15. Bimo dan sikap kasarnya

25.6K 1.4K 4
                                    

Zia menunduk pada ponsel yang ia simpan di meja kantin, gabut mengecek ruang pesan yang sama tiap waktu. Hanya ada pesan yang dikirimnya, tidak ada balasan dari Haidar.

Ini hari ke dua Haidar di skors. Entah kenapa, Zia sebenarnya tidak rela. Ekspresi Zia selalu murung dengan hati tidak enak. Kepalanya jadi mendongkak, alisnya mengernyit mendengar pembicaraan dari meja yang tidak jauh darinya.

"Gue gak nyangka, Haidar kayak gitu!!" Ujar cewek berambut panjang yang mengenakan bando biru.

Cewek yang dikuncir kuda mengedikan bahu. "Gue sih biasa aja, lo gak perhatiin wajahnya selalu dingin dan datar. Gue udah mikir, pasti dibalik kalemnya dia, pasti ada sikap bar-bar nya. Nah, kan!! Ketahuan sekarang."

"Tapi dia rangking dua parallel tahu!!" Protes gadis yang mengenakan kacamata. "Gue pikir, dia anak baik yang ambisius dan gak akan buat masalah, tapi gue salah. Dia tetep aja anak berandalan!"

Zia geram, dia berdiri sambil menggebrak meja, ingin melangkah menghampiri para anak cewek yang itu, namun langkanya terhenti. Kening Zia mengerut, netranya menyisir setiap sudut kantin yang tiba-tiba heboh. Para siswa sibuk menunduk pada ponsel, dan meneriaki sesuatu.

Dan semua siswa di kantin seperti membicarakan hal yang sama.

Tangan Zia bergerak membuka ponsel. Notifikasi nya tumpah karena pesan dari grup Angkatan. Semua pesannya hanya membicarakan hal yang sama.

PEMBERITAHUAN

INFOMARSI SEKOLAH BOCOR!!

BIMO ATMAJA DI DO KARENA KETAHUAN MELAKUKAN CIUMAN DI RUANG EKSTRAKULIKULER

Zia membelalak tidak percaya, keningnya bergelombang, bergumam pelan. "Tapi gue kan ... gak ngelapor!"

Jika kejadian yang di maksud adalah kejadian yang kepergok oleh Zia, bahkan videonya masih ada di ponsel Zia. Dia tidak melaporkannya karena mendengar curhatan Sakira kemarin.

Apa mungkin, bukan kejadian yang kepergok Zia?

Pasti. Mungkin ada orang yang melihat Bimo mesum dan melaporkannya.

Kepala Zia kembali menoleh, saat siswi tadi kembali heboh.

"ANJIR?! INI BENERAN??? Gila banget!!!" Pekik cewek berbando biru.

"Loh ... loh ... Berarti tindakan Haidar bener dong!!! Dia gebukin Bimo karena si Bimo berengsek!!" Ujar cewek berkacamata.

"Iya juga! Gila! Haidar keren banget!! Dia rela di skorsing demi gebukin cowok berengsek ini." Ujar cewek yang lain. "Di grup Angkatan, katanya Bimo suka maksa pacarnya buat ciuman meskipun ceweknya gamau. Terus dia kasar gitu! Kan brengsek banget!!"

"Lah, berarti tindakan Haidar bener dong!! Cih, emang ya, Haidar itu ganteng, baik, cool, pokoknya tanpa celah."

"Cih."

Zia melangkah pergi dari kantin. Mengusap lengannya yang merinding. Suatu fakta bisa dengan mudah mengubah opini masyarakat. Mereka tidak perlu tahu mana yang benar atau salah. Mereka tidak perlu mengetahui dari berbagai sudut pandang. Hanya mengetahui dari satu sudut pandang, seolah mengetahui semua kehidupan orang lain.

H&Z

"Gue di skors, Kak."

Zia mengigit bibir kecil mendengar Sakira dari balik sebrang telepon. Kakinya bergerak-gerak tidak nyaman di balik bilik toilet.

"Sakira, ehm... Sorry gue rese nanya gini, tapi apa Bimo pernah maksa elo ciuman juga? Selain hari waktu kalian kepergok gue?"

Hening di sebrang telepon. "Gak pernah, Kak. Itu pertama kalinya."

H&Z [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang