•
•
•Malam sudah berganti pagi, Matahari sudah menampakkan dirinya begitu cerah. Pagi ini Nadzira bukan lagi Nadzira anak kecil yang sering menangis karena dirinya tidak dibelikan es krim Oleh kedua orang tuanya. Melainkan Hari ini ia sudah Resmi berstatus sebagai ISTRI.
Nadzira sudah membayangkan, dirinya Akan menghabiskan Hari-harinya berdua dengan farhan. Duduk dikursi panjang dibelakang rumahnya setiap sore, Melihat pemandangan Sunset yang begitu indah, seraya meminum secangkir teh. Tidak hanya itu, mereka akan Melihat candaan hangat dari anak-anak mereka, melihat lari-larian kecil dari cucu-cucu mereka nanti. Dan mungkin tidak hanya itu, ia akan berbincang-bincang tentang...., bagaimana cabai berubah menjadi merah, bagaimana bumi berputar, dan bagaimana cara kita menua.
Nadzira dari tadi mundar-mandir mencari farhan kesetiap sudut rumah ia tidak menemukan dimana pria itu berada. Pasalnya dirinya ingin menanyakan mereka akan sarapan apa pagi ini.
"Dimana sih dia, dari tadi dicariin gak nongol-nongol" Ucapnya seraya melihat sekeliling ruang tamu.
Padahal orang yang ia cari ada di garasi
Mobil sedang memanaskan motornya.
Mendengar ada suara motor menyala, Nadzira langsung berjalan keluar, ketempat garasi.Benar saja disana sudah ada pria yang dari tadi ia cari. Disana farhan sudah tersenyum manis kearahnya. Sedangkan
Nadzira menatap bingung farhan. "Tumben, mau kemana?" Tanya Nadzira, melihat Motor terparkir tepat didepannya."Hari ini kita belanja perlengkapan rumah, sama stok makanan didapur ya. Kan kita belum punya stok makanan" Jawabnya.
Nadzira hanya mengangguk.
"yaudah aku siap-siap dulu ya" Ucapnya, Nadzira segera berbalik badan untuk masuk kerumah, Berganti pakaian.Tiga langkah lagi Nadzira ingin masuk kedalam rumah Farhan pun berteriak kearahnya."jangan cantik-cantik, aku gak suka ada laki-laki yang liatin kamu. Nanti dia naksir".
Nadzira hanya terkekeh mendengar itu, dan melanjutkan jalannya kembali.
Farhan sudah menunggu Nadzira beberapa menit, ia melirik jam tangannya. Tapi perempuan itu belum kunjung datang juga.
Baru saja ingin menyusul, Nadzira sudah keluar dan berjalan kearahnya.
"Masyaallah, Cantik" Puji farhan, ia berjalan sedikit untuk membenarkan kerudung Nadzira yang sedikit Mleyot. Seperti jantung Nadzira saat ini.
Farhan sudah menyiapkan helm khusus untuk Nadzira, yang ia beli waktu sore kemarin. Farhan memasangkn helm lilac tersebut kepadanya.
"Cerah," Ucap Farhan tersenyum simpul.
Nadzira jadi kebingungan, ia melirik keatas langit yang memang disana nampak MatahariNya sangat cerah.
"Apanya, Mataharinya? atau helmnya?. Kan akun pake helm cerah ini dari kamu," Ucapnya."Perempuan yang ada didepan-ku, yang membuat masa depan-ku jadi cerah," Jawab farhan dengan senyuman manis.
Tapi senyuman itu membuat Nadzira jadi salah tingkah."Atciee... Salting, mukanya merah," Goda farhan. Merasa mukanya panas Nadzira memalingkan wajahnya malu.
"Apaan sih nggak!" Bicaranya gelagapan.
"Coba sini liat lagi," karena takut farhan semakin meledeknya, Nadzira menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Nggak!, ngga mau" Nadzira semakin merapatkan telapak tangannya. Nadzira membuka dua jari tangannya agar ada ruang untuk ia melihat farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta berawal dari pesantren
Novela JuvenilBagaimana Rasanya dijodohkan dengan santri mantan bad boy. Yang sebenarnya Nadzira sendiri suka pada cowok itu, tapi tidak ingin mengungkapkannya. Jika dia tau, apakah dia menerimanya?. Skuyylah mampir. {{ Follow dulu sebelum baca ^ ◡ ^ }} Farhan Na...