018

20 3 1
                                    

Gopek Squad jalan-jalan

Bukan rahasia lagi kalau Nako punya kelebihan indra ke enam. Ini gara-gara dia satu kelas dengan Jake -tetangganya- yang mana dia tahu dari dulu kalau Nako punya kemampuan melihat makhluk ghaib. Dimana Jake suka sekali mengatakan ke teman-teman kalau Nako itu bisa tahu dimana saja tempat para hantu berkumpul. Awalnya tak ada yang tahu soal kemampuan rahasia Nako, namun tiba-tiba saja ada kejadian dimana akhirnya Jake membocorkan info kalau Nako sebetulnya punya indra ke enam.

Kejadian saat tiba-tiba ada beberapa murid kelas 9 yang kesurupan massal padahal saat itu tengah diadakan shalat dhuha berjamaah di mushalla sekolah. Nako kala itu ikut membantu menolong siswa-siswi yang kesurupan karena pada dasarnya Nako ini memang mantan anggota PMR di sekolah. Tapi entah kenapa Jake malah mengira Nako ini menolong siswa-siswi yang kesurupan dengan kemampuan indra ke enamnya. Padahal Nako saja tidak tahu-menahu soal kemampuannya itu bisa bermanfaat selain hanya menyusahkannya saja karena terus-terusan dipertontonkan makhluk dengan wujud yang aneh dan mengerikan.

"Nak Nak berarti lu bisa juga dong nyembuhin orang kesurupan?" tanya Sunghoon.

"Nggak bisa, nggak tau," jawab Nako.

"Masa sih Nak? Kalo orang-orang yang sakit gitu lo bisa nggak nyembuhinnya? Kayak misal ketempelan gitu lu suka disuruh ngusir setannya kagak?" tanya Jeongin.

"Nggak bisa, Nako tuh manusia biasa kek kita. Kalian tuh ngapain sih gangguin Nako terus? Banyak tanya lagian," omel Yuna.

Sebagai chairmate, Yuna sering sekali memarahi teman-temannya jika mereka terlalu mengganggu Nako. Apalagi ke anak-anak yang suka kepo soal kemampuan istimewa yang dimiliki Nako.

"Sana kalian kerjain tugasnya, nanti bu Tiffany masuk kalian belum selesai abis kalian kena omel," kata Yuna menyuruh teman-temannya agar kembali ke mejanya dan tak menganggu Nako yang ingin fokus mengerjakan tugas.

"Temen-temen katanya bu Tiffany nggak jadi masuk, kerjain aja tugasnya," kata Jake dari pintu ruang kelas karena ia baru datang dari kantor guru untuk mencari guru bahasa Inggrisnya.

"Nak gue makan dulu yah. Laper...mumpung bu Tiffany gak jadi masuk juga," kata Yuna.

"Makan aja Yun. Mau ditambahin bekel Nako juga?"

"Nggak usah, bunda gue hari ini ngasih banyak bekel."

"Bunda kamu masak apa Yun?" tanya Nako.

"Lu mau Nak? Ayo makan sama-sama," ajak Yuna.

"Tapi belum istirahat, terus juga kita disuruh belajar."

"Loh makannya sambil belajar, santai aja kan bu Tiffany ngasih kita waktu belajar sendiri berarti belajarnya sesuai keinginan kita aja, kita kan laper jadi sambil makan gak papa," jelas Yuna.

"Oh ya. Ayo makan aja hehe, Nako juga laper sih sebenernya, ahahaha."

Baru juga Nako membuka kotak makan siangnya, Jake yang baru saja datang dari luar tiba-tiba menyambangi meja Nako dan Yuna. Tanpa basa-basi dia langsung minta bekal makan siang Nako.

"Boleh deh itu makan aja," kata Nako.

"Dasar gak tau malu. Bekel lu mana? Makan punya sendiri dong," omel Yuna.

"Ntar gue ambil, gue minta dulu sesuap sama lauknya."

Nako dengan seluruh kebaikan hatinya menyendokkan penuh katsu dan salad buatan mamanya untuk Jake.

"Guwe amwbwil bwekel guwe ywa (gue ambil bekel gue ya)," pamit Jake.

Cowok itu pergi ke mejanya demi mengambil bekal makan siangnya dan kembali ke meja Nako dan Yuna. Jake menarik kursi kosong sebelah tempat duduk Nako, ia menempatkan semua bekalnya di atas meja. Mereka bertiga pun saling berbagi makanan dan makan bersama.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang