EMPAT PULUH TUJUH

793 42 0
                                    

                                      •
                                      •
                                      •

Sinar bulan sabit menerangi bumi. Banyak bintang-bintang yang ikut hadir di sana. Sehingga menciptakan guratan cahaya yang membuat kegelapan sirna. Kala itu Nadzira menunggu kepulangan Farhan, sambil duduk di depan meja kamar yang langsung mengahadap ke jendela. Gadis itu fokus membaca novel yang belum sempat ia tamatkan.

Nadzira sangat suka mengkoleksi berbagai novel, tidak hanya buku novel ia juga senang membaca buku buku tentang Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Juga kitab cinta yusuf dan julaikha. Pernah kala itu Nadzira membayangkan bisa mendapatkan laki-laki seperti nabi yusuf, yang cintanya lebih besar kepada sang Pencipta dibanding dengan makhluknya. Tapi dirinya pun sadar, apakah bisa ia mendapatkan laki-laki seperti nabi yusuf. yang sangat-sangat berbeda jauh dengan kepribadiannya?

Maka jawabannya. BISA!!.

Dengan cara kita berusaha memantaskan diri untuk pasangan yang kita minta. Jauhi larangan yang membuatnya murka, taati peraturan yang telah ia buat, dst.

Kalo kata orang, 'jodoh cerminan diri' kalo kita mau jodoh yang menjaga diri, jauh dari maksiat, baik. Ya, kita juga harus berusaha melakukan hal yang sama. Dan ya, kita juga harus ingat!!. Kita melakukan itu bukan untuk mendapatkan cinta manusia, tapi untuk mencari ridho Allah SWT dan cintanya.

Kalau kita udah dapat cintanya Allah. Ridhonya Allah. Percaya deh, Apa yang kita mau pasti Allah kasih. Termasuk hati seseorang. Entah itu langsung, atau nanti. Dan itu pun jika baik untuk kita. Karena pada hakikatnya. Hati manusia itu milik Allah, bumi dan segala isinya, langit dan segala isinya. Itu semua Milik Allah. Bahkan kita sendiri pun bukan milik kita. Raga dan nyawa pun hanya titipan. Semua yang ada didunia ini sifatnya Sementara. Bahkan orang yang kita cintai pun tak selamanya bersama kita. Dan kita tidak semestinya sombong dengan apa yang kita miliki sekarang didunia. Karena semua akan kembali pada waktunya.

Kalo kita mau pasangan yang baik dari segi manapun. Kita harus pintar-pintar merayu penciptanya.

Dan ternyata tanpa ia duga, Tuhan mengabulkan do'anya. Dengan mempertemukannya dengan sosok laki-laki seperti Farhan yang saat ini berstatus sebagai suaminya. Ia sangat sangat bersyukur bisa menikah dengan farhan yang bisa menuntunnya menjadi lebih baik.

"Aku kira kamu gak ada dirumah," Suara yang Nadzira kenal tiba-tiba saja
Masuk kedalam kamar tanpa Nadzira sadari. Dirinya membalikkan tubuhnya."Udah pulang, aku kok gak denger suara motor kamu."

"Kamu aja pokus baca buku, gimana mau denger" Nadzira tersenyum membenarkan kata farhan. Nadzira membulatkan matanya ketika melihat farhan ingin membuka bajunya disini. Di depan Nadzira.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Nadzira terkejut. yang membuat farhan berhenti membuka kancingnya.

"Ganti baju." Jawab Farhan dengan wajah datarnya.

"Kan masih ada aku"

"Emang kenapa?, gak salah juga kan ganti disini"

"Y-y-ya engga, tapi salahnya kamu ganti baju di depan aku"

"Bagus dong, kan kamu bisa liat aku ganti," Ucapnya diakhiri kekehan.

"Udah ah, aku mau kebawah" Ucapnya, tetapi sebelum Nadzira menghilang dihadapannya. Farhan berbicara kembali yang membuat Nadzira mempercepat langkahnya.

"Yakin gak mau liat aku ganti," Teriaknya dengan sedikit nada ledek.

"UDAHH IH CEPET!, NANTI AKU ABISIN MAKANANNYA! LOH"

Cinta berawal dari pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang