1.

112K 5.3K 28
                                        


Tak!

Tak!

Juliet terbangun mendengar suara berisik dari arah jendelanya.

'kenapa harus hari ini sih' Keluh Juliet. Demi tuhan ia benar-benar lelah hari ini. Padahal rencananya hari ini adalah ingin mati suri semalaman setelah dari pagi sampai menjelang malam dirinya di sibukan dengan sekolah dan pekerjaan part time.

Ia mengucek matanya sebentar sebelum mengambil ponselnya yang bergetar di samping nakas.

Romeo :
Keluar.

Juliet mengehela nafasnya, tidak bisakah dirinya membelah menjadi dua sebentar, agar yang satu bisa tertidur dengan nyenyak di atas kasur dan satu nya lagi mengurus cowok itu.

Juliet :
Iya.

Dengan malas, cewek itu beranjak dari kasurnya. Dirinya menatap pakaiannya sendiri, kaos tipis dengan bawahan celana pendek yang biasa ia pakai untuk tidur. Melihat itu, Juliet menghela nafas lagi, terlalu malas untuk sekedar melepas baju dan menggantinya. Akhirnya ia mengambil sebuah celana bahan panjang dan sebuah jaket untuk langsung ia kenakan tanpa membuka baju awalnya terlebih dahulu. Lebih praktis dan mudah untuk dibuka jika ia ingin tidur kembali, itupun kalau masih ada waktu untuk tidur.

Cewek itu berjalan ke arah jendela dan membukanya, lalu menatap ke bawah, kearah cowok itu yang tengah mendongak menatap Juliet yang berada dilantai 2.

Dengan pelan Juliet memanjat jendela, bersiap untuk melompat kebawah. Kepalanya menoleh kebelakang sejenak, ke arah pintu kamarnya, memastikan pintunya telah dikunci dan tak ada yang akan memergokinya keluar tengah malam dengan Romeo. Dirinya menolehkan kepalanya lagi ke bawah, menatap cowok itu yang sudah siap menangkap tubuhnya.

Hap.

Cowok itu menangkap tubuh Juliet dengan mudah seperti biasa.

"Lama?" Tanya Juliet sambil turun dari gendongan cowok itu dan merapikan bajunya sedikit.

"Ga tau" Balas cowok itu, langsung meninggalkan Juliet untuk menuju ke arah motor sportnya.

Dari arah belakang cowok itu, Juliet menghela nafas untuk kesekian kalinya. Sepertinya kegiatan mereka akan lama, harusnya dirinya tadi membawa buku pelajaran, agar tak terlalu bosan menunggu cowok itu.

"Cepet" desak cowok itu yang telah siap berada di atas motonya.

Dengan tergesa Juliet menghampiri cowok itu, lalu menaiki jok motor cowok itu.

"Udah" ujar Juliet, dirinya berpegangan pada pundak cowok itu seperti biasa.

Romeo menatap Juliet dari spion sebentar sebelum men starter motornya dan melaju membelah jalanan.

"Ayah nanya kapan mampir" ujar cowok itu tiba-tiba dari balik helm.

'ayah nanya kapan mampir'

itu artinya 'kerumah saya, laporkan semuanya'

"Besok kerja" ujar Juliet, sedikit mengeraskan suaranya sambil mendekatkan tubuhnya kedepan agar cowok itu bisa mendengarnya.

"Izin" ucap cowok itu singkat, melirik Juliet dari balik spion.

"Minggu aja, ga ada jadwal"

Cowok itu tak menjawab, tapi kepalanya mengangguk sekali.

Tubuh Juliet sedikit tersentak kebelakang saat cowok itu mempercepat laju motornya.

"Jangan ngebut!" Juliet menepuk-nepuk pundak cowok itu, tangannya perlahan berpindah dari pundak cowok itu menjadi melingkar di perut cowok itu.

Motor perlahan melambat, saat Juliet hendak menarik tangannya di perut cowok itu, tiba-tiba cowok itu kembali mempercepat laju motornya.

"Ck iya, iya" decak Juliet sambil kembali melingkarkan tangannya diperut cowok itu.

Romeo tersenyum miring dibalik helm full face nya, lalu perlahan kembali menormalkan raut wajahnya.

Talk less, act more.

Itulah slogan Romeo. Talk = Act something. Sebenarnya itu bukan benar-benar slogan yang Romeo akui untuk dirinya sendiri. Hanya saja Juliet yang sudah melabeli cowok itu dengan slogan tersebut.

Cowok itu tidak berbicara panjang lebar, tapi sering kali melakukan sesuatu yang ingin ia katakan.
Orang lain mungkin akan sering salah paham mengira Romeo orang yang kejam dengan perbuatan tak terduganya. Tapi percayalah, itulah cara dia berbicara dengan orang lain.

Seperti tadi saat cowok itu mempercepat laju motornya, kalian bisa bertaruh pada Juliet kalau cowok itu sebenarnya hendak berkata 'pegangan yang bener, diperut'

Buktinya cowok itu memperlambat kembali laju motornya saat Juliet kembali melingkarkan tangannya di perut cowok itu.

Juliet mengucek matanya lagi, cewek itu menyenderkan tubuhnya pada punggung Romeo saat perasaan mengantuk kembali menerjangnya.

"Jangan tidur" ucap cowok itu tiba-tiba.

Juliet bergumam saja menjawab ucapan Romeo, lalu kembali menutup matanya.

Tiba-tiba motor berhenti dipinggir jalan. Juliet yang sedang menutup mata tersentak saat cowok itu menggoyangkan kepalanya yang sedang terbalut helm kekanan dan kekiri dengan cepat.

"Hah? Udah sampe?" Bingung cewek itu yang masih linglung akibat Romeo mengocok kepalanya dengan sinting, Juliet menengok ke kanan dan ke kiri, menatap disekitarnya yang sama sekali tak ada rumah ataupun bangunan.

"Jangan tidur" ucap cowok itu lagi.

"Hah? Ohiya" Juliet menguap sebentar, lalu membuka kaca helm nya dan menyentuh kedua kelopak matanya dengan jari jempol dan telunjuk sehingga kedua kelopak matanya terbuka lebar dan bola matanya membelo.

"Nih, udah buka matanya" ucap Juliet sambil mengarahkan matanya yang tengah membelo keluar, ke pandangan cowok itu yang sedang menghadap Juliet dibelakang.

Romeo yang melihat pemandangan menyeramkan itu, menoyor kepala Juliet sampai cewek itu hampir terjungkal kebelakang.

"Romeo" kaget cewek itu. Demi tuhan, untung saja ia tidak terjatuh dari motor tinggi ini.

Sang pelaku didepannya yang melihat Juliet hampir terjungkal kebelakang hanya mengendekikkan bahu ringan, lalu kembali melajukan motornya membelah jalan.

14 Agustus 2022

Check Yes! Juliet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang