6. (S)ayang

42.5K 1.9K 13
                                    


Kelas dua belas Mipa satu heboh dengan postingan Zia pagi ini. Sementara sang pelaku malah mesem-mesem di kursinya, menopang dagu dengan satu tangan dan senyum yang tidak luntur dari bibirnya.

Dean yang duduk di paling depan, baris paling pinggir dekat pintu, menoleh. "Zia, kok lo gak ada cerita ke gue?" Protesnya.

Cowok dengan almamater di sampirkan di bahu itu duduk di depan meja Zia. Raut wajahnya masih kaget. "Lo beneran pacaran sama Haidar?" Tanyanya membuat Zia mengangguk mantap.

Ezra menganga kecil. "Gue pikir Haidar cuman pacaran sama buku, njir!"

"Bukannya lo baru putus dari Bimo. Berapa lama lo pacaran sama dia?" Tanya Ezra membuat Zia menunjukan satu telunjuknya.

"Satu bulan? Anjir."

Zia hanya tersenyum penuh arti. Tidak sabar menjalankan rencana yang sudah tersusun rapih di otaknya.

H&Z

Haidar berjalan tenang melewati lapangan utama setelah masuk gerbang depan DR. Tangannya bergerak menyumpal telinga dengan headphone yang bertengger di lehernya.

Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana, seragam putih nya di keluarkan, di balut almamater biru dongker.

Saat memasuki koridor, pandangan siswa mulai tertuju pada Haidar namun ia mengabaikannya.

Pagi ini Haidar tenang, tidak seperti kemarin yang mengharuskan dia pergi sembunyi-sembunyi karena malas bertemu Zia.

Namun, setelah mendapat pesan semalam dari Zia yang berisi,

Haidar, gue beneran minta maaf karena udah ngaku pacar Lo ke Bimo dan sampai di upload di IG mading. Maaf ya. Gue bakal beresin semuanya, Lo tenang aja.

Maaf ya.

Tatapan yang mengarah ke Haidar tidak berhenti saat Haidar sudah duduk di kelas, di meja paling depan baris tengah yang langsung berhadapan dengan papan tulis dan meja guru.

Meja yang paling siswa hindari, namun Haidar malah ingin duduk disana agar fokus belajar. Ia mengeluarkan buku paket mapel yang akan di pelajari hari ini, lalu membacanya. Meskipun malam tadi sudah ia pelajari sampai mengerti.

"Haidar! Haidar! Anjir lo!! Berita sebesar ini gak cerita ke gue!!"

Haidar mendongkak malas pada Adams yang memukul mejanya heboh. Dia menarik headphone nya kasar, melempar ke meja.

Ada urusan sepenting apa temannya yang dari kelas IPS itu jauh-jauh datang ke gedung Mipa?

Haidar mengernyit, mengangkat alis. Lalu mendengus pelan. "Apa cepet?"

Adams menyodorkan ponselnya yang diterima Haidar ogah-ogahan. "Anjir, gue gak terima lo ngeduluin gue!! Sial!"

Alis Haidar terangkat, dahinya bergelombang melihat layar ponsel Adams yang menampilkan postingan Instagram Zia yang berisi foto dirinya berlatar merah yang ada di rapotnya, dengan caption,

My boyfriend @HaidarLewis_A

Haidar menghembuskan napas kasar, menyimpan ponsel Adams di meja kencang sampai membuat Adams berjengit kaget.

"Ck, Kezzia Amalina."

H&Z

Dr Class adalah organisasi resmi di DR yang awalnya hanya tim penyorak futsal. Namun, atas persetujuan semua anggotanya, mereka meminta ijin pada sekolah dan jadilah organisasi resmi.

Meskipun kegiatannya hanya menyorak pertandingan futsal sekolah DR.

Dan yang membuat DR Class terkenal di kalangan siswa DR adalah karena anggotanya cowok berparas serbuk berlian semua.

Gosipnya anggota DR itu hanya orang ganteng aja.

Dan pulang sekolah ini mereka tengah berkumpul di lapangan futsal outdorr yang letaknya dari lapangan utama harus menuruni tangga ke bawah.

Di samping lapangan dikelilingi rumput pendek terawat dan satu pohon besar yang sudah terlihat tua.
Puluhan anggotanya ada yang bermain futsal, dan sisanya hanya duduk-duduk di pinggir lapangan saling mengobrol.

Gabut emang.

Tapi kata mereka lumayan, ngobrol sama teman itu bisa menghilangkan stress.

"Gue pikir lo gak suka cewek!! Anjir gue jadi jomblo sendirian dong!" Ujar Adams masih merenggut tidak rela perkara Haidar pacaran ini. Dia duduk tepat di samping lapangan, dan melemparkan Snacknya jika Haidar tengah lewat di depannya untuk mengejar bola.

Rizal yang duduk di atas rumput dibawah pohon rindang itu, terkekeh pelan. "Gapapa lah, biarin aja. Daripada dia suka sama gue!" Ujarnya ringan.

"Bang Haidar emang beneran pacaran? Gue pikir dia siswa ambisius yang cuman mikirin belajar. No harim-harim Club." Ujar cowok yang sedang main futsal, Gio, adik kelasnya.

Mungkin agenda hari ini bukan hanya sekedar nongkrong dan main futsal. Tapi menggoda salah satu anggota mereka.

Haidar yang tengah bermain futsal itu mengabaikan semua pertanyaan yang masuk ke telinganya.

"Kok kalian ragu, sih? Zia nya emang bilang mereka beneran pacaran, kok!!" Ujar Ezra berjalan ke pinggir, setelah posisinya diganti oleh siswa lain yang ingin bermain futsal.

Mendengar nama Zia, membuat Haidar tidak sadar menoleh dan berdecih. Adams mengernyit menatap Ezra yang duduk di sebelahnya. "Zia? Zia siapa?" Tanya Adams menoleh pada Rizal di belakangnya.

"Itu cewek yang ada di foto, samping Haidar kemarin." Jawab Rizal membuat Adams beroh-ria.

"Gue juga gak kenal." Zen yang tengah bersandar di pohon itu akhirnya menyahut.

"Gak mungkin." Ezra mengibaskan tangannya. "Itu loh, yang selalu gendong tas tripod kemana-mana." Ujar Ezra.

"Ouh yang itu." Sahut Adams, ia kembali melirik Haidar di lapangan.

"Haidar, jadi Lo beneran pacaran sama yang namanya Zia?" Tanya Adams lagi.

Tanpa sadar semua atensi mengarah pada Haidar, agak kepo juga mendengar jawaban dari cowok datar itu.

Haidar berjalan ke pinggir, tangannya terjulur pada air mineral yang langsung di lempar oleh Zen.

"Gue gak pacaran." Satu kalimat yang akhirnya keluar dari bibir Haidar.

"Asik!! Artinya gue gak jomblo sendirian!!" Pekik Adams senang.

Ezra mengernyit. "Terus maksudnya temen gue halu gitu?"

Tangan Haidar bergerak menarik kerah kaos hitamnya karena gerah, nafasnya memberat dengan keringat yang mengalir dari pelipis ke rahangnya. Kulitnya yang putih tampak makin berkilat karena keringat, dengan rambut acak-acakan dan basah.

Tangan Haidar bergerak membuka tutup botol air mineralnya, dan menenggaknya.










"SAYAANG!!!"

byur!

Sontak puluhan cowok itu langsung menoleh pada Zia dan bersorak heboh.

Alis Haidar mengernyit, mengabaikan bajunya yang basah tersiram air. Netranya menatap tajam pada Zia yang tersenyum ceria sambil melambaikan tangan tinggi kearahnya.

"WOO SAYANGGG CUY!!"

"ASIK SEMANGAT SAYANG!!"

"Anjir! Lo bilang tadi gak pacaran!!!"

"Gila, Zia malu-maluin anjir. Gue yang temennya malu!!"

Haidar menghela napas berat, tangannya bergerak meremas botol air mineral kuat sampai airnya tumpah.

"Ck, Kezzia. Lo bener-bener...."

H&Z

A/n

Halo pembaca!

Salam hangat, semoga hari kalian bahagia dan produktif.

Jangan lupa tekan tombol bintang, gratis ya.

Jangan lupa share cerita ini ke siapapun mau itu teman, keluarga atau tetangga kalian.

Jangan lupa untuk kritik dan sarannya agar cerita ini bisa lebih baik.

Bye!

H&Z [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang