•
•
•Seraya menunggu farhan selesai mandi. Nadzira akan memasak, untuk makan malam kali ini. Menu makan malam kali ini, Ia akan memasak ayam rica-rica. Dan tak lupa memasak lauk pauk lainnya.
Setelah ia rasa semua makanan Yang ia masak Sudah matang, Nadzira menata rapih dimeja makan.
Farhan datang dengan stelan kaos putih dan celana bahan berwarna hitam. Malam itu farhan terlihat sangat menawan dengan kulit putih bersihnya, bibir merah muda cerah, ditambah dengan potongan rambutnya yang terpotong rapih, tapi itu tidak serapi sebelum ia mandi. Rambut itu sekarang sedikit terangkat berantakan karena terkena air. Tapi itu tidak membuat Nadzira bosan untuk melihatnya.
"Kayaknya Enak nih" Ucap Farhan, Ayam rica-rica Yang Nadzira buat berhasil menggugah selera makan Farhan. Tidak berlama-lama Nadzira menyiapkan Nasi untuk farhan. Tak lupa ia juga mengambil nasi untuk dirinya.
Farhan menyuapkan satu sendok nasi kemulutnya, tak lupa ia juga membaca doa. Nadzira berdoa dalam hati Semoga farhan suka dengan makanan yang ia buat.
"Gimana, enak?" Tanya Nadzira Penasaran dengan nilai farhan pada masakannya. Tapi farhan tak kunjung menjawabnya, membuat perempuan itu gelisah. Takut masakannya tak seenak rupanya. Lelaki itu masih sibuk mengunyah.
"Enakk banget. Aku rate masakan kamu 1000/10. Eh, engga deh lebih dari itu" Ucapnya diiringi kekehan kecil. Lalu mengelus lembut puncak kepala Nadzira. Nadzira senang farhan menyukai masakannya. Ia sempat berpikir jika masakannya tidak akan disukai oleh Farhan, Karena ini yang pertama kalinya ia memasak makanan untuk suaminya.
"Tadinya aku sempet berpikir, kamu gak akan suka sama masakan aku. Takutnya keasinanlah, kepedesanlah, atau kurang bumbulah. Tapi ternyata. Kamu suka sama masakan yang aku buat" Ucap Nadzira.
Farhan tersenyum simpul."Kalaupun memang Masakan kamu keasinan atau kepedesan. Itu gak akan ngebuat aku untuk tidak memakannya"
"Kenapa?. Sekalipun itu asin?" Tanya Nadzira. Farhan mengangguk antusias.
"Alasannya?"
"Kamu kan udah cape cape buat makanan itu untuk aku. Masa aku harus ngejek makanan yang kamu masak. Kan itu rezeki, apalagi didepan orangnya langsung. Aku juga harus menghargai usaha kamu membuat makanan itu"
Nadzira tersenyum kagum mendengar alasan yang lelaki itu berikan. Tapi ada benarnya juga. kita cape cape masak, tapi itu tidak dihargai sama sekali, berarti sama dengan kita tidak menghargai Rezeky yang Allah berikan untuk kita.
Mereka berdua kembali fokus pada makanannya masing-masing.
•••••
Setelah selesai mereka makan. Farhan dan Nadzira Duduk di ruang tamu untuk menonton TV. Tapi Nadzira sendiri fokus bermain hp, farhan Sesekali melirik pada perempuannya.
Diantara keduanya tidak ada yang memulai pembicaraan.Beberapa menit mereka duduk disana, Nadzira Merasa bosan, ia menarik napas kasar dan menggeletakkan ponselnya dimeja. Ia menyenderkan tubuhnya dikursi."Bosan," Ucapnya.
Farhan melirik pada Nadzira. Ia menekan tombol mati pada remot. Kini suasana semakin saja sunyi, tidak ada Suara TV. Lelaki itu Menyederkan tubuhnya sama seperti Nadzira.
"Sama"Agar mereka tidak Merasa bosan, Nadzira mencoba berpikir mencari permainan yang seru. Nadzira tersenyum Sumringah tatkala menemukan permainan yang dari tadi ia pikirkan."Aku tau. Gimana kalo kita main truth ore dare," Serunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta berawal dari pesantren
Teen FictionBagaimana Rasanya dijodohkan dengan santri mantan bad boy. Yang sebenarnya Nadzira sendiri suka pada cowok itu, tapi tidak ingin mengungkapkannya. Jika dia tau, apakah dia menerimanya?. Skuyylah mampir. {{ Follow dulu sebelum baca ^ ◡ ^ }} Farhan Na...