023 pt. a

8 4 3
                                    

Miras

Diam-diam Hwall keluar lewat jendela kamarnya yang terhubung langsung ke halaman samping rumah. Jujur agak horor lewat sana, pasalnya tidak sekali-dua kali Hwall ditampaki sosok hantu di jendelanya tapi kali ini ia coba beranikan diri karena kalau dia lewat pintu depan, mbak Eni yang telinganya amat sensitif pasti akan tahu Hwall mencoba keluar rumah di tengah malam begini. Kali ini Hwall harus sangat hati-hati membuka pintu gerbang belakang rumah karena hanya gerbang belakang yang keamanannya masih bisa ditembus Hwall. Begitu dia berhasil melewati gerbang, ia langsung lari ke depan gang demi menemui teman-temannya yang sudah menunggu di depan warung mbak Eunbi.

"Ayo cepet grabnya udah mau nyampe," kata Sunwoo dengan suara berbisik yang agak keras.

Mereka -Sunwoo, Soobin, Jake, Jungmoo, Hwall- malam ini rencananya akan pergi ke club malam. Menjajal hiburan anak kota dewasa, mencicipi gemerlapnya lampu dance floor, merasakan dunia malam merupakan cita-cita yang selama ini didambakan para manusia puber ini. Pencetus ide ini tak lain dan tak bukan adalah Sunwoo. Dirinya sesumbar tahu bagaimana cara masuk club malam meski usia mereka masih di bawah umur. Awalnya sih Sunwoo malas mengajak kawan-kawannya, dia juga sudah merahasiakan rencananya supaya bisa pergi sendirian saja. Tapi setelah dipikir-pikir, dia mending bawa teman dan akhirnya ia coba mengajak Hwall. Lalu Hwall malah mengajak Soobin, berlanjut ke Soobin yang mengajak Jungmoo. Jake? Dia juga awalnya tak tahu kalau abang-abangnya akan pergi clubbing, gara-gara Sunwoo salah kirim chat yang harusnya dikirim ke Soobin dan Jungmoo supaya menunggunya di warung mbak Eunbi, malah chat itu dikirim juga ke Jake. Sunwoo langsung menolak Jake untuk pergi bersamanya tapi Jake malah mengancam kalau nanti dia akan mengadukan Sunwoo ke Chaewon, akhirnya terpaksa Sunwoo pergi mengajak Jake juga.

"Ini kenapa bocil ngikut?" tanya Hwall menunjuk Jake.

"Udah lah biarin. Kenapa lama banget sih lu?" protes Sunwoo.

"Nyari kunci dulu tadi."

"Ntar di pos satpam kita nunduk yah biar gak keliatan pak Taeyong. Kalo ketahuan ntar takutnya dia ngadu-ngadu," kata Jungmoo.

"Kalo takut mah gak usah ikut anjir," olok Hwall.

"Gue mau ikut lu yang ngatur."

"Sewot lu."

"Udah sih ntar mbak Eunbi denger kita ribut," lerai Soobin.

"Suara lu noh kegedean ege," kata Sunwoo memukul bibir Soobin.

Soobin reflek menutup mulutnya dengan tangan "Sakit anjir," katanya.

Mobil grab akhirnya datang dan semua buru-buru masuk ke dalamnya. Roda mobil mulai bergerak ke arah tujuannya. Saat akan melewati pos satpam, Jungmoo dan Jake otomatis menunduk, Sunwoo menundukkan kepalanya dan menekan punggung Soobin serta Hwall agar tak sampai ketahuan satpam jaga di pos. Pasalnya pak Taeyong itu hafal benar dengan siluet anak-anak di Pandora jadi ditakutkan pak Taeyong malah menghambat mereka pergi malam ini.







●●●●●●●●●●●●●🐳

Jalan pintas yang Sunwoo ketahui rupanya adalah sebuah pintu masuk belakang club. Dia mengaku bahwa sempat melihat orang lalu-lalang lewat sana. Tapi kelima anak itu masih takut-takut masuk ke dalam. Mereka takut langsung ketahuan kalau masih di bawah umur dan diciduk bodyguard club yang badannya besar-besar.

"Ah gimana sih kok pada gak berani? Gak jadi nih kita masuk?" kata Jake.

"Diem lu, kalo berani lu duluan masuk. Ntar kalo lu aman kita baru masuk," kata Jungmo.

"Sono-sono," dorong Hwall.

"Masa gua sih? Kan gua paling kecil daripada kalian."

"Nah makanya itu kita coba pake lu, kan kalo lu aman artinya kita aman Jake," tutur Soobin.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang