008

10 4 0
                                    

Tayangan kartun siang ini menemani Yeonwoo yang berbuka puasa. Ditemani sang ibu yang tengah sibuk menyiapkan perlengkapan persalinan mengingat lusa dirinya sudah harus masuk rumah sakit untuk melakukan operasi caesar. Seusai menghabiskan makanannya, Yeonwoo bergelanyut manja ke lengan sang ibu. Ia memperhatikan barang-barang yang dimasukkan ibunya ke dalam koper.

"Ibu emang mau pergi kemana sih Bu? Kok banyak banget bawa bajunya?" tanya Yeonwoo

"Ibu kan mau ke rumah sakit, adeknya kan mau lahir," jawab Jungyeon.

Jemari kecil Yeonwoo kemudian meremas lengan Jeongyeon. Wajah polosnya menatap wajah sang ibu. Membuat dua pasang mata mereka bersibobrok. Namun bola mata Yeonwoo berkaca-kaca menatap mata sang ibu.

"Ibu nanti sakit enggak?" tanya Yeonwoo. Setetes air matanya jatuh, ia sesegera mungkin mengelapnya.

"Enggak, kan nanti dikasih obat sama dokter," jawab Jeongyeon, jemarinya terulur mengusap pipi lembut putranya. Ia jadi ikut terharu mengetahui putranya begitu mengkhawatirkan dirinya.

"Ibu lama nggak di rumah sakit?" tanya Yeonwoo.

"Ibu tiga hari di rumah sakit, nanti Yeonwoo di rumah sama kak Soobin sama kak Minju yah," jawab Jeongyeon.

"Yeonwoo mau ikut biar nemenin Ibu," pinta Yeonwoo.

"Anak kecil nggak dibolehin masuk sama pak satpamnya."

Mengetahui jawaban itu, Yeonwoo justru mengartikannya sebagai penolakan karena ibunya tak mau ditemani olehnya. Hal itu membuatnya menangis kian sesegukan.

"Lagian nanti kalo Naeun sama Minji nyariin Yeonwoo gimana?" kata Jeongyeon.

"Tapi Yeonwoo mau sama Ibu," rengek Yeonwoo.

"Nanti malam takbiran Ibu udah pulang kok, nanti malemnya ayah pulang bawain baju lebaran buat Yeonwoo."

"Yeonwoo gak mau, Yeonwoo mau sakit aja biar sama Ibu," kata bocah kecil berambut kastanye itu menatap sang ibu dengan bibir manyun.

"Eh Yeonwoo sehat aja masa kepengen sakit."

Rengkuhan erat Yeonwoo menyelimuti perut buncit ibunya. Bermanja-manja sebelum menjadi kakak sepenuhnya. Lucu juga dia ini.

"Tidur sama Ibu nanti malam boleh," kata Jeongyeon. Yeonwoo cuma mengangguk saja. Sepertinya dia memang sangat ingin menikmati waktunya sebelum ditinggal ibu ke rumah sakit.




●●●●●●●●●●●●●🐳

Setelah shalat ashar, Yuna tak melihat kakaknya di rumah. Padahal kakaknya itu sudah pulang sekolah lebih dulu ketimbang dirinya. Biasanya Jungmo akan duduk di depan televisi sambil bermalas-malasan menunggu waktu sampai berbuka, tapi kali ini tidak.

Berhubung Yuna ingin membuat sesuatu untuk membuat takjil berbuka, ia pun pergi ke dapur. Di sana bundanya sudah bersiap juga untuk mengolah makanan terlihat dari apron coklat yang menggantung di lehernya. Sebelum benar-benar menyentuh bahan-bahan makanan, Momo terlebih dulu menguncir rambutnya agar memudahkannya dalam memasak.

"Bun, kak Jungmo mana?" tanya Yuna.

"Tuh di serambi sama papah. Kenapa?"

"Papah pulang cepet? Biasanya tengah malem."

"Lagi nggak banyak kerjaan katanya."

Yuna mengangguk paham dan ia penasaran akan sesuatu, "emang mereka lagi apa Bun?"

"Nggak tau coba kamu cek sendiri."

Yuna yang penasaran akhirnya mengecek sendiri ke serambi rumah. Sekalian ia mengecek hewan-hewan peliharaannya juga di sana. Sesampainya ia, dilihatnya Jungmo sedang membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh di sana sementara papahnya terlihat sedang menanam tanaman baru. Sebelum ia benar-benar menghampiri mereka, Yuna mendengar papahnya tengah berbicara serius pada Jungmo sehingga Yuna tak langsung mendekati mereka.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang