39.

31.4K 2.8K 79
                                        

"What are those?"
Romeo mengernyitkan kening saat melihat banyak benda berserakan di atas meja kerja papa nya, tak biasanya meja kerja papanya berantakan seperti ini.

David menganggkat wajahnya, pria paruh baya itu malah tersenyum melihat Romeo berdiri di ujung pintu ruang kerjanya, seperti tak berniat menyembunyikan apa yang tengah ia lakukan saat ini.

Karena keingin-tahuannya, cowok itu berjalan mendekat ke meja David. Saat sudah berada di sana, cowok itu tiba-tiba terdiam saat matanya menatap foto yang berada di genggaman pria paruh baya itu.

"You and mother?" Tanya cowok itu lirih.

Terlihat tatapan mata cowok itu sayu saat menatap ke arah foto itu.

Nanun setelah beberapa detik melihat ke arah foto itu, Romeo mengernyitkan keningnya lagi saat menyadari keanehan dalam foto tersebut. Ini benar foto papa dan mama nya saat menikah?
Mereka menikah saat masih— anak-anak?

Kerutan di kening cowok itu makin terlihat jelas saat menyadari gadis kecil di foto itu terlihat sedikit mirip dengan Juliet.

Romeo mendongakkan kepalanya menatap ke arah papa nya. Gelengan pria paruh baya itu mampu membuat Romeo kikuk, ternyata gambar dua anak kecil yang sedari tadi ditatapnya dengan sendu bukan papa dan mama nya. Lantas siapa mereka?

Berdehem kikuk, cowok itu memalingkan wajahnya.

"Ini kamu dan Juliet." Jawab pria paruh baya itu, membuat Romeo menoleh ke arah papanya dengan cepat.

'Ituu— dirinya dan Juliet?' Tanya Romeo dalam benaknya.

'Dirinya dan Juliet sudah pernah bertemu saat masih kecil?!'

Melihat kembali ke arah foto itu, Romeo menggeleng tak percaya.

'Tak mungkin foto ini pernikahan sungguhankan!?' Batin cowok itu lagi sambil menatap ke arah barang-barang bekas pernikahan yang berserakan di atas meja kerja papanya.

"Papa mau cerita. Tapi tolong jangan marah dengan siapapun yang terlibat, karena setelah ini semua keputusan ada di kamu."
Ucap David saat melihat eskpresi wajah terkejut anaknya.

Romeo yang masih terdiam itu, perlahan menatap ke arah papanya lalu mengangguk perlahan.

Melihat anggukan anaknya, David menghembuskan nafas terlebih dahulu sebelum bercerita.

"Jadi sejak kamu berumur 10 tahun, nenek kamu saat itu sudah sakit parah. Dokter bahkan mendiagnosa bahwa umur nenekmu tak lama lagi."

"Setahun kemudian saat nenekmu kritis, beliau memohon satu permintaan sulit yang ingin sekali dia capai. Yaitu melihat cucunya menikah. Dan kamu tahu? Cucu nenekmu saat itu hanya kakakmu dan kamu?"
Ucap pria paruh baya itu sambil menggeleng, saat mengingat permintaan konyol sang ibu.

"Semua keluarga sudah pasti terkejut mendengar permintaan nenekmu yang sangat sulit untuk dipenuhi itu. Bayangkan saja, bagaimana mungkin anak dibawah umur menikah?
Tapi nenekmu saat itu sangat kekeh, bahkan beliau sering menangis di atas kasur rumah sakit karena ingin sekali melihat salah satu cucunya menikah.
Karena mamamu tak tega, akhirnya dia mencoba membujuk papa agar tak apa menikahkan saja Ethan dengan salah satu anak dari keluarga jauh kita, yang sudah kita tahu bibit dan bobotnya. Saat itu yang masuk kategori hanya keluarga Pangestu ayah dari Juliet dan keluarga Soetomo ayah dari Kila.

Namun anak perempuan paling besar dari keluarga mereka juga sama-sama menolak dan menangis saat mereka mengetahui jika mereka akan dinikahkan. Hanya Juliet saat itu yang terdiam polos sambil mengangguk-angguk mendengar cerita kami. Kami yang sudah benar-benar sangat pusing saat itu akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan agar menikahkan kakakmu Ethdan dan Juliet saja, dan anak lucu itu mau.
Namun rencana lagi-lagi tak berjalan lancar. karena kakakmu yang berumur 13 tahun saat itu sudah mengerti apa itu pernikahan, dirinya juga tak mau, dan bersikeras menolak sampai ikut-ikutan menangis.
Saat semua keluarga sudah benar-benar pusing memikirkan masalah ini, kamu tiba-tiba saja datang dan menawarkan diri agar kamu saja yang menikahi Juliet, membuat semua orang saat itu terdiam, padahal saat itu kamu sama sekali belum pernah bertemu Juliet." Pria parih baya itu sedikit terkekeh saat menceritakan itu.

"Sekeras apapun berfikir, namun tetap tak men dapat jalan keluar. Keluarga akhirnya setuju menikahkan kamu dan Juliet.
Namun lagi-lagi kenyataan tak sesuai rencana. Tak ada satu gereja pun yang mau menikahkan kalian karena usia kalian yang belum mencukupi untuk menikah, om mu saat itu yang sudah sangat frustasi, tetap melakukan pencarian. Hingga akhirnya ada satu gereja yang mau menikahkan kalian tapi dengan berbagai syarat. Salah satunya, jika saat sudah cukup umur dan salah satu dari kalian keberatan dengan pernikahan ini, maka status pernikahan batal, dan juga jika kedua mempelai sudah memasuki usia mencukupi, diwajibkan dari kalian untuk mengulang kembali proses pemberkatan.
Dan masih banyak lagi syarat lainnya, bisa kamu lihat disini."

David menyodorkan selembar kertas yang terlihat sudah usang kearah Romeo, yang langsung cowok itu terima.

"Semua berjalan lancar, pernikahan kalian telah selesai, begitupun nenekmu yang saat itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat sehari setelah melihat kalian selesai menikah. Membuat suasana setelah pernikahan menjadi abu, semua orang menangis sendu setelah menangis terharu atas pernikahan kalian."

"Satu bulan kemudian, keluarga Pangestu mendapat panggilan kerja diluar kota, membuat seluruh keluarga mereka juga pindah dan kalian tak pernah bertemu lagi sampai 4 bulan lalu saat mereka memutuskan untuk kembali ke kota ini."

Romeo sedari tadi masih terdiam mendengar semua cerita yang keluar dari mulut papanya. Otak pintarnya mencoba mencerna semua ini. Entah dirinya harus senang atau bagaimana mendengar ini? Dirinya bingung.

"Juliet— papa menyukai anak itu. Papa ingin kalian tetap terikat pernikahan ini kalau kamu ga keberatan. Anak itu bisa mengubah kamu perlahan menjadi kamu yang dulu nak." ucapan pria paruh baya itu membuat Romeo menatap ke arah papanya dengan pandangan yang tak bisa di artikan.

Dirinya jadi teringat saat tak sengaja mendengar pembicaraan papanya dan Juliet di ruang kerja pria itu. Saat papa nya menawarkan pertunangan dengan dirinya kepada Juliet, yang akhirnya cewek itu tolak.

Romeo menatap ke arah cincin pernikahan di atas meja kerja papanya.

Satu hal yang sangat ingin Romeo lakukan saat ini, melihat Juliet.

Namun saat dirinya sampai ke kediaman Juliet, yang Romeo dapati malah keadaan cewek itu yang sedang demam. Cowok itu yang khawatir, dengan cepat memutuskan untuk masuk ke dalam kamar cewek itu untuk memberinya pemgobatan alami yang bisa meredakan panas tubuh yaitu dengan cara skin to skin.

Awalnya berjalan lancar, hingga sampai saat Juliet mendesahkan nama Romeo dengan wajah sayu dan cantik cewek itu, membuat Romeo benar-benar tak tahan. Dan akhirnya cowok itu memilih mengalah terhadap nafsunya. Lagipula Juliet miliknya, mereka sudah terikat pernikahan, dan dirinya juga sedang menjalankan misi untuk mengikat Juliet.

Malam itu, membuat Romeo menyadari sepertinya dirinya sudah terlalu sayang dengan cewek yang berada di bawah kukungannya ini. Mungkin cewek itu akan mau melanjutkan pernikahan ini dengan dirinya saat mengetahui jika cewek itu hamil anak Romeo?
Salah satu bibir cowok itu terangkat saat memikirkan hal itu.

Terdengar sedikit jahat, tapi Romeo benar-benar sudah tak bisa melepaskan Juliet sekarang, ditambah dengan cewek itu yang sepertinya pasrah saja disentuh oleh Romeo, membuat cowok itu tersenyum kegirangan melihat respon Juliet yang sangat mempermudah misinya saat ini.

Meskipun begitu, Romeo—-cowok itu bukan pria tolol dan bodoh yang otak dan fikirannya di kuasai oleh nafsu. Cowok itu bukan pria sinting jaman sekarang yang dengan seenaknya merebut perawan anak gadis yang sudah di jaga sebaik mungkin oleh orang tuanya.

Buktinya saat Juliet mabuk dan menggoda Romeo, cowok itu tetap tak bergeming. Mungkin Romeo menyentuh Juliet, namun tak lebih dari itu, meskipun dirinya tak tahu Juliet saat itu masih perawan atau tidak.

Cowok itu bukan pria tolol. Romeo adalah pria yang cerdas yang setiap langkah hidupnya penuh dengan perhitungan.

____

12 Februari 2023

Check Yes! Juliet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang