Persiapan Buka Puasa
Jungmo berjalan sendirian di tengah teriknya matahari. Pulang sekolah, panas, puasa, berat rasanya. Pengen rasanya nenggak air putih dingin segelas aja kalau nggak inget omelan bunda Momo dan dosanya yang bejibun.
"Kak Jungmoooo."
Sebuah suara yang amat Jungmo kenal membuatnya berhenti melangkah. Mata Jungmo yang tadinya sayu kini berubah cerah secerah matahari pagi. Nako, gadis yang diam-diam Jungmo kagumi kini datang berlarian menghampiri dirinya. Kadang Jungmo heran dengan gadis itu yang energinya tak habis-habis padahal sekarang puasa juga. Apa karena badannya yang kecil jadi dia lebih kecil mengeluarkan energi ketimbang Jungmo yang punya badan bongsor?
"Eh Kak Jungmo, lemes banget kek kangkung tumis?" sapa Nako.
"Emang keliatan yah?" tanya Jungmo.
"Soalnya muka Kakak gini."
Gelakan tawa Jungmo tak tertahan. Nako pun ikut tergelak juga. Namun tak berselang lama tawa mereka terhenti setelah merasa kulitnya kepanasan, akhirnya mereka meneruskan perjalanan agar segera sampai ke rumah.
"Tumben nggak make motor Kak?" tanya Nako.
"Males, soalnya bensinnya abis males ngantri isi bensin," kata Jungmo.
"Lha? Kalo kek gitu siapa yang ngisi nanti?"
"Nunggu siapa aja yang mau make duluan."
"Nakoooo i'm coming my bestiee."
Nako dan Jungmo berhenti hampir berbarengan, keduanya pun menoleh ke belakang dan mendapati Yejin yang berlarian ke arah mereka. Bocah satu ini pun tak kalah aktifnya dengan Nako.
"Duaan aja kek sepatu, awas lho yang ke tiganya setan," kata Yejin.
"Mana ada setan bulan puasa. Lagian kalo yang ke tiga setan juga yang ke tiga tuh elu," balas Jungmo.
Yejin menggaruk kepalanya yang tak gatal, dipikir-pikir betul juga apa kata Jungmo. Tapi masa bodoh lah dengan hal itu.
"Eh eh eh nanti sore cari takjil yuk di perempatan-perempatan," ajak Yejin.
Sambil mengobrol, mereka pun berjalan karena tak mau gosong jika kelamaan berdiam di jalan.
"Gabut bener lu wibu gesrek," kata Jungmo. "Gue mah mending beli di warung mbak Eunbi jadi gak perlu repot-repot."
"Bener tuh kata Kak Jungmo, lagian capek tau Yejin kalo jalan-jalan," timpal Nako.
"Ih nggak seru kalian mah. Yaudah nanti gue ajak Jake sama Yuna aja."
Rasanya Yejin, Nako dan Jungmo diikuti orang di belakang. Yejin pun menoleh dan mendapati Minju berjalan sendirian dengan memakai payungnya.
"Ju baru pulang juga?" sapa Yejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FanfictionCerita keseharian tentang pemukim umum. Beberapa tingkah dari mereka ada yang minim akhlak sampai ada juga yang akhlaknya eobseo. Wanna know it? Let's check this pandora! Bahasa : Formal/Non Formal Update : Jarang Universe : AU Gambar hanya sebagai...