarain sama dia." jawab Hanan.

"Terus Umi kenapa ikut?" tanya Kevin diakhiri dengan kekehan kecil. Dia ingin menggoda kedua orang tuanya yang selalu berdua itu.

"Biar ada yang nemenin Abi, kan enggak asyik sendirian aja di jalan." kata Hanan disertai kekehan kecil.

Kevin kembali terkekeh dan mengangguk mengerti. Lalu dia beranjak untuk mengantarkan kedua orang tuanya sampai ke depan.

"Jagain adekmu ya," pesan Raisa.

"Siap, Umi." balas Kevin dengan mengangguk patuh.

"Yaudah, kalau gitu kita berangkat dulu. Assalamu'alaikum," ucap Hanan diikuti Raisa.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh." balas Kevin. Dia kembali masuk dan tidak lupa menutup kembali pintu rumah.

"Aisha mana ya?" gumam Kevin tidak menemukan keberadaan adiknya.

Kevin ber-inisiatif pergi ke kamar gadis itu untuk memberitahukan suatu hal, namun ketika berada di anak tangga pertama, Kevin mendengar suara teriakan seseorang.

"Aaa!!!"

Kevin kaget mendengar suara teriakan tersebut terdengar dari arah dapur dan yang sepertinya adalah suara adiknya. Dengan segera dia berlari menghampiri sumber suara tersebut.

"Aisha, kamu kenapa?" tanya Kevin khawatir. Adiknya itu berjalan ke arah belakang Kevin.

"A-ada laba-laba di sana," tunjuk Aisha ke arah lemari.

Kevin mengikuti arah yang ditunjuk oleh Aisha, lalu mendekati lemari. Dia berusaha mengambil binatang berkaki banyak itu dan berniat membuangnya. Sedangkan Aisha menjauh dan bersembunyi di balik tembok. Dia sangat geli dengan binatang itu sedari dulu. Entah apa yang membuatnya geli, mungkin karena kakinya yang banyak. Bahkan dia pernah jatuh dari kursi ketika ada Laba-laba di dekat kursi yang dia duduki. Lututnya pun menjadi biru karena jatuh.

Saat ingin berbalik, tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan tubuhnya pun terasa lemas. Hingga sedetik kemudian, dia limbung ke lantai.

Kevin yang selesai membuang Laba-laba tadi kini berjalan menghampiri adiknya tanpa mengetahui kalau adiknya kini pingsan. Setelah dekat, dia pun dikagetkan dengan Aisha yang tergeletak di lantai. Dengan segera dia mendekati Aisha dan menepuk pelan pipinya.

"Dek, bangun Dek," panggil Kevin. Namun, Aisha tidak bangun-bangun. Kevin dibuat khawatir.

"Ya Allah," Dengan segera Kevin menggendong Aisha dan membawanya ke kamar. Membaringkan tubuh Aisha di tempat tidur lalu melepaskan jilbab yang dipakai oleh adiknya itu. Hawa bulan puasa yang terasa sangat panas, jadi dia menyalakan AC yang sedari tadi tidak menyala.

Dia mencari minyak kayu putih di dalam laci meja nakas. Dan setelah menemukannya dia mengusap telapak tangan adiknya dengan minyak kayu putih tersebut. Berharap dengan cara itu Aisha cepat sadar. Dia takut dengan keadaan Aisha yang tiba-tiba pingsan tadi. Entah kenapa penyebabnya, Kevin tidak tahu.

Jawaban Do'aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang