"Melirik masa lalu kembali sama dengan membuka luka lama."
-
Nata tersenyum lembut pada pemuda di hadapannya, pemuda itu balas tersenyum dan berpamitan pergi. Gadis itu berjalan perlahan masuk ke rumahnya, hingga ia sampai di depan pintu kamar, membukanya dan masuk.
Nata duduk di tepi kasurnya, ia baru menyadari jika dirinya masih memajang foto Naka, kekasihnya yang pergi beberapa tahun silam. Tangannya meraih foto itu, jemarinya mengusap wajah tampan dalam foto itu.
"Naka, kamu kangen aku? Maaf beberapa hari ini aku nggak nyapa kamu." Cairan bening mengalir di pipi Nata, ia memeluk foto itu dengan erat, ia teringat bagaimana pemuda itu begitu menyayangi dan memanjakannya.
Sampai dimana, hari yang Nata tidak inginkan terjadi. Saat itu hari hujan, pelajaran di sekolah tidak berjalan seperti biasa, gurunya tidak masuk kelas hari itu, Nata dan Keira asik bercerita, sedangkan Kinan, gadis itu sakit dan tidak masuk sekolah.
Murid lainnya sibuk berbincang, ada juga yang bermain di belakang kelas, sampai terdengar bel sekolah berbunyi dua kali, itu bel pulang. Nata, Keira dan anak-anak lain kebingungan, karena ini baru jam 12 siang.
"Bukannya bel istirahat ya harusnya?"
"Iya aneh banget."
Cuit beberapa siswa yang kebingungan, hingga seorang pemuda muncul di ambang pintu kelas.
"Bersyukurlah kalian, hari ini guru rapat dan kita pulang cepat!" Seketika semua murid bersorak bahagia.
Tanpa ada perintah lebih lanjut, semua orang membereskan alat tulis dan berlarian keluar kelas.
"Akhirnya, kita ngga perlu belajar matematik Nat. Gue bisa pulang cepet terus bobo dihari hujan ini." Nata terkekeh.
"Tapi ayah sibuk gue nggak bisa jemput, katanya ada meeting, dan bener sekarang ponselnya nggak aktif."
"Udahlah, ikut gue aja." Nata tertawa pelan, ia memeluk Keira, mengucapkan terimakasih.
Namun, sayang, sepertinya akan gagal karena baru saja Keira dipanggil untuk berkumpul bersama anggota OSIS lainnya perkara lomba yang akan diadakan.
"Ih gue gimana? Masa mau nunggu ayah jemput, lo pasti sampai sore kan?"
"Sampai malem kayaknya, kan ada Naka, biasanya juga dijemput Naka."
"Naka kuliah Kei."
"Anak kuliah nggak kaya anak sekolah Nat, dia pasti sempet jemput lo, kalo nggak ada kelas."
"Iya juga sih."
"Ya udah, gue duluan."
Nata melirik keluar, memperhatikan beberapa siswa yang masih menunggu jemputan juga menunggu hujan reda, angin berhembus kencang, Nata memeluk dirinya sendiri sangking dinginnya.
Akhirnya Nata memutuskan untuk membuka ponselnya, apalagi kalau bukan menelepon kekasihnya.
Panggilan tersambung. "Naka, jemput Nata."
"Masih hujan sayang, tunggu ya!"
Nata mengerucutkan bibirnya. "Nata dingin tau, mau pulang!"
Terdengar tawa disebrang sana. "30 menit lagi ya?"
"Naka ih, Nata naik ojek aja deh."
"Nggak boleh, sekarang aku jemput, kamu tunggu di kelas aja ya?" Nata tersenyum senang.
![](https://img.wattpad.com/cover/221630785-288-k764768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN
Teen Fiction/ Jeon Heejin with 00 and 01 Line ♪ ❝ Ini hanyalah perihal hati, yang tersesat dalam sebuah labirin,hingga tak bisa menemukan, mana rumah, yang sebenarnya adalah ...