•
•
•Suasana tak terlalu ramai disebuah masjid besar kota Jakarta. Perasaan bercampur aduk memenuhi hati serta isi kepala farhan. Hari ini dimana hari ia akan resmi menjadi suami Nadzira, farhan terus merapalkan doa agar semua berjalan dengan lancar. Farhan harap ia tidak salah memilih pasangan hidupnya.
Jarum jam terus berjalan, farhan menarik nafas dalam dan melirik jam yang ada ditangannya menandakan acara akan segera dimulai. Para tamu undangan sudah duduk rapi setelah mendengarkan sedikit khotbah nikah. Dengan ayah Nadzira sebagai wali Nasab, Dan seorang lagi sebagai wali Hakim.
Setelah penghulu bertanya atas kesiapannya pada farhan, baru acara ijab kabul akan dimulai.
Nino dengan gagahnya menjabat tangan Farhan. Hari ini ia akan menikahkan anak gadisnya yang selama ini ia jaga dengan sangat baik akan menikah dengan lelaki yang ia pilihkan.
Jika kalian bertanya dimana Nadzira?, Ia Masih berada didalam. Setelah pengucapan ijab kabul barulah ia akan keluar untuk menemui Farhan Dan tamu undangan.
Nino bersiap ia menarik nafas, dan menutup mata perlahan–
"Aku nikahkan engkau, Dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu. Puteri ku Nadzira Alsava Ayra dengan mahar emas 45 gram. Tunai" Nino mengucap ijab itu dengan air mata yang berucucuran membuat suasana semakin mengharukan.Sekarang giliran farhan Yang akan menjawab itu
"Saya terima nikah Dan kawinnya. Nadzira Alsava Ayra Binti Nino Setiawan dengan maskawinnya berupa emas 45 gram. Tunai" Ucap Farhan dengan lancar dan lantang tanpa terbata-bata, Setelahnya ia mengucap Alhamdulillah.Penghulu ikut tersenyum betapa lancarnya Ucapan Farhan.
"Para Saksi sah?" Tanya penghulu.Seluruh tamu mengucap SAHHH diikuti kalimat syukur. Kedua orang tua mereka tersenyum haru melihatnya serta disertai rasa sedih.
Nino setelah mendengar ucapan Farhan dengan sangat lancar mengucapkan itu tersenyum lega. Tapi dihatinya ada rasa sedih, hari ini tanggung jawabnya sebagai Ayah akan berpindah tangan pada suaminya farhan. Gadis kecilnya sudah menjadi Istri.
Farhan bangkit untuk menjemput Nadzira yang sejak pagi tadi menunggu didalam, farhan belum sama sekali melihat perempuan itu.
Semenit sebelum farhan menjemput Nadzira. Nadzira keluar dengan dress sederhana berwarna putih dengan hijab panjang yang selaras dengan dress nya. Dress itu terlihat cantik saat dikenakan oleh Nadzira. Seulas senyuman manis terukir dibibirnya yang cantik, Nadzira berjalan dengan perlahan kearah farhan.
Farhan menatap Nadzira lekat, ia tidak takut dosa lagi jika menatap Nadzira Karena ia sudah sah menjadi istrinya. Farhan mengukir sedikit senyum. "Masya Allah, cantiknya" Ujar farhan, padahal dalam hatinya seperti...... Ah sudahlah tidak bisa untuk dijabarkan.
( Kira-kira Seperti itulah drees yang Nadzira kenakan)
Mimpi bagi Nadzira hari ini ia sudah resmi menjadi seorang Istri. Lebih yang tidak ia Percayai adalah. Nadzira bisa menikah dengan Farhan. Orang Yang ia Sukai Saat dipesantren.
Farhan menyodorkan tangannya untuk menggandeng Nadzira," Boleh sekarang saya megang tangan kamu?" Tanya farhan.
Nadzira hanya mengangguk disertai senyuman malu. Tapi ia malu ingin mengambil tangan suaminya. Tapi dengan memberanikan diri ia mengambil tangan suaminya.
Nadzira duduk disebelah farhan. Farhan mengambil cincin untuk ia pasangkan di jari manis Nadzira. Kemudian ia menjulurkan tangannya, mengambil jemari Farhan dan mencium punggung tangan lelaki itu.
Sekujur tubuhnya terasa kaku, Nadzira sangat cantik jika dilihat dari jarak dekat.
Farhan meletakkan kedua tangannya di ubun ubun sang istri. Matanya terpejam untuk membacakan doa
"Allahumma inni as-aluka khairaha wa khaira maa jabaltaha alaihi, wa a'udzubika min syarriha wa syarri maa jabaltaha alaihi" Ucap Farhan, setelahnya ia mencium kening Nadzira cukup lama.
Nadzira yang mendapati itu merasa tak percaya. Barusan Farhan mencium keningnya dengan sangat lama?, atau cuman mimpi semata.
Nadzira mengaminkan setiap doa yang farhan bacakan untuk diri-Nya.
Setelah itu ia membaca do'a, Dan mendatangani buku nikah. Seluruh urutan acara telah selesai, kini tinggal farhan memberikan hadiah surah Ar-Rahman. Farhan mengambil mic yang tidak jauh darinya. Ia menggenggam tangan Nadzira erat. Kini waktunya ia membacakan surah Ar-Rahman.
Lantunan Ar-Rahman yang farhan baca sangat halus masuk kedalam indera pendengaran Siapapun. Nadzira menatap kagum pada suaminya, tidak hanya Nadzira ibu ibu yang ada disana pun menatap farhan kagum.
Jika boleh jujur Nadzira suka dengan suara merdu Farhan. Ia tidak menyangka farhan akan membacakannya surah Ar-Rahman dihari pernikahan-Nya. Tapi farhan tidak ingin menjadikan hafalan surah Ar-Rahman sebagai mahar. Tapi ia ingin membacakan-Nya kepada Istrinya Setelah akad.
Siapa boleh tau, orang Yang pertama ia kenal dipesantren adalah jodohnya. Nadzira suka dengan cara semesta menakdirkan takdir cintanya. Allah bisa kapan saja membulak-balikkan hati manusia. Cinta itu random, alwalnya ia tidak suka dengan farhan, Dan tiba-tiba ia bisa jadi sesuka itu. Entah perasaan dari mana.
"Aku tidak pernah tahu Takdir cintaku akan membawaku kemana, dan akan ku serahkan pada siapa.Manusia punya rencana dan Allah mempunyai takidr. Dan takdir Cinta ku ini Berawal dari pesantren" Batin Nadzira bermonolog.
Maaf ya akhir-akhir ini lama banget upnya😭🙏
Tapi tenang insyaallah bakal aku luangin waktu buat up😉😗
Jangan lupa 🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta berawal dari pesantren
Fiksi RemajaBagaimana Rasanya dijodohkan dengan santri mantan bad boy. Yang sebenarnya Nadzira sendiri suka pada cowok itu, tapi tidak ingin mengungkapkannya. Jika dia tau, apakah dia menerimanya?. Skuyylah mampir. {{ Follow dulu sebelum baca ^ ◡ ^ }} Farhan Na...