9. Awas Zia!! Haidar punya rencana

39K 1.9K 12
                                    

Buat yang sudah baca sampai sini dan belum vote dari chapter Prolog, silahkan kembali lagi buat Vote sampai chapter ini.

Vote nya jomplang banget gaiss😭

Hargain cerita penulis itu gak seberapa, cuman ngeklik vote doang, itu pun graatis...

Enjoy reading :)

H&Z

Netra Zia bergulir, mendongkak menatap wahana paling besar di Taman Bermain ini, Bianglala.

Netranya mengerjap sendu dan rindu saat suasana Taman Bermain ini tidak berubah dari dulu, saat Zia masih kelas enam SD dan untuk pertama kalinya datang ke Taman Bermain ini.

Dia menunggu di depan Bianglala karena Bimo dan Sakira tengah mengantri memesan permen kapas sementara Haidar ke toilet.

Bibir Zia tersenyum manis, saat seperti ini, kenangan yang sudah ia lupakan kembali bermunculan di kepalanya.

Saat datang kesini diajak Kak Angga dan Kak Evalin, dan juga bersama Haidar.

Gadis kecil dengan gaun putih selutut dan rambut panjang sepinggang itu mendongkak, menatap berbinar pada Bianglala besar.

"Zia!!"

Zia menoleh, tersenyum ceria, melambaikan tangan tinggi pada Arya yang berlari mendekatinya dengan kedua tangan disimpan di belakang punggung, menyembunyikan sesuatu.

"Kamu lagi main disini juga?" Tanya Zia membuat Arya mengangguk.

Teman satu sekolahnya itu menjulurkan tangan, memberikan boneka panda berwarna putih berukuran sedang pada Zia dengan sebungkus coklat.

"Kenapa ngasih kado? Aku kan gak ulang tahun."

Arya tersenyum, "Kata Mamah aku, kalau ada orang yang aku suka, kasih hadiah aja."

Zia mengernyit, lalu ikut tersenyum saat Arya buru-buru pamit karena Ibunya memanggil dari kejauhan. Zia senang karena ia suka coklat dan bonekanya juga lucu.

Kepala Zia mendongkak, melihat Haidar yang tingginya sepantar Zia, mengenakan kaos hitam dan celana jeans, berjalan lurus padanya.

Sampai mereka berhadapan, saling tatap di depan Bianglala

"Hai, kemana aja?! Aku nyariin tahu!! Kak Angga sama Kak Eva juga gak ada." Protes Zia mengerutkan kening.

Haidar mengabaikannya, ia meraih tangan Zia yang bebas lalu menaruh kotak berwarna biru dongker.

"Ini hadiah dari aku. Pokoknya Kezzia jangan pacaran sama cowok lain, sama aku aja."

Zia mengerjap, membuka kotak lalu menemukan kalung berwarna putih dengan liontin hurup H. Zia terpukau sekejap.

"Sakit." Pekik Haidar saat Zia memukul tangannya.

"Kok hurufnya 'H' sih? Nama aku kan dari K, Kezzia!!" Protes Zia membuat Haidar mengalihkan netra, lalu menggaruk tengkuk.

"Pokoknya, pake aja!! Jangan pernah dilepas ya!!"

Zia mengerjap, pipinya memanas karena Haidar sangat imut waktu dulu. Apalagi mengatakan kata-kata manis.

Zia hanya terkekeh kecil, netranya kembali bergulir pada Bianglala. Kini dirinya menyadari maksud dari kata-kata Haidar saat kecil.

Zia menggelengkan kepala, menoleh mendapati Haidar yang berjarak beberapa meter darinya, berjalan lurus ke arahnya, sontak netra Zia berbinar bening.

H&Z [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang