020

18 2 1
                                    

Dahyun & Fwend's

Cuaca terik mengiringi langkah Dahyun menuju ke kosannya. Rambut panjang gadis itu sampai kelihatan lepek karena terlalu banyak keringat. Ia menyempatkan diri untuk menyapa satpam yang berjaga di posnya. Di tengah perjalanannya, bunyi klakson motor menginstrupsi langkah kaki Dahyun.

"Minggir Cuk!" kata pengendara sepeda motor yang tak lain adalah Vernon, sonat satu kampusnya.

Cowok setengah bule itu membonceng Chaeyoung di belakangnya. Dia dengan usil sengaja mengklakson Dahyun untuk mengganggunya.

"Asu!"

Kata-kata mutiara Dahyun akan keluar di waktu-waktu tertentu. Pertama jika dia sedang diganggu hantu dan yang ke dua saat diganggu Vernon. Kali ini berhubung cuaca mendukung juga untuk misuh, Dahyun tanpa babibu langsung melayangkan tasnya ke arah Vernon. Chaeyoung reflek menunduk tatkala tas itu mulai terbang ke arahnya dan berhasil mengenai kepala Vernon. Motor Vernon sedikit oleng dan hampir saja motor itu rubuh sebelum kaki Vernon turun dan menyangga motornya. Vernon pun menghentikan laju motornya.

"Anjir hampir gue nyungsep ke jalan," sewot Chaeyoung.

"Gara-gara temen lu tuh," kata Vernon.

"Ya elu ngapain ganggu mbak Dahyun lagi jalan."

Grubuk grubuk grubuk! Langkah cepat Dahyun mengantarnya sampai di tempat Vernon berhenti. Dia mengambil tasnya dan membersihkannya sedikit.

"Ih Mbak bahaya tau lempar-lempar ke orang, tadi kalo yang kena gue gimana?" kata Chaeyoung.

"Sorry-sorry, ini Bule Depok bikin gara-gara mulu! Ngagetin gue aja di jalan," kata Dahyun.

"Eh lu juga harusnya minggir dikit yah, bukannya ngelempar tas," kata Vernon.

"Berisik lu! Lu yang mulai lu yang sok jadi korban. Anterin gue pulang sekalian," kata Dahyun.

"Ogah! Bye gue mau jalan dulu, lu turun Chaeng," kata Vernon.

"Elah timbang dua menit lagi Kak, sekalian aja kek," pinta Chaeyoung.

"Pelit amat, awas lo sampe rumah mati mendadak gak sempet berbuat baik," kata Dahyun.

"Gila mulut lo. Udah cepet kalo mau bonceng, boti boti dah."

"Nah gitu dong."

Akhirnya Vernon pun melajukan kembali motornya dengan memboncengkan Dahyun dan Chaeyoung. Dengan Vernon yang menyetir, Chaeyoung duduk di tengah dihimpit oleh Dahyun dan Vernon. Ketika melewati lapangan bermain anak-anak, Vernon memutari lapangan untuk bersenang-senang.

"Pulang bege ngapain muter-muter di sini?" kata Dahyun.

"Biar aja orang gue mau main," balas Vernon.

"Tolong banget ini Kak muka gue bentar lagi gepeng kehimpit kalian, sebelum itu makanya kita cepet pulang," pinta Chaeyoung.

Dahyun dan Vernon yang mendengar Chaeyoung protes pun tertawa. Setelah puas bermain-main di lapangan, Vernon pun segera melajukan motornya ke arah kosan Dahyun dan Chaeyoung. Baru sampai depan gang Blok A, Dahyun dipanggil oleh Jungyeon yang tadinya sedang mengobrol dengan Nayeon di depan rumah Nayeon. Vernon akhirnya menghentikan motornya di tepian. Segera Dahyun dan Chaeyoung turun dari motor sementara Vernon masih mangkir di motornya.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang