🌻
❝Usaha melupakanmu, hanya akan menjadi hal yang sia-sia.❞
-
Dua insan di sudut kafe sedang saling tertawa, suara keduanya sampai menjadi atensi utama para pengunjung kafe, terutama gadis cantik yang duduk di sebelah pasangan romantis tersebut.
Gadis itu tersenyum tipis, melihat betapa bahagianya dua orang yang tengah mabuk asmara. Ia jadi teringat suatu hal, dulu dia pernah di posisi yang sama, orang di sebelahnya sampai heran, kenapa mereka begitu bahagia.
Gadis itu kemudian menunduk sedih, bulir bening menumpuk di pelupuk matanya yang cantik, lagi-lagi ia teringat dengan kekasihnya, kekasih yang telah pergi selamanya, kekasih yang sangat ia cintai dan rindukan.
Ia bingung bagaimana caranya menghapus kenangan indah itu. Air matanya mengalir, membasahi pipi tembamnya yang putih.
"Apa ada, yang seperti kamu?"
Gadis cantik bernama lengkap, Natasha Mizuki Abhinaya, yang kerap disapa Nata itu, menghela napas berat.
"Naka, i really miss you. Kota ini tempat aku ketemu kamu, tempat kita menguntai hari-hari terindah berdua, tempat kita membuat kenangan yang sampai sekarang, susah aku lupakan, dan di kota ini juga kamu ninggalin aku." Nata menghela napasnya.
Naka itu pria dewasa yang baik, tidak pernah marah, tidak pernah kesal meskipun sang kekasih bersikap kekanakan, justru ia hanya akan tersenyum sambil mencubit hidung Nata yang kecil sampai memerah, dan yang utama adalah, Naka selalu memperlakukan Nata seperti ratu di kerajaannya, semua tentang Nata adalah prioritasnya, sampai tuhan berkata lain, Naka pergi meninggalkan Nata.
Jelas hal itu membuat Nata terpukul, kepergian Naka membuatnya sakit, ia masuk rumah sakit sampai seminggu lamanya, sakit di raganya tak terasa sedikitpun, tapi sakit di hatinya, terasa begitu dalam, dan teramat menyakiti Nata.
"Aku harus lupain kenangan kita, Naka. Aku harus membuka lembaran baru, meskipun gak yakin, tapi aku harus tetap berusaha, kan?"
Nata bertanya pada Naka, meskipun kenyataannya, ia bertanya pada dirinya sendiri. Ia bangkit berdiri, pergi ke kasir untuk membayar dan bergegas pulang ke rumah, sebelum kenangannya bersama Naka kembali timbul, mengudara dan semakin susah dilupakan.
•
Nata melangkah menuju sebuah tempat bernama, halte bus, untuk menunggu jemputan. Ia baru saja selesai dengan les pianonya dan mampir ke kafe favorit Naka, dulu Naka sering mengajaknya kemari setelah pulang les, hanya untuk membelikannya secangkir coffe latte.
Nata ingat betul hari itu, hari dimana Naka pertamakali mengajaknya ke kafe ini.
"Kenapa gak adil pesannya? Punya kamu kopi hitam punya aku cokelat."
Naka terkekeh. "Punyaku ini namanya expresso, punya kamu coffelate, yang punya kamu lebih banyak susunya, kamu kan masih kecil, harus minum susu yang banyak, biar cepet besar."
"Naka! Aku juga mau kopi hitam, kamu pikir aku gak suka pahit?"
Naka menyodorkan cangkirnya kepada Nata. "Mau coba?"
Namun, saat Nata hendak mengambilnya, Naka mencegahnya, lalu berkata,
"Anak kecil gak boleh minum kopi, minum yang ini aja ya?"Nata mendengus kesal, tapi Naka hanya tersenyum melihat tingkahnya, ia hanya ingin melindungi Nata dari rasa pahit yang jelas tak akan gadis itu sukai. Nata kembali tersenyum mengingat itu, saat ada Naka ia akan selalu merasa aman.
![](https://img.wattpad.com/cover/221630785-288-k764768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN
Teen Fiction/ Jeon Heejin with 00 and 01 Line ♪ ❝ Ini hanyalah perihal hati, yang tersesat dalam sebuah labirin,hingga tak bisa menemukan, mana rumah, yang sebenarnya adalah ...