EMPAT

2.1K 124 8
                                    

                                           •
                                           •
                                           •

Hari ini adalah hari keberangkatan Nadzira kepesantren, dia hanya membawa 2 koper saja. Dan yang paling penting dia tidak boleh lupa membawa boneka kesayangannya, Boneka Panda.

 Dan yang paling penting dia tidak boleh lupa membawa boneka kesayangannya, Boneka Panda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nanti disana jaga Diri baik baik ya, dan INGAT!!, Jangan nakal" peringat bundanya.

"Iya bunda .....".

"Udah ayo kita berangkat, gak ada yang ketinggalankan?" Tanya ayahnya.

Nadzira menggeleng.
"Gak ada kok yah".

"Yaudah ayo" Ajak bundanya.

Selama diperjalanan Nadzira hanya berdiam diri saja didalam mobil, sambil melihat kearah jendela.

Bundanya melirik kearah spion didepan dan melihat Nadzira dari tadi hanya berdiam saja sambil melihat kearah jendela. Seperti tidak punya semangat hidup.

"Maafin bunda sama ayah sayang, bunda sama ayah juga sebenarnya gak mau masukin kamu kepesantren. Tapi keadaan yang membuat bunda harus masukin kamu kepesantren" Batin Arum tidak tega melihat putri satu-satunya dari tadi hanya berdiam diri saja.

                                     •••••

Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai disebuah pesantren dan banyak sekali santri yang berlalu lalang.

"Nah, kita udah sampe sayang ...." Ujar Ayahnya.

Nadzira terbangun dari lamunannya dan benar saja dia sudah sampai disebuah pesantren yang besar.

Lalu mereka turun dari mobil dan mengambil barang² di bagasi mobil.

"Gimana sayang, bagus kan pesantrennya" Ujar bundanya.

Nadzira hanya tersenyum dan mengangguk.

"Bunda yakin kamu pasti betah disini".

Nadzira hanya diam saja tidak menjawab sambil melihat kearah kanan dan kiri, melihat suasana pesantren. Pesantren ini sangat besar dan bagus.

"Pesantrennya bagus sih, besar, bersih dan semoga gue betah disini" Batin Nadzira.

Lalu ada seseorang yang menghampiri mereka."Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu" Ujar Kiai Ujang.

Pergerakan Nino terhenti saat ada seseorang yang mengucap salam dan menghampirinya."Eeh, pak kiai, Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatu" jawab Nino lalu bersalaman.

"Ayok sayang Salim dulu" Ujar Nino menyuruh Nadzira untuk bersaliman.

Lalu Nadzira tersenyum ramah dan menyaliminya. Kecuali bundanya.

"Baru sampe pak?" Ujar kiai Ujang.

"Iya pak kiai baru sampe, soalnya dijalan macet banget" Ujar Nino lalu diiringi tawa kecil.

Cinta berawal dari pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang