🍀
❝Satu senyuman dapat membuatmu memulai hari, agar lebih sedikit menyenangkan.❞
-
Hari ini, Nata dan kedua temannya mulai masuk kuliah, menjadi mahasiswi baru, setelah beberapa hari lalu menjalani ospek.
Tapi, jangan tanyakan pada Nata, dia tak mengikutinya, pihak kampus pun sudah mengizinkannya untuk tak mengikuti ospek, padahal kata Keira, ospek begitu menyenangkan, ia bahkan bertemu banyak teman sefakultas.
"Kebetulan kita satu fakultas. Kelas lo di sana, di ujung sebelah gedung arsitektur kelas 1A, gak jauh kok. Gedung gue di sini, gue bakal sering sering ke gedung lo atau sebaliknya." Nata mengangguk.
"Oh iya, gue punya temen anak arsitektur, kalo lo mau nanti gue kenalin. Anaknya asik kok."
Nata mengangguk. "Iya Kei, ya udah, gue ke kelas dulu, mau lihat-lihat." Keira mengacungkan jempolnya.
Setelah kepergian Nata, mendadak perasaan Keira tidak enak, dan tak lama kemudian,
"Keira sayang!" Keira menoleh, ia mendapati pria dengan senyum manis, yang pada kenyataannya pahit bagi Keira.
"Ngapain, sih, lo Ru?"
"Keira sayang jangan galak galak, yang cakep tadi siapanya?" Keira berdecih.
"Siapa kek, bukan urusan lo."
"Gak gitu sayang, jangan cemburu ya, di mata aku, Keira tetap yang terbaik." Keira melempar tatapan membunuhnya pada Fahru, putra bapak Teguh ini.
"Pak Teguh, ini anaknya di kandang aja, biar gak berulah." Fahru tergelak.
"Nama calon mertua kamu, bukan pak Teguh, tapi pak Amiruddin."
"Bodo amat, gak nanya."
"Heh, sayang!"
"Berhenti panggil gue sayang, geli tau, gak?"
Keira meninggalkan Fahru dengan wajah melasnya. "Heh, jodoh, mau pergi kemana? Jodoh!"
-
Meninggalkan perdebatan kecil Keira dan Fahru, saat ini Nata telah memasuki kelasnya, banyak mahasiswa lain di sana. Keira benar, gedung Tata Busana ini bersebelahan dengan gedung Arsitektur.
Tidak ada yang berbeda dari masa SMA, kelas sebelum ada dosen juga ricuh, biang gosip dimana-mana, suasananya terasa sama, hanya saja di kelas Nata lebih banyak perempuan, ketimbang laki-lakinya.
Nata keluar kelas dan mencoba untuk berjalan-jalan lagi, sampai dirinya menabrak seorang pria tampan, tapi kelihatannya pria ini sedang kesal.
"Maaf." Nata membantu pria itu memunguti alat tulis yang jatuh karenanya.
Pria itu mengambil alih pensil dan buku gambar di tangan Nata, lalu pergi begitu saja.
"Ih nyebelin banget sih, malah ditinggalin." Tiba-tiba saja ada yang menabraknya dari belakang, semua serba tiba-tiba.
"Eh maaf- widih ayu tenan!" Nata tersenyum tipis.
"Mba ini siapa namanya? Kok kaya Noni Noni Belanda jaman penjajahan." Nata tersipu, pada kenyataannya dia ini keturunan Jepang, kenapa bisa di sebut, Noni Belanda?
![](https://img.wattpad.com/cover/221630785-288-k764768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN
Teen Fiction/ Jeon Heejin with 00 and 01 Line ♪ ❝ Ini hanyalah perihal hati, yang tersesat dalam sebuah labirin,hingga tak bisa menemukan, mana rumah, yang sebenarnya adalah ...