TIGA PULUH

1.2K 69 1
                                    

                                         •
                                         •
                                         •

Nadzira sudah rapi dengan baju outer berwarna mint dan celana kulot berwarna Army serta kerudung berwarna sage dan tas selempang kecil berwarna putih. Ia akan menemani sahabatnya untuk berbelanja di mall.

Itung itung ia me-Refhresingkan otaknya, yang dari semaleman terus Nadzira ajak untuk berpikir.

Ia turun kebawah untuk berpamitan pada orang tuanya.

setelah menuruni beberapa anak tangga, Nadzira melirik ke arah kanan dan kiri mencari Bunda-Nya, karena Ayah-Nya hari ini tidak ada dirumah, Nino harus ke kantor untuk meeting dengan beberapa clain.

"Bun, bunda...." Panggil Nadzira dengan terus mengedarkan pandangannya kesetiap sudut rumah mencari sang Bunda.

Nadzira berjalan kearah dapur takut bundanya sedang memasak dan tidak mendengar panggilan dirinya.

"Bunda dimana sih?" Tanya Nadzira pasrah, yang sudah bingung harus mencari Bunda-Nya dimana.

"Bun, bundaaa.... " Panggilnya lagi.

"Bunda aku mau keluar dulu ya bareng Caca Hana, gak lama kok perginya" Izin Nadzira yang entah meminta izin pada siapa, karena disana tidak ada orang satupun.

                                        •••••

Nadzira, Caca, Hana Tiba ditempat yang bisa dibilang Mall besar dan Mewah di Jakarta. Mereka berjalan memasuki gedung besar itu. Tujuan pertama Nadzira hanya untuk menemani kedua sahabatnya untuk membeli baju gamis serta kerudung.

di toko baju Caca dan Hana sibuk sendiri sendiri mencari dress mini Dan baju gamis yang cocok untuk dirinya Pakai.

Hana mengambil baju dress mini kotak-kotak berwarna coklat, ia menunjukkan-Nya kepada Nadzira.
"Ini cocok gak kalau gue pake Ra?" Tanya Hana seraya mencocok-cocokkan pada tubuhnya.

"Cocok. Soalnya kulit lo itu putih, terus ini modelnya juga bagus kayak anak-anak  remaja zaman Sekarang modelnya" Pendapat Nadzira. Ia Sangat paham sekali  tentang fashion fashion anak muda zaman Sekarang, yang ingin bergamis Tapi tidak ingin terlihat alay. Dan Masih terlihat Sangat feminim, sederhana dan elegant.

"Lo udah nemu yang cocok belum Ca?" Tanya Nadzira yang melihat Caca Masih kebingungan ingin membeli baju yang seperti apa.

"Pilihin dong Ra, gue bingung mau beli yang mana" keluh Caca.

"Oke bentar gue pilihin buat sahabat gue".

Nadzira memilih milih baju yang cocok untuk Caca, Nadzira tahu Caca itu tidak ingin baju yang ribet-ribet.

Nadzira mengambil baju blouse berwarna pink dan celana kulot berwarna cream. Ia yakin Caca akan Sangat cocok mengenakan Kulot serta blouse yang ia pilihkan. Warna-Nya pun Sangat Sederhana untuk dilihat mata, tidak terlalu mencolok.

"Gimana kalo ini?" Tanya Nadzira, ia menunjukkan baju serta kulot yang ia pilihkan.

"Gimana?".

"Bagus, elegant, Warna-Nya juga kalem".

"Oke deh gue pilih baju ini aja" Putus Caca, ia langsung tertarik dengan baju yang Nadzira pilihkan.

Tak Lupa mereka pun membeli kerudung segi empat Dan Pasmina. Setelah itu ia langsung membayarnya ke kasir.

Tak Lupa mereka mampir dulu ketempat Wahana bermain untuk memainkan berbagai Permainan. Hana Membeli Tiket terlebih dahulu, lalu segera mencoba beberapa Permainan. Mulai Dari tangkap boneka, lempar basket, bianglala, dance vidio games, kuda-kudaan, Dan Mobil mobilan.

Disetiap Wahana Permainan yang mereka mainkan, Caca Hana Nadzira mereka melemparkan berbagai candaan satu sama lain, mereka Sangat
Senang Hari ini bisa berkempul kembali Dan bisa membuat Memories yang tidak bisa mereka ulang lagi suatu Hari.

"Lo jago banget sih Ca, masukin basket kedalam ring. Gue yang Dari tadi ngulang ngulang gak pernah masuk" Kesal Hana.

"Maklum lah..., Mantan-Nya juga mantan Kapten basket. Gimana Caca gak jago buat masukin basket kedalam ring, pasti dia dulu di ajarin sama Geral gimana caranya masukin bola basket" Ucap Nadzira, sengaja ingin menggoda Caca agar dia Gamon pada Mantan-Nya.

Jaringan Otak Hana Langsung merespon dengan cepat ucapan Nadzira tadi, Ia tahu pasti Nadzira ingin menggoda Caca.

"Sipaling anak basket" Goda Hana, ia menaik-naikkan alisnya jail.

"Bisa gak sih, gak usah bahas bahas mantan. Geral itu cuman mantan gue.
Ma-n-tan" Tegas Caca di akhir Kalimatnya. Dan melanjutkan Langkahnya.

"Apa iya Mantan" goda Nadzira dengan senyum jahilnya.

"Lo tau gak kepanjangan-Nya Mantan itu apa?" Tanya Hana. Dan membuat Langkah mereka serentak berhenti begitu saja.

"Apa tu...?" Tanya Nadzira penasaran.

Wajah tengil Hana dan sikap prik nya mulai ia perlihatkan

"MAN–TAN. Manis di ingatan" jelas Hana, seraya membunyikan tangannya seperti meninstruksi, dan tawanya seketika langsung menggelegar detik itu juga.

Nadzira pun langsung tertawa mendengar kalimat Hana. Sedangkan yang di goda menampilkan wajah datar, alias K E S A L, BETTE.

"Eh, tapi iya juga sih. Hahaha...".

"Iya kan" Hana menyenggol badan Caca dengan bahunya.

Caca hanya bisa menarik napas dan pasrah dengan kedua BESTie nya itu.

"Eh tapi gue punya definisi lain dari Mantan" Kata Nadzira.

"MANTAN ITU... seperti mendelete file or data. Namun masih ada keberadaanya di recyle bin ingatan-Nya seorang keisya" Ujar Nadzira seraya menunjuk dengan jari telunjuknya.

Hana lagi lagi tertawa dengan definisi Mantan yang Nadzira jelaskan.

"Serah kalian berdua deh, SERAH!" Kesal Caca dan berjalan kembali.

"Dih, dih Ayang nya kak Geral ngambek," Ujar Hana dengan muka polosnya, Dan menyusul Keisya alias Caca.

"Heh ca, kita belum ngambil gambar di foto box. Katanya Lo mau foto" teriak Nadzira.

"Ca...., Dih Keisya ngambek beneran".

Cinta berawal dari pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang