“Jika saja kita sanggup mengatur datang dan perginya rasa, mungkin akan mudah untuk tak cepat jatuh cinta.”
-
Suara bising anak-anak panti asuhan "Muara Kasih Ibu" bergema, hanya saja kebisingan itu sama sekali tak mengganggunya, bahkan tak didengarnya, matanya memandang kosong ke depan, sepertinya ia memikirkan sesuatu yang berat untuk diputuskan, beberapa kali panggilan namanya tak diacuhkan, sampai seorang pemuda menyodorkan segelas es kopi tepat di depan wajahnya.
"Kaf, apaan sih?"
"Ngelamun mulu, ini es lo."
Kinan, gadis itu menghela napas dan mengambil alih kopi di tangan Kafa, Kinan menyedotnya hingga setengah, selalu merasa gugup jika di dekat Kafa sekarang.
Kafa tersenyum melihatnya, gadis itu terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Mikirin apa?""Enggak mikirin apa-apa, emang apa?"
"Keliatan kali."
Hembusan napas Kinan kian memberat, ucapan Kafa selalu tepat sasaran, sangat jarang meleset.
"Lo pernah ngerasain jadi buah simalakama nggak, Kaf?" Kafa meletakan es kopinya, mengalihkan penuh atensinya pada gadis cantik di depannya.
"Yang pasti pernah."
Kinan terkekeh. "Nggak enak ya Kaf."
"Kinandaru, lo tau kan? Manusia hidup itu ya kaya buah simalakama. Lo pernah denger nggak? Hidup itu pilihan, lo bebas pilih yang mana, tapi apa yang lo pilih sekarang bakal jadi masa depan lo nantinya, jadi ati-ati milihnya."
Kinan tersenyum, semakin hari Kafa semakin keren saja di matanya.
"Pernah nggak lo diminta ngelakuin sesuatu sama orangtua lo tapi disisi lain lo gak suka?""Disuruh belajar, tapi gue sukanya main." Kinan memutar dudukannya menghadap Kafa.
"Bukan yang kaya gitu."
"Jadi?"
Matanya terpejam kuat, menghembuskan napasnya beberapakali.
"Orangtua gue minta sesuatu yang gue gak bisa lakuin, tapi gue juga gak bisa nolak, jadi gimana?"Tangan pemuda di hadapannya kini mendarat tepat di bahunya, menghadiahinya senyuman yang tulus dan mampu menggetarkan hatinya.
"Gue yakin, yang diminta orangtua lo pasti yang terbaik buat lo, liat diri lo sekarang!" Kinan tersentak, ia mengamati dirinya sendiri, apakah ada yang aneh?
Pemuda itu kembali menarik tangannya sembari tertawa ringan.
"Maksud gue bukan itu Kinan, liat diri lo sekarang, lo tumbuh jadi perempuan keren, baik hati dan suka berbagi, cantik pula, itu artinya orangtua lo ngebesarin lo dengan baik, kasih lo penuh kasih sayang, mereka ngedidik lo dengan sangat sempurna. Jadi apa yang mereka minta sekarang udah pasti buat kebaikan lo." Terpana, lagi lagi Kinandaru terpana pada sosok Kafa dan juga segala aspek yang dipunyai pemuda itu.
"Meskipun gue gak suka?"
"Selagi mereka masih hidup turutin kemauan mereka, sebelum lo kehilangan mereka, kaya gue dan anak-anak panti itu." Ucapan itu benar merasuk ke dalam diri Kinan, ia semakin tak bisa menolak apapun permintaan orangtuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/221630785-288-k764768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN
Teen Fiction/ Jeon Heejin with 00 and 01 Line ♪ ❝ Ini hanyalah perihal hati, yang tersesat dalam sebuah labirin,hingga tak bisa menemukan, mana rumah, yang sebenarnya adalah ...