006

12 4 0
                                    

Berbuka

Mendekati waktu berbuka, tiga anggota keluarga Jimin sudah berkumpul di ruang makan. Minji ada di ruang tamu karena sibuk main barbie baru. Kurang lebih 5 menit lagi menuju waktu berbuka. Sambil menunggu, Mina menyiapkan air hangat untuk berbuka puasa.

"Papah! Papah!" suara Minji memanggil Jimin dengan lantang.

"Kenapa Minji? Mau maghrib suaranya dipelanin lho nanti nggak denger suara adzannya," tegur Jimin.

"Pah! Pah!"

"Ke sini Minji, mau apa?" tanya Mina yang berhenti menuang air hangat ke gelas Nako.

"Pah! Papah!"

Akhirnya Jimin beranjak menghampiri anaknya ke ruang tamu depan. Dia mendapati Minji meringkuk menghadap ke arah jendela luar sambil menutupi wajahnya. Tangan kecil yang menutupi matanya terlihat gemetar. Segera saja ia menolong putrinya yang sepertinya tengah ketakutan.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Jimin. Pria itu membuka tangan Minji, terlihat wajah putrinya sangat panik. Gadis kecil itu terdiam sejenak mengamati Jimin. "Ada apa, kenapa Minji tutup mata?"

"Ada mamah, mukanya jelek beldalah (berdarah)....huhuhu...." jawab Minji, tangisnya pecah sampai sesegukan. Wajahnya pucat pasi karena ketakutan.

"Dimana liatnya?" tanya Jimin.

"Di lual jayan (di luar jalan), huhuhu...."

"Minji takut?" Minji mengangguk, Jimin lantas memeluknya sambil mengusapi punggungnya. "Nakal yah orangnya. Sekarang nggak papa ada Papah."


●●●●●●●●●●●●●🐳

Chou Tzuyu masih menumpang wifi di warung mbak Eunbi sendirian. Wifi di kosan sedang lemot, dan demi memenuhi tugas kuliahnya Tzuyu terpaksa menumpang di warung mbak Eunbi. Sebelumnya Tzuyu sudah bilang pada mbak Eunbi kalau dia akan lama di warung jadi selagi warung tutup selama waktu maghrib, Tzuyu masih menunggu di warung agar lebih cepat menyelesaikan tugasnya. Mbak Eunbi bukannya sungkan namun dia malah senang berbuka puasa ditemani Tzuyu di warung.

"Ini puasa nggak pulang kampung?" tanya mbak Eunbi.

"Enggak Mbak, kampusnya juga nggak libur. Malah banyak tugas karena dosennya jarang masuk dan materinya diganti tugas kuliah," keluh Tzuyu.

"Temen kos kamu juga nggak pada pulang?"

"Mbak Dahyun sih udah pernah pulang tiga hari pas kebetulan juga jam kuliahnya diganti daring pas hari senin. Rumah mbak Dahyun kan juga deket jadi sering sih mbak Dahyun bolak-balik pulang."

Tzuyu melahap kolak pisang pemberian dari mbak Eunbi. Meski Tzuyu tidak ikut menjalankan ibadah puasa, namun mbak Eunbi sangat murah hati memberikan takjil untuk Tzuyu.

"Mbak, aku mau nanya deh," kata Tzuyu.

"Nanya apa?"

"Rumah kosan aku, angker yah?" tanya Tzuyu.

Mbak Eunbi diam, masih bingung untuk menjawab peetanyaan Tzuyu.

"Aku semalem tidur di depan tv bareng mbak Dahyun sama Chaeyoung, tv udah di mode sleep sepuluh menit tapi pas bangun paginya tvnya masih nyala terus giliran aku melek tau-tau mati," ungkap Tzuyu.

"Mungkin tvnya yang eror kali. Tv Mbak Eunbi juga kadang eror kayak gitu," kata Eunbi.

"Oh iya kali yah Mbak. Soalnya emang remotnya agak susah dipencet."

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang