47. Zia dan support sistemnya

20.1K 1.2K 70
                                    

"Buseett ... walpapernya aja foto lagi cium-cium gini."

Zia sontak mengulum senyum geli dengan pipi memerah tatkala Bella dan Ailee merampas ponselnya demi melihat walpapernya.

"Iiihhh anjir gue baru tahu Haidar sebucin ini!! Di foto yang lo upload di Ig, dia tuh kayak cool gitu. Lah di foto galeri elo, dia bucin parah!" Komentar Ailee membuat Bella terkikik pelan sambil terus menscrool galeri Zia setelah mendapat ijin.

"Si Zia lebih bucin gak sih?" Tanya Bella membuat Zia tersenyum.

Zia tengah menyandarkan kedua tangan di atas balkon depan kelas sambil melirik lapangan di bawah dengan Ailee dan Bella di sampingnya. Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu namun Zia belum berniat pulang karena menunggu Haidar yang sedang otw menghampirinya setelah seharian berdiam di Perpustakaan. Apalagi kelas dua belas itu freeclass setelah Ujian Sekolah selesai.

Zia jadi menoleh sebelum senyumnya mengembang dengan netra berbinar tatkala menemukan Haidar berjalan ke arahnya dengan menyumbat telinga dengan headphone.

"Hai!" Sapa Zia sambil melambai tinggi membuat Ailee dan Bella sontak menoleh ke arah yang sama.

"Anjir, lo dukun dimana bisa dapet modelan begini, Zi?" Tanya Ailee sambil menggeleng pelan menatap ketampanan wajah Haidar.

"Eh spill dong nama peletnya." Ujar Bella.

"Gak anjing." Zia sontak mengumpat kesal sebelum kembali tersenyum tatkala Haidar sudah berdiri di depannya.

Haidar menurunkan headphonenya sampai tergantung di leher. "Ayo pulang."

"Anjirr!! Suaranya aja ganteng!" Bisik Ailee heboh kepada Bella.

"Jalur langit aja macet kalau minta modelan begini." Komentar Bella ikut heboh.

Keduanya berada di tengah, beberapa meter di depan Zia dan Haidar yang tengah berhadapan.

"Hm? Kok lo gak bawa tas?" Tanya Zia mengernyit tatkala tidak ada tali tas hitam di pundak Haidar.

"Gue niatnya nganter elo doang, nanti balik ke sekolah lagi."

"Buat apa?" Tanya Zia.

"DR Class ngajakin kumpul di lapangan bawah. Kelas dua belasnya yang ngajak." Tutur Haidar membuat Zia mengerjap.

"Tapi gue mau pulang bareng." Kukuh Zia sambil mencebik agak manja membuat Ailee dan Bella gemas menyorakinya di belakang.

"Najis! Najis! Sejak kapan tuh cewek manja begitu?" Bisik Ailee membuat Bella tertawa.

"Semua cewek manja sama pacarnya kali, makannya jangan jomblo aja, Le."

"Bangsat lo."

Haidar menatap Zia lama sebelum menghembuskan napas pelan. "Mau ikut gue?"

"Gak mau." Tolak Zia mengingat anak DR Class cowok semua.

Jika Zia ikut maka Zia harus berdiam di sana lama, nanti Zia pasti tidak nyaman. Berbeda dengan saat menyapa Haidar dan teriak 'Sayang', itu Zia lakukan sebentar.

"Terus gimana?" Tanya Haidar lagi.

"Gue tungguin aja, cuman tunggunya mau di kelas." Ujar Zia mengedikan dagu ke kelas di sebelahnya.

"Sama siapa?" Tanya Haidar sebelum menoleh, mengintip dari balik pintu yang terbuka lebar di sebelahnya.

"Temen sekelas, banyak kok yang belum pulang. Udah sana kalau mau kumpul." Tutur Zia mendorong lengan Haidar membuat empunya kembali menoleh menatap Zia.

H&Z [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang