016

15 3 1
                                    

Qtime

Camilan sore menemani Jimin yang tengah menonton siaran ulang pertandingan bola di televisi. Wajahnya terlihat serius menatap layar datar di hadapannya sampai tak menyadari kehadiran Nako yang baru pulang sekolah. Ketika Nako meraih tangan Jimin untuk diajak salaman baru dia sadar kalau anaknya itu sudah sampai rumah.

"Mamahnya mana?" tanya Jimin yang justru menanyakan Mina bukannya anaknya yang baru pulang.

"Masih markirin mobil ke garasi," jawab Nako, ia melempar tubuhnya ke sofa dan mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya. "Tadi pagi pas aku mau berangkat sekolah om Hoseok mau ngapain ke sini?" tanya Nako.

"Ngga tau," balas Jimin yang masih sibuk ngunyah camilan dan asik natap televisi.

Suara hujan tiba-tiba turun dengan derasnya membuat Mina berlarian masuk ke dalam rumah. Sedikit ia menyibak baju yang terkena cipratan air hujan baru kemudian duduk di sofa sebelah Jimin. Tanpa disuruhnya, Jimin membantu Mina merapikan rambut yang agak berantakan karena guyuran hujan.

"Kok lama sih masuknya? Susah tadi markirin mobilnya?" tanya Jimin.

"Enggak tadi ada pak Hoseok nyariin kamu, tadi pagi juga dia nyariin kamu kan Pah? Katanya mau ngapain tadi pagi?"

"Ooh itu, katanya ada temennya yang mau buat RS gitu terus mau minta desaign dari aku," kata Jimin.

Padahal tadi sewaktu Nako menanyakan hal yang sama ke Jimin cuma dijawab 'nggak tahu' dengan cueknya, giliran mamahnya yang nanya baru dijawab lengkap mana pake gelendotan tuh si papah ke si mamah. Kehadiran Nako disana cuma dianggap figuran yang tidak terlalu penting.

"Mah, Pah, it's me here, kalian gak liat aku kah?" Nako memanyunkan bibirnya sebal.

"Suara apa tuh? Kita nganan yuk Mah," sahut Jimin.

"Nganan?" Alis Mina mengernyit, wanita itu sedikit bingung namun menggeser duduknya ke kanan.

"Iya soalnya udah ada yang ngiri," kata Jimin sambil merapatkan posisi duduknya ke arah Mina.

Terang saja hal itu makin membuat Nako sebal.

"Aku mau ke kamar aja, udah tau anaknya jomblo malah mesra-mesraan depan anaknya, kesel!"

Sabar yah Nako, belum saatnya kamu punya pacar soalnya masih kecil xixixi. Nanti juga ada waktunya Nako bisa mesra-mesraan kayak mamah-papahnya barusan.

"Pah abis Nako ujian kita ke Bandung yuk, aku pengen nengokin mamah-papah. Kasian katanya pengen liat Nako sama Minji, nggak tega aku kalo mereka yang kesini."

"Boleh tapi kita berangkat sore aja kalo gitu. Biar nyampe sananya nggak kemaleman. Bawain apa yah enaknya? Gimana kalo sekalian ke pengalengan? Ke kebun teh, aku kangen masa-masa sekolah suka main kesana," kata Jimin.

"Ooh ceritanya pengen mengenang masa muda? Boleh deh kalo kek gitu, ntar aku sampein ke mamah-papah kamu juga."

"Sembarangan, sekarang kan juga aku masih muda."

"Muda?"

"Eeeiy Mah gini-gini kan masih muda dibanding pak Seokjin."

"Eh ntar kedengeran orangnya loh Pah, ahahaha."

●●●●●●●●●●●●●🐳

Min Yoongi terlihat sibuk menyiapkan tempat tidurnya. Menggelar seprai baru dari lemari dan mengencangkan setiap sudut seprai agar tak terlepas. Sore-sore, hujan, paling enak itu rebahan di kasur sambil mendengarkan suara hujan. Kebetulan istrinya sedang pergi ke rumah mertuanya, sementara Yeji dan Hwall masih belum pulang dari sekolah mereka.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang