2. Ikatan

267 35 11
                                    

🌻

❝Katanya, kalau memimpikan seseorang itu artinya, orang itu sedang rindu kita?❞

-

Hari ini Nata dan mang Arman -supirnya, pergi ke toko alat tulis dan alat lukis, toko itu tak terlalu besar tapi di isinya lengkap dan berkualitas. Nata sering belanja di sana.

Ia mengitari beberapa rak buku di sana, mencari cat akriliknya dan sebuah kuas, tapi pandangannya terhenti pada seorang pria yang sepertinya sedang sibuk mencari-cari sesuatu.

Nata tersenyum tipis, itu pria yang di temuinya tempo hari, ia tampak mencari alat tulis. Nata meninggalkan pria itu dan pergi ke kasir untuk membayar barang yang di belinya.


"Totalnya, Rp. 295.000, Kak."

Nata, merogoh tasnya dan mengambil dompet, Nata mengeluarkan 3 lembar uang seratus ribu.

"Kembaliannya, Rp. 5000 ya, Kak."

"Lollipop ini, Rp. 5000 kan harganya?" tanya Nata yang sejak tadi sibuk memperhatikan permen lollipop di atas meja kasir.

"Iya, Rp. 5000, Kak."

"Mau satu, bisa tolong kasih ke cowok yang di ujung itu, gak?"

"Oh, siap Kak, bisa!"

"Terima kasih."

•••

Sesampainya di rumah, Nata keluar dari mobil. Namun, tiba-tiba kepalanya berdenyut kuat.

"Mang, kepala Nata-"

Mang Arman, selaku supir yang sudah berkerja selama 10 tahun di keluarga Nata itu, panik, ia menahan tubuh Nata yang mulai limbung.

"Tuan, Non Nata!"

Adrian yang mendengar teriakan itu segera keluar dari rumahnya, ia mendapati Nata yang hampir terjatuh tapi tubuhnya ditahan oleh mang Arman.

Nata merasakan kepalanya semakin berat, pandangannya menggelap dan akhirnya ia jatuh pingsan.

"Nata!"

-

"Nata bangun, jangan tidur terus!"

Lamat-lamat ku dengar suara itu, suara yang terus memintaku untuk bangun.

"Nata sayang, Naka di sini, bangun!"

Naka?

Mataku terbuka, tatapan kami bertemu, dia tersenyum manis padaku, tangannya mengusap lembut pipiku. Aku begitu merindukannya. Aku memeluknya erat dan mengatakan kalau aku, sungguh-sungguh merindukannya.

"Nata ...," Suara lembut itu kembali mengalun di telingaku.

Kami saling melepas pelukan, aku menggenggam tangannya, takut dia akan pergi, lagi. Aku sadar, saat ini aku berada pada, mimpi yang sangat indah.

"Jangan tinggalkan aku lagi, bawa aku Naka, bawa aku pergi dan tinggal sama kamu di sana." Naka menggelengkan kepalanya.

"Jangan bicara begitu, kamu harus bahagia meski tanpa aku, aku tau semua ini sulit buat kamu, tapi aku percaya kamu bisa, kamu bisa sembuh, aku yakin, Natasha. I love you."

LABIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang