014

16 4 0
                                    

Back to School

Libur lebaran sudah berakhir kemarin. Hari ini sekolah mulai pembelajaran seperti biasanya. Layaknya anak sekolah kebanyakan, kini anak-anak keluarga Min memulai sarapan pagi mereka dengan panekuk hangat buatan Yoongi. Kalian pengen punya suami macam Yoongi? Minimal spek kalian harus kayak Jihyo.

"Kalian makan dulu. Papi manggil Yeji dulu," pungkas Yoongi dan setelahnya ia pergi ke atas untuk memanggil putrinya, Yeji.

Sementara itu, Jihyo membantu anak-anaknya mengoleskan selai yang mereka mau. Hwall dan Naeun kompak ingin selai coklat.

"Hiii ini coklat bekas jigongnya Yeji kan? Ini kan yang biasa Yeji gadoin," kata Hwall.

"Enggak, Mami udah buka yang baru," sangkal Jihyo.

Naeun mengambil selai coklat dan membukanya, "Bau Yejiii," kata Naeun sambil menutup hidungnya.

"Owkokoko kocag," timpal Hwall.

"Enggak, orang Mami buka yang baru. Udah ayo makan, nanti pada telat ke sekolahnya."

Garpu dan sendok membantu Jihyo memotong-motong panekuk hangat menjadi potongan kecil untuk Naeun supaya bisa lebih mudah dimakan. Wanita itu lantas menyuruh Naeun agar lekas menghabiskan makanannya.

"Mamiiiii Papi nyeret-nyeret aku Mi...," teriak Yeji yang masih di lantai atas.

"Jangan lama-lama makanya. Udah siang masih aja main handphone," kata Yoongi.

"Ayo turun cepet! Kakak kamu nanti marah-marah kalo kamu kelamaan Yeji," titah Jihyo.

Yeji berlari lebih dulu turun ke dapur untuk sarapan sambil sesekali mendumel karena jam di rumah masih menunjukkan pukul enam pagi tapi ia sudah harus siap-siap ke sekolah. Yoongi yang masih menggunakan apronnya pun ikut turun.

"Udah jangan ngomel mulu, ntar kesiangan," tegas Yoongi.

"Orang masih pagi jam enam, siang apanya," kata Yeji.

"Udah terang di luar. Lima belas menit belum selesai gue tinggal," ancam Hwall.

"Tinggal aja bodo amat gue tidur lagi."

"Hm?" Jihyo melotot lebar ke arah Yeji.

"Iya-iya ini cepet."

Satu buah panekuk langsung masuk ke mulut Yejin. Dia menggigitnya keras-keras karena terlalu kesal.





●●●●●●●●●●●●●🐳

"Mah masa Teteh nyuruh Adek buru-buru nih, keselek nanti Adek mati gimana?" protes Jake dengan manjanya ke sang mamah, Sana.

"Iya pelan-pelan aja makannya. Masih jam enam juga. Ntar papah yang anter kalian," kata Sana.

Sungguh, Chaewon sangat kesal soal keleletan adiknya read Jake. Kalau saja tidak ada orang tuanya sekarang, Chaewon pasti sudah memaksa sepiring nasi goreng masuk ke mulut Jake dan menyeret adiknya itu keluar untuk segera pergi ke sekolah. Bayangkan saja, Chaewon sudah siap rapi ke sekolah, malah harus menunggu adiknya yang lelet bin manja itu makan nasi goreng dan belum memakai sepatunya.

"Ah gak sanggup lagi hidup kayak gini. Udah lah, terserah aja," keluh Chaewon.

Gadis itu kemudian pergi keluar karena tak tahan. Mamahnya juga terlalu memanjakan Jake, Chaewon yang terbiasa dengan kedisiplinan sang ayah tentu saja gemas dengan kelakuan Jake.

"Mana adek?" tanya Taehyung yang sudah siap memarkirkan mobilnya.

"Masih makan, nggak tau mau sampe abad ke berapa," kata Chaewon dengan nada bete.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang