Tawa menggema di seisi kamar Kafa, pemuda itu baru saja menelpon kekasihnya yang beberapa hari lalu pergi ke Jepang, Nata menceritakan banyak hal lucu padanya, mulai dari sang kakek yang mulai membaik dari sakit, Kotaro yang terus membelikannya makanan sehat, dan ponselnya yang masuk ke kolam ikan hingga tidak bisa di selamatkan.
Kafa merindukan Nata, ia ingin melihat wajah cantik dan senyum manis gadis itu segera. Kafa bangun dari tidurnya, ia mengakhiri telponnya, meminta izin pada Nata untuk pergi ke rumah Aksa.
"Sayang, ponsel di sana murah?" Nata tertawa di sebrang sana.
"Dibelikan paman dan bibi!"
"Wah, asik dong, aku mau ke rumah Aksa ya, mau latihan basket, biasa anak manja minta di jemput mulu!" Nata tertawa pelan.
"Hati-hati yaa!"
"Iya cantik."
Kafa tersenyum lebar, tapi seketika senyumnya memudar melihat pesan dari Aksa.
Kafa mendesah marah, ia yakin ini ada hubungannya dengan kekalahan tim kampus sebelah saat perlombaan beberapa bulan lalu, Kafa mengambil jaket kulit dan kunci motornya, ia bergegas mengendarai motornya untuk pergi ke lapangan, ada perasaan kesal dalam dirinya, Kafa ingat betapa kasarnya permainan mereka.
Kafa menaikkan laju kendaraannya, tapi dari arah berlawanan terlihat sebuah truk besar yang sepertinya kehilangan kendali, Kafa terkesiap, ia membanting stirnya ke arah kiri hingga menabrak trotoar jalan, motornya habis terlintas truk, sedangkan tubuhnya terpental jauh hingga kepalanya membentur trotoar jalan, samar-samar matanya melihat beberapa orang mendatanginya, tapi setelahnya Kafa tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN
Teen Fiction/ Jeon Heejin with 00 and 01 Line ♪ ❝ Ini hanyalah perihal hati, yang tersesat dalam sebuah labirin,hingga tak bisa menemukan, mana rumah, yang sebenarnya adalah ...