46.

31.5K 2.4K 52
                                    

Romeo membuka matanya dengan cepat. Cowok itu tiba-tiba saja terbangun dari tidur singkatnya dalam keadaan panik dan keringat bercucuran di pelipis cowok itu.

"Juliet." Bisik cowok itu.

Karena panik akan mimpi yang dialamainya tadi, cowok itu langsung bangkit dari posisi tidurnya. Namun seketika Romeo mengernyitkan kening saat merasa pening yang tiba-tiba mendera kepalanya nya karena gerakan cowok itu yang tiba-tiba duduk dari posisi berbaringnya di sofa.

Mengabaikan peningnya, Romeo langsung beranjak dari sofa dengan cepat untuk mencari Juliet.

"JULIET" teriak cowok itu panik, sambil membuka pintu kamarnya dengan keras.

Tak menemukan keberadaan Juliet disana, Romeo dengan cepat menuju ke ruangan lain untuk mencari cewek itu lagi.

"Sial, dia dimana?!" Racau Romeo frustasi, saat tak juga menemukan batang hidung Juliet di dapur dan balkon.

"JULIET!" teriak cowok itu lagi, menggema di seluruh ruangan.

Namun lagi-lagi tak ada jawaban dari cewek itu, membuatnya makin dilanda kepanikan.

Tiba-tiba, suara pintu kamar mandi yang terbuka, membuat Romeo menolehkan kepalanya ke arah sana dengan cepat.
"Shit." Umpat cowok itu, merasakan kelegaan yang langsung menghampirinya saat melihat tubuh cewek itu sehat dan juga tak apa-apa.

Sedangkan Juliet yang baru saja keluar dari kamar mandi mengernyitkan kening menatap Romeo yang tadi meneliti tubuhnya diujung pintu kamar dengan wajah panik yang kentara.

"Kenapa?" Tanya Juliet bingung.

Romeo mengusap wajahnya frustasi, tak lama cowok itu menggeleng membalas ucapan Juliet.

Romeo tadi sebenarnya sedang menonton sebuah drama Korea bersama Juliet karena cewek itu yang memaksa, jadilah dirinya ikut menonton. Akibat bosan karena tak menemukan sesuai yang menarik di matanya dan juga lembutnya elusan tangan Juliet di kepalanya, membuat cowok itu akhirnya tertidur sendiri di sofa. Tapi sialnya, saat terbangun cowok itu malah tak menemukan Juliet sama sekali di sampingnya.

Memijit pangkal hidungnya sejenak, Romeo lantas beranjak dari sana dan pergi ke balkon apartmentnya untuk mencari udara segar, sekaligus merokok agar mood nya sedikit membaik.

Melangkah ke arah kursi di pojok balkon, Romeo mendudukan dirinya di sana sambil menghidupkan rokoknya. Tak lama, cowok itu terlihat menghembuskan asap rokoknya. Romeo jadi teringat kembali akan mimpi yang di alaminya tadi. Di dalam mimpinya, Juliet dengan santai menyilet pergelangan tangannya sendiri dengan sadis, sehingga pergelangan tangan indah itu memuncratkan darah kemana-kemana. Membuat Romeo panik luar biasa, namun sialnya dirinya tak bisa sama sekali menghentikan Juliet dalam melakukan aksi itu, dirinya malah terdiam kaku di depan pintu sambil terus melihat Juliet melakukan hal mengerikan dan sialan itu.

"Apa Juliet akan pergi juga setelah ini? Seperti mama dan kakaknya yang pergi dari dunia ini karena dirinya."

Romeo sebenarnya saat ini masih sangat percaya jika semua hal yang dia sayangi akan pergi dari dirinya, sama halnya dengan mama dan kakaknya. Membuat dirinya takut akan perasaannya sendiri terjadap Juliet. Romeo sebenarnya sangat menyayangi Juliet, tapi karena ketakutannya ini, membuat dirinya lebih memilih mengabaikan perasaannya sendiri, dan menerima semua perempuan yang mendekatinya.

Tapi saat dirinya melihat Juliet bersama laki-laki, membuat Romeo benar-benar tak rela, emosi di dalam dirinya meledak-ledak tak sangup jika Juliet dimiliki laki-laki lain, hingga dadanya terasa sangat sesak.

Check Yes! Juliet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang