•
•
•Ibu penjual itu memasukkan bahan sayur sop itu dan memberikannya pada Farhan.
Farhan mengambilnya seraya mengucap makasih dan menyusul Nadzira.
Sepanjang jalan Farhan hanya tertawa mengingat kejadian tadi.
Sementara Nadzira, dia hanya terdiam dengan muka kesal melihat pria yang disebelahnya mentertawakannya.
•••••
"Farhan dimana sih kal?" Tanya Zaki bingung mencari cari Farhan sejak tadi.
"Mana gue tau" Jawab Haikal dengan menggidikkan bahunya.
"Tu anak suka kebiasaan, main pergi-pergi aja gak ngomong dulu".
"Emangnya lo emaknya, setiap Farhan mau pergi harus ngomong dulu gitu sama Lo?" Ujar Rafa.
"Ya gak gitu juga raf konsepnya".
"Ya lagian, Lo nanya Farhan sama kita. Dari tadi kan kita berdua disini sama Lo. Pake nanya Farhan sama, ya gak taulah" Ujar Rafa.
•••••
"Lo itu bisa gak sih, gak usah cengar, cengir, cengar, cengir Mulu, kek orang gila tau gak" Sewot Nadzira.
"Udah mah milihnya yang layu, bs, keras kepala lagi" Cibir Farhan diiringi tawa yang sejak tadi tidak berhenti berhenti.
Nadzira melirik pada Farhan dengan muka seperti ingin mencakar wajah ganteng cowok itu.
Nadzira menyentuh bibirnya sendiri seperti ingin memberhentikan tawa cowok itu."Sut, Sut, Sut, Sut. Bisa gak sih Lo berhenti ngetawain gue, gak usah bawel gitu mulut Lo. Iya gue tau, gue salah milih, terus gue emang keras kepala. Tapi yaudah gak usah ngetawain gue terus".
Saking Farhan terlalu ngetawain Nadzira sampai tidak melihat ada ranting pohon yang terpalang kejalan, dan akhirnya dia terjatuh.
Nadzira bukannya menolongnya dia hanya mentertawakan cowok itu dengan puas.
"Yahaha, sakit ya?, Makanya jangan ngetawain gue terus jadi kesandungkan" Ejeknya.
"Orang kalo kena musibah itu tolongin, bukannya malah ketawa".
"Oh jadi ceritanya Mau ditolongin ya?, Yaudah sini gue tolongin" Ujarnya dengan senang hati ingin menolong Farhan dan menyodorkan tangannya. Tapi ditolak mentah oleh cowok itu.
"Udah gak usah. Saya gak mau pegang tangan cewek yang belum halal buat saya"
"DIH, so' jual malah Lo. Katanya tadi mau ditolongin, pas gue mau tolongin malah ditolak. Tapi waktu itu Lo mau ngurut gue, itukan sama juga megang tangan gue. Apa bedanya sama yang ini".
"Saya nolak bantuan tangan kamu, bukan karna saya so' jual mahal. Tapi saya tau, tangan itu terlalu lembut buat dipegang Sama laki-laki yang belum mahram buat kamu. Saya percaya, tangan itu terjaga dengan baik. Hanya saja, saya gak akan pernah megang tangan yang belum halal buat saya" ucapnya, bangkit dari jatuhnya seraya membersihkan sarung dan baju muslimnya.
Entah kenapa, kali ini Nadzira tidak merasa geli atau apapun. Seumur-umur, Baru kali ini ada laki² yang berucap seperti itu padanya. Ia merasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di hatinya. Jangan bilang. Nadzira Baper?. Semoga saja tidak.
"Ya-ya-ya, ya tapikan sama aja, gak ada bedanya".
Farhan tidak meresponnya dan beranjak pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta berawal dari pesantren
Teen FictionBagaimana Rasanya dijodohkan dengan santri mantan bad boy. Yang sebenarnya Nadzira sendiri suka pada cowok itu, tapi tidak ingin mengungkapkannya. Jika dia tau, apakah dia menerimanya?. Skuyylah mampir. {{ Follow dulu sebelum baca ^ ◡ ^ }} Farhan Na...