Chapter 35 - Mission Start!

46.5K 4.6K 553
                                    

Ledakan tadi bagian dari rencana Damien. Hanya untuk mengalihkan. Sekarang semua orang mansion ini panik sedang untuk memadamkan api dari ledakan itu. Juga terdengar bunyi alarm.

"Apa kita perlu berpencar?" tanya Starley.
"Iya, Starley dan aku ke mansion bagian barat. Josè, kau ke mansion bagian timur," seru Damien. Josè mengangguk mantap.

Starley mengerutkan alisnya. "Kenapa tidak dibagi tiga biar lebih cepat?" tanya Starley.

"Karena kau belum mengikuti kelas bela diri, jadi kau tidak boleh jauh dariku," jawab Damien.

Starley ingin beradu mulut, tapi sepertinya sekarang bukanlah saat yang tepat. Akhirnya Starley hanya bisa pasrah.

"Kalau diantara kita menemukannya, beri kode, lalu langsung ke titik temu," tambah Damien. Starley dan Josè mengangguk mengerti.

Mereka menunggu beberapa menit lagi, sebelum ledakkan kedua terdengar lagi, lebih besar dari ledakkan pertama. Dan sesuai rencana, listrik tiba-tiba padam. Ruangan menjadi gelap. Hanya ada pencahayaan dari lampu jalanan yang masuk ke jendela-jendela kamar, karena lampu jalanan memiliki sumber listrik yang berbeda.

"Now," bisik Damien.

Damien membuka pintu perlahan, dia tidak mendengar langkah, dia memberi anggukan kepada Josè dan Starley. Josè langsung pergi duluan ke arah berlawanan dengan Damien dan Starley.

Damien yang memimpin jalan, Starley hanya mengikuti dari belakang. Mereka jalan di lorong mansion. Kecepatan jalan mereka tidak pelan tapi tidak terlalu cepat juga, karena seluruh indra mereka difokuskan untuk mendeteksi kalau ada musuh mendekat.

Tiba-tiba terdengar langkah kaki yang sepertinya sedang berjalan terburu-buru, Damien maupun Starley seketika menjadi waspada. Mereka mencari tempat persembunyian, tapi tidak ada, akhirnya mereka hanya akan menghadapi siapa pun yang akan muncul di depannya.

Berkat pencahayaan dari lampu jalanan, bisa terlihat jelas kalau ternyata itu adalah salah satu pelayan mansion ini. Pelayan perempuan itu terlihat kaget melihat Damien dan Starley.

"Mr. Karim, Mrs. Karim? Anda tidak keluar? Sepertinya ada ledakkan di mansion," tanya pelayan itu dengan polos.

Damien memperhatikan sejenak pelayan itu, lalu tersenyum dengan sangat tampan. "Oh, aku dan istriku sepertinya tersesat, belum hafal jalan keluar," jawab Damien dengan begitu charming.

Pelayan itu terlihat terpesona dengan  ketampanan Damien. "Apa anda ingin saya antar? Saya juga baru mau ke bawah," seru pelayan itu.

"That will be great, you can lead the way," seru Damien seperti seorang gentleman. Lalu pelayan itu berjalan menuju jalan yang Damien dan Starley baru lalui tadi untuk memimpin jalan.

Tepat setelah itu Damien dengan cepat menyergap pelayan itu dari belakang, dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius. Pelayan itu tidak bisa teriak karena mulut dan hidungnya tertutup, sampai akhirnya hanya dalam hitungan detik pelayan itu sudah kehilangan kesadaran.

Damien dan Starley membopong pelayan itu, lalu dimasukan ke sebuah ruangan kosong. Setelah itu mereka kembali ke pencarian mereka. Mereka buka setiap pintu dengan perlahan, untungnya semua sudah keluar mansion. Sehingga semua ruangan yang mereka masuki kosong.

Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah ruang kerja yang tidak terkunci. Damien dan Starley saling bertatapan sejenak sebelum saling mengangguk. Starley yang masuk duluan ke ruang itu.

Sedangkan Damien menatap sekelilingnya dengan curiga. Damien memasang sensor di lorong dari kedua arah menuju pintu ruangan itu, jadi kalau ada seorang yang berjalan menuju sini akan terdeteksi oleh sensor itu, dan akan mengirim sinyal kepada Damien.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang