001

17 2 0
                                    

Warkop

Warkop mbak Eunbi bisa diistilahkan sebagai markas sejumput bapak-bapak pejuang rupiah di komplek Pandora Indah. Disebut Pandora karena isi penghuninya cukup mengesankan. Sekilas nampak menawan, namun jika ditelusur lebih jauh lagi akan jelas kentara bobroknya.

Balik lagi soal warung mbak Eunbi. Sebetulnya di perumahan ini dilarang ada warung, tapi warung mbak Eunbi lebih dulu ada ketimbang bangunan perumahan. Warung mbak Eunbi ini dulu tidak masuk wilayah perumahan, baru tiga tahun lalu daerah sekitar rumahnya dibangun juga perumahan yang akhirnya membuat warung mba Eunbi mau tak mau ikut ke wilayah perumahan. Waktu ada relokasi, mbak Eunbi menolak pindah karena di tempat tinggalnya sudah terlalu banyak kenangan hidupnya dan ia bersyukur karena agen perumahan mau memahaminya. Selain jadi wadah kumpul bapak-bapak komplek terutama, tapi juga jadi wifi area buat beberapa orang yang membutuhkan. Makanya warung ini cukup rame mau siang ataupun malam.

"Bapak-bapak, saya tuh lagi mikirin gimana yah biar kita itu bisa bebas lagi kayak waktu masih muda," kata pak Seokjin, ia melahap sebuah pisang sampai mulutnya penuh.

"Nah! Gue juga kepengen tuh begitu. Bebas ngapain aja tanpa diganggu istri," kata Namjoon.

"Gimana kalo kita buat grup obrolan tanpa istri kita? Jadi kalo ada acara bapak-bapak aja bisa terealisasikan tanpa harus istri ikut-ikutan," usul Seokjin usai ia menyeruput kopi hitam panasnya.

"Setuju Pak. Ngobrol di grup yang ada istrinya juga rasanya kurang aman," tanggap pak Jimin.

"Bu Mina memangnya sering buka-buka handphone Pak Jimin?" tanya Namjoon.

"Sering, buat numpang tethering. Pinter dia mah, dia beli kuota sendiri buat ngeyoutube tapi kalo apa-apa tethring ke saya."

"Emang gak ada wifi Pak?"

"Wifi rumah saya sering lemot."

"Makanya pake Selkomsel!" Mendadak Kim Taehyung jadi brandambasador.

"Nanti saya yang buat deh group chat barunya," kata Seokjin

"Gue mah ngikut aja deh," timpal Yoongi.

Lagi asik-asik ngobrolin soal group chat baru, piyik-piyiknya Pandora pada bermunculan. Keroyokan lagi. Dari yang paling besar Yeojin sampai yang paling kecil Minji.

"Pi, Naeun minta permen coklat yah?" tanya Naeun.

"Satu-satu aja yah. Ambil empat terus kasih ke temennya satu-satu," kata Yoongi.

"Mbak Eunbi, kita minta permen coklatnya," pinta Naeun.

"Eh abis itu pada pulang yah, udah malem lho jangan main terus," kata Seokjin.

"Iya...."

Habis dibagiin permen satu-satu sama mbak Eunbi, anak-anak nggak pada langsung pulang. Mereka malah ikutan duduk di warung mbak Eunbi sambil makan permen mereka. Nemenin Jungkook yang keliatannya masih sibuk sama tugasnya.

"Apa anak yang udah besar selalu ngerjain tugasnya malem-malem? Nggak bisa sore aja kayak Yeonwoo?" tanya Yeonwoo penasaran.

"Kalo sore masih kuliah, selesainya malam jadi bisa ngerjainnya malem-malem. Kalian kenapa masih pada main jam segini? Nggak pada tidur?" Jungkook menjawabnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari tugas kuliahnya.

"Habis ini kita pulang," kata Naeun.

"Kok selesainya malam? Kalian belajar apa aja kok bisa sampai malem?" tanya Yeojin.

"Banyak, dan lamaaaa banget selesainya. Kadang Om Jungkook sampai ngantuk," jawab Jungkook.

"Minji suka tidur sama Pororo kalo Minji ngantuk, huaaaah." Minji yang menguap membuat Jungkook terkekeh.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang