Miras pt. 2
"Jangan bergerak!"
Pengunjung club berhuyung-huyung lari kocar-kacir menyelamatkan diri dari operasi dadakan yang dilakukan tim kepolisian. Polisi meminta agar musik dihentikan dan meminta semua pengunjung tetap berada di posisinya. Dalam operasi razia kali ini kepolisian mendapat laporan bahwa di club tersebut telah dijadikan sarana pengedaran narkotika dan sarang prostitusi. Seluruh pengunjung diminta untuk mengumpulkan handphone dan kartu identitas mereka.
Tahu siapa yang paling panik di antara para pengunjung club? Tentu saja jawabannya Jake. Sudah keempat kawannya mabok, dia mau kabur sendirian tapi tidak tega meninggalkan empat temannya yang lain. Namun jika ia membawa keempat temannya juga pasti akan sulit keluar dari club.
"Tolong kerja samanya, kalau tidak mau kooperatif kalian bisa ikut kami ke kantor polisi dan kasih penjelasan."
Deg! Suara baritone itu begitu familiar di telinga Jake. Tidak lain dan tidak bukan adalah suara papahnya sendiri. Bagaimana jika ia sampai tertangkap papahnya sendiri di sebuah club? Pasti tidak hanya masuk ke sel penjara remaja, tapi juga dapat cambukan gesper Hermes milik papahnya.
"Kak! Ayo kabur Kak! Bang! Bangun Bang Hwall!"
Tidak ada respon sama sekali dari keempat teman Jake. Padahal Jake saat itu sudah sangat panik. Sampai akhirnya Jake mendengar suara papahnya mendekat saat beliau mulai menyita handphone dan kartu identitas para pengunjung di sekitar tempat duduk Jake. Sudah dapat dipastikan kalau papahnya pasti melihat Jake di sana. Keduanya saling tatap, namun tatapan Taehyung terlihat antara bingung dan menahan marah. Jake buru-buru menutupi wajahnya dengan tudung hoodie yang dikenakannya.
"Semoga gak kesini, jangan kesini," batin Jake.
Taehyung sengaja menyisir bagian yang agak jauh dari tempat Jake. Sebelum Jake dihampiri polisi lain, dia berusaha menarik Jungmoo yang masih setengah sadar agar mau berdiri dan membantunya membawa teman-teman yang lain.
"Kak cepet keluar dari sini, papah gue lagi nyidak nih tempat," kata Jake.
"Huh? Gatel Jake, banyak nyamuk," kata Jungmoo.
Jake memukul pipi Jungmoo agak keras, "cepet bawa kak Soobin, gue mau bawa kak Sunwoo sama bang Hwall."
"Kenapa Jake?" tanya Jungmoo yang mulai sadar meski tak sepenuhnya.
"Cepet kita balik, bantuin kak Soobin jalan. Ini lagi ada sidak."
"Sidak? Ada polisi?" Jungmoo ikut panik.
"Iyaaa, cepet kita lewat belakang kayak tadi."
●●●●●●●●●●●●●●●●●🐳
"Mami---"
Suara Hwall tercekat begitu mendapati Jihyo yang sudah berdiri di hadapannya. Sepulangnya dari rumah Jake, Hwall yang tengah membuka kunci pintu rumahnya malah dikejutkan dengan keberadaan Jihyo. Wanita itu kebetulan mendengar suara kunci pintu dan menebak pasti bahwa itu Hwall. Entah pengaruh alkohol Hwall jadi tak ingat kalau jam sekarang pasti keluarganya sudah ada yang bangun sehingga sebaiknya dia masuk lewat jendela kamar. Kalau saja ia pulang semalam pasti tidak akan ketahuan karena semua orang tidur, tapi ini kan sudah pukul empat pagi lebih.
"Aduh, kenapa baru pulang sih? Abis darimana kamu semalem?"
Jihyo mengendus aroma alkohol yang kuat dari tubuh Hwall.
"Kamu mabok yah? Kalo papi tau kamu abis ntar dimarahin dia. Cepet masuk sebelum papi bangun."
"Darimana kamu jam segini baru pulang?" tanya Yoongi dengan nada mengintrogasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FanficCerita keseharian tentang pemukim umum. Beberapa tingkah dari mereka ada yang minim akhlak sampai ada juga yang akhlaknya eobseo. Wanna know it? Let's check this pandora! Bahasa : Formal/Non Formal Update : Jarang Universe : AU Gambar hanya sebagai...