ENAM

1.8K 114 4
                                    

                                           •
                                           •
                                           •

"Ra ayo ra bangun" Tika mencoba menggoyangkan badan Nadzira.

"Eehh" Nadzira hanya menggeliatkan tangannya.

"Aduh Nadzira kalo tidur kebo banget sih" Ujar putri yg sedang merapihkan mukenanya untuk kemushola.

"Udah ah, ayo kita tinggalin Nadzira aja, paling juga dia nyusul" Ujar via sambil melangkah keluar.

"Tapi—"

"Udah gak usah tapi tapian, udah ayo, nanti juga dia dibangunin sama keamanan, liat tuh jam udah mau subuh" Ujar via sambil menarik tangan Tika dan Putri.

"Yaudah deh".

Lalu mereka keluar dan menutup pintu.

Tidak lama kemudian Setelah mereka keluar Nadzira terbangun dan melihat teman temannya sudah tidak ada.

"Yaallah" Nadzira kaget melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 03:35.

Nadzira menepak keningnya yang kaget melihat jam dinding."Oh iya, gue lupa, Sekarangkan gue dipesantren, bukan dirumah".

Nadzira cepat² mencari mukenanya yang dari tadi tidak ketemu.

"Aduh, mukena gue dimana sih" Dumelnya sambil membuka tutup lemarinya. Nadzira mencari kesana kemari tidak ketemu. Dan dia teringat sesuatu kalau dia menyimpannya di tas."oh iya, di tas" Lalu dia membuka  tasnya dan mengambilnya.

Nadzira berjalan dengan tergesa gesa, takut ketinggalan shalat berjamaah.

Tiba² saat dia sedang berjalan kemushola ada seseorang yang menabraknya.
"Aduuhh ...." Mukenanya terjatuh ketanah tapi Nadzira tidak langsung mengambilnya.

"Ck. Lo kalo jalan itu hati-hati dong" Kesal Nadzira dan langsung mengambil mukenanya ditanah.

"Maaf maaf saya gak sengaja" Ujar laki² itu.

"Maaf, maaf, maaf. Dah tau gue itu buru buru. pake nabrak segala lagi" Sewotnya lalu pergi dari sana.

Cowok itu terdiam sambil melihat kepergian Nadzira yg semakin jauh semakin kecil.

Saat dia hendak pergi dia menginjak sesuatu yang mengganjal dikakinya. Dia pun penasaran dan mengambilnya."Gelang?, Pasti ini gelang perempuan yang tadi".

Saat dia mau mengembalikannya Nadzira sudah tidak ada, dan dia memilih memasukkannya kedalam saku baju dan membalikkannya nanti.

                                         •••••

Teman temannya bingung ngeliat Nadzira yang dari tadi mondar mandir kebingungan.

"Lo itu dari tadi mondar mandir nyari apaan sih Ra?" Ujar Via yang sedang duduk dipinggiran kasur bersama Putri.

"Iya Ra, nyari apaan sih?" Saut Putri.

Sementara Tika, tika tidak ada disana, dia sedang disuruh oleh Ustadzah untuk mengambil kitab dikantor dan disimpan dimushola.

"Gue lagi nyari gelang gue yang ilang" Jawab Nadzira sambil mencari gelangnya.

"Gelang?" Jawab mereka berdua.

"Iya"

"Lo lupa naro kali" Ujar putri.

"Enggak gue gak lupa naro, tadi gue masih pake gelangnya pas udah balik dimushola gelang gue udah gak ada" Ujarnya dan berhenti mencarinya.

"Kalo Lo gak lupa, berarti jatoh kali" Ujar via.

Perkataan Via membuat Nadzira terpikir sesuatu dan teringat saat dia ingin kemushola dia tidak sengaja ditabrak oleh laki-laki.

Tidak pikir panjang lagi Nadzira langsung keluar dan ketempat yang tadi subuh dia ditabrak.

"Dih tu anak, main pergi aja gak pake salam dulu" Ujar via.

"Kayanya itu gelang berharga bangett buat dia ya put".

"Iya"

                                          •••••

Nadzira sudah Sampai ditempat tadi subuh dia ditabrak. Nadzira pun langsung mencarinya gelangnya kemana-mana.

"Kok gak ada ya"

Dia terus mencarinya sampe kesemak semak takut terselip disana, tapi hasilnya nihil Nadzira tidak menemukannya.

Tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya."Kamu lagi nyari gelang?".

Nadzira yang mendengar itu langsung berbalik badan."kok Lo bisa tau".

Cowok itu mengeluarkan gelangnya dari saku bajunya dan mengembalikannya pada Nadzira."Nih gelangnya".

Nadzira mengambilnya dari tangan cowok itu dan mengernyitkan dahinya bingung."kok bisa ada di lo?. Lo cowok yang tadi subuh nabrak gue kan?".

"Iya, saya nemu gelang kamu ditanah terus saya ambil, tadinya saya mau balikin tapi udah gak ada"

"Untung gak ilang ni gelang, lo sih pake nabrak segala, jadi Jatoh kan".

"Saya gak sengaja, saya juga waktu itu buru buru"

"Tapi kalo sampe ni gelang gak ketemu, abis Lo sama gue" Ujar Nadzira sambil menunjuk wajah cowok itu.

"Lagian cuma gelang kayak gitu doang banyak kali dipasar juga" Cicit cowok itu pelan tapi masih terdengar oleh Nadzira.

Nadzira yang mendengar perkataan cowok itu tidak terima. Dia bilang 'cuma gelang kek gitu doang' dia tidak tau gelang itu berharga baginya.
"Apa Lo bilang? Cuma? Wah, Lo gak tau gelang ini berharga banget buat gue," Lalu Nadzira pergi dari sana tanpa mengucap salam.

"Kalo mau pergi itu ngucap salam dulu" Ujar pria itu berhasil membuat langkah Nadzira terhenti dan berbalik badan.

"Assalamualaikum, cowok NYEBELIN" Ujarnya Lalu Nadzira berbaik badan dan pergi dari sana.

"Wa'alaikumsallam"

Cie penasaran ya sama nama cowok itu? , Makanya pantau terus cerita aku

Gimana ceritanya Seru gak?
Komen dong aku mau tau tanggapan kalian tentang cerita ini >3<

Oke jangan lupa ⭐💬

Cinta berawal dari pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang